T H I R T Y O N E

355 53 12
                                    

"Ravel, kenalin ini Grandma Victoria, mommy nya Tante Erika" Ujar Gio. Seperti yang sudah di rencanakan, Gio memperkenalkan Ravel ke keluarga Erika.

"Kalo yang ini uncle Rio, Adiknya Tante Erika"

"Or you can call me Bro," Lanjut Rio yang dijawab senyuman kikuk oleh Ravel.

"El! El Jovian! Calon sohib lo di sekolah nanti," Ujar El dengan semangat, Ravel yang masih bingung dengan bahasa Indonesia yang belum terlalu terbiasa hanya tersenyum.

"Yah bule sih jadinya ga ngerti ya Vel? Gapapa nanti gue kenalin Indonesia ke lo, sekalian kenalan sama Mark. Bule juga dia," Lanjut El sok Akrab yang lagi hanya di balas senyuman kikuk.

"Nah kalo ini Zeara" Ada jeda di omongan Gio.

"Calon Adik tiri kamu," Ravel yang mendengarnya bingung.

"Tiri?"

"Dia anak Tante Erika," Jawab Gio.

"Hai kak Ravel! Aku Zeara, tapi kakak bisa panggil aku Ara!" Sahut Ara dengan senyuman manisnya, Ravel pun menyetarakan tingginya dengan Ara.

"Halo Ara," Sambil mencubit pipi Ara gemas. Gio dan Erika yang melihatnya tersenyum dan saling pandang.

"Nah karena udah kenalan, sekarang kita makan siang dulu ya," Sahut Victoria

Mereka semua pun beranjak ke meja makan.

"Eh maaf ya kita telat!" Sahut orang yang baru datang, semuanya menoleh. Ternyata keluarga kecil Johnny. Mereka pun berkenalan dengan Ravel.

"Mark kita dapet sohib baru nih, sealur sama lo," Ujar El dan menghampiri Mark.

"Yo Bro, nice to meet you!" Sahut Mark dengan gaya Kanada nya.

"Canada?" Tanya Ravel.

"Right! How did you know?"

"Your accent."

"Udah woy udah gue ga ngerti, makan aja lah kita," Sahut El kesal dan merangkul keduanya ke meja makan.

"Erika," sahut Wendy.

"Kenapa?"

"Itu ada orang di depan, katanya nyari kamu sama Gio." Gio dan Erika bingung, tanpa menunggu lama mereka pun menghampiri orang yang di maksud.

"Dad?"

Sekarang suasana berubah jadi canggung. Orang yang tadi datang tiba-tiba adalah ayah Gio.

"Kenapa jadi canggung, yaudah ayok mulai makan," Ujar Victoria untuk mencairkan suasana.

Mereka makan dengan tenang sampai
Tony, ayah Gio bersuara.

"Jadi kapan kalian bakal menikah?"

Semuanya menatap Erika dan Gio.

"Secepatnya," Jawab Gio dengan nada datar.

"Secepatnya? When? Bicara yang benar Giovano," Jawab Tony tak kalah datar.

"Secepatnya Om, mungkin bulan depan. Masih banyak yang harus di persiapkan," Sahut Erika untuk memecah suasana yang tiba tiba menegang.

Tony hanya mengangguk pelan.

"Mungkin anda punya saran untuk tanggal yang tepat?" Sahut Victoria dengan ramah.

"Terserah, yang penting saat saya tidak sibuk," Jawabnya dengan acuh, Victoria yang canggung hanya mengangguk.

Setelah selesai acara makan siang yang lumayan tegang itu, akhirnya mereka memilih berkumpul untuk membahas pernikahan Erika dan Gio. Kecuali keluarga Johnny, mereka memilih pulang karena mungkin pembahasan nya mencakup keluarga.

HEAVEN | KSG X JJH✧ (✔️) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang