N I N E

738 134 4
                                    

"Hai Erika, apa kabar?" Ucap Nathan dengan nada yg sangat manis.

Erika masih diam, dia masih bingung dan tidak tahu harus berbuat apa.

"Bunda, kita nggak jadi pulang?" Tanya Ara yang melihat Gio dan Erika yang handa diam saja.

"Ah, hai manis kamu pasti–" Ucap Nathan yang berusaha menyentuh Ara, yang namun langsung di sela oleh Gio.

"Maaf, anda siapa? Tolong jangan asal mencoba untuk menyentuh orang lain, terutama anak kecil," Sarkas Gio.

"Wah siapa kamu? Aku mau menyentuh anak ku sendiri tidak boleh, nemang kamu ini siapa?" jawab Nathan tak mau kalah.

"Selera kamu turun banget ya Erika, jadi sekarang mainnya sama bocah ingusan kaya dia?" Ucap Nathan sambil menunjuk Gio.

Erika yang dari tadi hanya diam akhirnya memberanikan diri untuk manjawab.

"Ya setidaknya dia lebih baik dari kamu yang mengkhianati istri nya tanpa rasa bersalah," Ucap Erika, akhirnya Erika menarik Ara dan Gio pergi.

"Kita bakal ketemu lagi sweetheart!"
Teriak Nathan dari belakang. Erika pun hanya bisa menunduk.

[ GIO POV ]

Sejak perjalanan pulang Mbak Erika hanya diam saja, sepertinya orang tadi bukan hanya orang biasa bagi mbak Erika, sepertinya dia mantan suami Mbak Erika.

"Gio, nanti tolong berhenti di apotek sebentar ya, aku mau beli obat," Sahut Mbak Erika.

"Ah iya Mbak," Jawab ku.

Sesampainya di Apotek, Mbak Erika segera turun dan meninggalkan Ara dan aku berdua.

"Ara.." panggil ku.

"Kenapa?" jawab Ara.

"Ara kenal sama om yang tadi?" inisiatif ku, karena aku merasa sepertinya Ara tau siapa dia.

"Eumm, Ara nggak tau tapi kayaknya Ara pernah liat deh, kalo gak salah Ara pernah liat om yang tadi di foto yang ada di dalem kamar bunda.." Jawab Ara.

"Foto kaya apa Ra?" tanya ku lagi.

"Foto berdua gitu sana bunda, tapi kata bunda itu temennya bunda.." jawab Ara.

"Oh gitu.." Jawab ku, sepertinya dia memang mantan suami Mbak Erika.

Mbak Erika sudah kembali dari apotek. Kulihat di dalam plastik yang di genggam Mbak Erika, berisi obat sakit kepala. Wait? Mbak Erika sakit?
Aku ingin bertanya tapi terlihat dia sangat lesu.

Sesampainya dirumah Mbak Erika, dengan keadaan Ara yang tertidur dan Mbak Erika yang terlihat sangat lesu, aku jadi merasa iba, aku pun berniat menggendong Ara dan mengantar nya ke kamar.

Ketika Mbak Erika hendak menggendong Ara, ku tahan tangan nya.

"Udah Mbak, aku aja," Ucap ku sambil tersenyum, dia pun hanya mengangguk.

Kami pun masuk, Mbak Erika membawa kami ke kamar Ara.

"Makasih Ya Gi, kamu mau minum apa?" Ucap Mbak Erika lesu.

"Mbak sakit ya?" Tanya ku mengacuhkan pertanyaan tentang mau minum apa.

"Nggak enak badan sedikit aja," jawab Mbak Erika.

"Udah mbak ke kamar aja, istirahat. Aku buatin bubur ya mbak?" Tanya ku.

"Ga usa–" jawab Mbak Erika yang ku potong.

"Mbak kan belum makan, nanti tambah sakit udah nurut aja ya, bubur buatan aku enak kok," Ucap ku sambil tersenyum. Mungkin karena terlalu lelah, mbak Erika hanya mengangguk dan berjalan menuju kamarnya.

HEAVEN | KSG X JJH✧ (✔️) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang