T E N

758 126 6
                                    

Setelah acara makan malam kecil calon keluarga tersebut akhirnya Gio kembali ke rumahnya.

"Yaudah mbak, aku pulang ya. Semoga mbak cepet sembuh, jangan sampe kecapean ya," Ucap Gio sambil tersenyum.

"Iya makasih ya Gio, kamu hati hati di jalan.." Ucap Erika sambil tersenyum manis.

" Ucap Erika sambil tersenyum manis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aduh manis banget, ga kuat gue.." gumam Gio yang ternyata didengar oleh Erika.

"Hah? Apa yang manis Gi?" Tanya Erika bingung.

"A-ah engga mbak, yaudah aku pulang ya, selamat malam mbak!" ucap Gio sambil gugup dan segera menuju mobilnya dan kembali ke rumah.

Keesokan harinya, Erika kembali ke kegiatan sehari harinya, Gio pun sama.

[ ERIKA POV ]

"Duh capek banget, kenapa banyak banget sih kerjaan nya, jadi pusing gini.."

Aku tetap bekerja walaupun keadaan ku masih belum terlalu fit, begitulah aku terlalu bekerja keras.

"Jalan jalan sebentar kayanya asik deh," Aku berniat untuk berjalan jalan sedikit sambil melihat hasil kerja para karyawan ku.

Aku pun turun ke bawah dan menuju lantai yang dipenuhi oleh karyawan ku, oh aku belum cerita, perusahaan ku ini adalah perusahaan di bidang perhiasan. Sejujurnya aku tidak terlalu suka memakai perhiasan, tapi ketika aku melihat orang lain menggunakan nya, itu sangat cantik jadi aku suka melihatnya, dari situ lah aku berniat untuk membuka bisnis ini.

Setelah puas melihat kinerja karyawan ku. Aku akhirnya menuju lantai dasar dan hendak pergi keluar sebentar untuk membeli beberapa cemilan.

"Kayanya makan donat enak juga.." gumam ku sambil berjalan dan memikirkan donat yang aku idamkan.
Sampai saat aku di dekat meja resepsionis, aku melihat dia. Nathan.
Tangan ku gemetar, aku takut. Sesegera mungkin aku mengambil handphone ku dan menelepon Leta.

"Leta, cepat siapkan mobil ku dan tolong suruh security untuk menahan pria yang menanyakan ku, dia bernama– Nathan.." Ucap ku sambil sedikit berlari menuju ruangan ku.

"Ah oke baik miss, saya akan segera lakukan, " Jawab Leta di sebrang telepon.

"Baik terimakasih Leta.." Aku segera mematikan sambungan telepon dan kembali ke ruangan dan membereskan barang barang ku. Katakan aku lemah, tapi aku selalu takut kalau ada dia di sekitaran ku.

Tiba tiba nama Gio terlintas di pikiran ku.

Aku segera menelepon Gio dan mengajak nya bertemu.

"Gio, bisa temani aku?" Ucap ku dalam telepon.

[ GIO POV ]

'Drrtt drrrtt'

Bunyi telepon mengganggu konsentrasi ku yang sekarang sedang menyelesaikan tugas tugas ku. Aku sangat tidak suka kegiatan ku terganggu oleh sesuatu.

HEAVEN | KSG X JJH✧ (✔️) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang