Selamat Membaca..
Jam menunjukan pukul 19.00 PM. Setelah selesai berkutat dengan berkas berkasnya. Keenan berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan dirinya, sudah seharian ini dirinya belum mandi wkwkw
Selesai mandi keenan memakai kaos hitam, celana jins serta jaket jinss, tak lupa menyemprotkan minya wangi di badannya.
Tok
Tok
Tok
"Assalamu'alaikum ayah bunda" Ujar keenan berjalan ke arah ruang tamu.
"Wa'alaikumsalam bang," Ucap mereka berdua berbarengan.
"Bunda fikir kamu gak, bakalan datang bang" Kekeh keyla pada keenan.
"Ken sudah datang" Ujar keenan jenaka.
Sedangkan rafa hanya terkekeh geli.
"Yayaya" Ujar keyla mengalah.
"Jadi apa ada sesuatu yang, mau bunda sama ayah omongin sama ken?" Tanya keenan saat terdiam beberapa saat
Sedangkan rafa dan keyla, mengulum senyum.
"Kita makan malam dulu. Nanti setelah selesai makan malam, kita akan bicarakan itu" Ujar keyla menarik tangan rafa dan keenan menuju dapur.
Sedangkan keenan, dia berusaha berfikir keras apa sesuatu itu sangat penting? Setelah selesai makam malam, mereka bertiga duduk di ruang keluarga.
"Jadi?" Tanya keenan memecahkan keheningan di antara mereka bertiga.
"Jadi begini, ayah sama bunda mau menjodohkan kamu dengan anak sahabat ayah sama bunda" Ujar rafa angkat bicara.
Sedangkan keenan terdiam, mematung menatap ayahnya.
"Ken gak mau!" Tolaknya halus.
"Gak bisa gitu dong ken! Kamu liat ini?! Umur ayah sama bunda sudah tua! Tidak muda lagi! Seharusnya di umur kami yang sudah tua gini sudah gendong cucu!" Ujar rafa bersikeras.
"Kenapa bukan ano atau ana yg dijodohkan hah?! Memangnya anak ayah sama bunda cuman keenan doang?!" Protes keenan. Bahkan kedua tangannya sudah mengepal.
"Kamu anak pertama bunda sama ayah" Ujar keyla angkat bicara.
Sedangkan keenan memutar bola mata malas. Menatap kedua orang tuanya didepannya ini.
"Ken gak mau! Jangan pernah jodohkan keenan dengan orang lain! Karna bagaimana pun ini hidup keenan! Ayah sama bunda gak bisa ngatur!" Ujar keenan dingin.
"MAU GAK MAU KAMU TETAP HARUS MENERIMA PERJODOHAN INI!" Bentak rafa murka.
Sedangkan keyla menenangkan suaminya itu.
"Sudah mas, kita bisa bicarakan ini baik-baik" Ujar keyla pada rafa.
"Ken tetap pada keputusan keenan yah!" Ujarnya berlalu begitu saja.
"KEENAN SINI KAMU! DASAR ANAK GAK TAU DIRI!" Teriak rafa emosi bahkan urat urat dilehernya menonjol.
Maaf yah batin keenan pilu.
ARGGHHHH
Rafa memegang dadanya dengan sangat kuat, keringat dingin mengucur dikeningnya. Keyla yang melihat itu panik.
"KEENAN AYAH KAMU!" Teriak keyla saat rafa sudah jatuh tak sadarkan diri.
Sedangkan keenan mematung melihat ayahnya jatuh tak sadarkan diri, dan disebelah ayahnya ada bundanya yang menangis tersedu sedu.

KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY[TAMAT]
Ficção Geral[BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Sequel: My Baby Boy✨ 17+ *** Takdir yang memisahkan kita, tapi takdir pula yang mempertemukan kita