Selamat Membaca, ini part masih aku buat khusus Sam dan Riva.
Ke empat pasangan suami istri itu hanya saling bertatap muka, sedangkan kedua anak dari pasangan suami istri itu hanya diam saja. Mereka sekarang berada di rumah besar milik keluarga Ahmad.
"Jadi kedatangan kami disini mau meminta maaf yang sebesar-besarnya, kepada Bapak Ahmad dan Ibu Soraya. Dan maaf untuk Riva, maafkan kesalahan anak kami Samuel. Maafkan juga saya dan istri saya yang tidak becus menjaga anak kami, maafkan kesalahan yang anak kami perbuat" Kata Argan Ayahnya Samuel membuka suara.
Ahmad dan Soraya hanya menatap datar ke arah mereka bertiga itu, sedangkan riva hanya menunduk saja sambil menahan air matanya.
"Kami tau kesalahan anak kami itu sangat fatal, bahkan anak kami sudah menghamili perempuan lain disaat bulan depan samuel dan riva akan menikah. Maafkan kesalahan anak om Riva, om tau berat bagi Riva tapi maafkan kesalahan anak om" Kata Argan tapi Riva hanya diam saja.
Ahmad menatap datar dan dingin ke arah Argan sebelum membuka suara. "Jika hanya itu yang mau kalian sampaikan, lebih baik kalian pulang!"
"Om" Panggil Sam yang sedari tadi hanya diam saja.
"Bisakah aku bicara berdua dengan riva om?"
"Tidak!" Tegas Ahmad pada Sam.
"5 Menit om, berikan aku waktu 15 menit" Ujar Sam memohon.
"Pah" cicit Riva.
"Baiklah, hanya 15 menit! Jangan lebih" Ujar Ahmad kemudian mereka berempat meninggal Sam dan Riva di dalam rumah.
Setelah sepeninggalan kedua orang tua mereka, riva dan sam sama sama diam, tidak membuka suara.
"Mau bicara apa?" Tanya Riva membuka suara
Sam mendongkakan kepalanya, dan menatap Riva perempuan yang sangat dicintainya itu dengan tatapan sendu.
"Maaf" Lirih Sam
Riva yang mendengar Maaf dari sam hanya tertawa miris,
"Maaf lo bilang? Setelah semuanya sudah terjadi lo minta maaf? Dimana hati lo sam! Gw bertahun tahun nemenin lo dan di balasan yang lo kasih ke gw?! Lo bukan manusia tapi binatang! Gw benci sama lo! Gw ga akan maafin lo! Karna gw terlanjur benci sama lo!" Ujar Riva dingin dan menatap datar ke arah Sam.
Sam berlutut dan memeluk kaki Riva sambil menangis. Sungguh dia sangat hancur mendengar Riva membencinya.
"Maafin aku riv.. aku minta maaf... kesalahanku terlalu banyak... tolong jangan membenciku hiks hikss.. riva asal kamu tau.. aku cinta dan sayang sama kamu.. kamu orang pertama yang naklukin hatiku hikss. aku mohon jangan membenciku hikss. aku gak sanggup hiks hiks... tolong beri aku waktu untuk mencari tau ini semua riv.. berikan aku waktu 2 minggu... aku yakin anak yang di kandungnya bukan anaku.. bahkan setelah aku terbangun aku udah dihotel ta.. tapi aku tidak melihat perempuan disebelahku.. aku bertanya pada petugas dihotel mereka juga tidak melihat ada seorang perempuan keluar dari kamar hotel yang sama dengan kamarku.... tolong beri aku waktu hiks hiks" Lirih Sam sedangkan riva perempuan itu hanya diam saja, hatinya bimbang hatinya ingin percaya, tapi logika-nya berkata lain.
"Gw gak bisa sam, gw terlanjur sakit hati sama lo. Ga tau lagi harus ngomong apa tapi intinya gw gak bisa lagi beri lo kesempatan. Mungkin ini sudah takdir, kita berdua tidak berjodoh" Ujar Riva sendu. Sam menggeleng gelengkan kepalanya dan memegang kedua tangan Riva sambil menangis. Nyeri menjalar di hati Riva saat melihat Sam menangis seperti ini.
"Gak bisa gini riv, kamu hanya mementingkan egomu saja sementara aku? Pokoknya aku gak mau kita pisah riva! Apapun caranya aku gak mau kita pisah! Jadi buang jauh jauh fikiran kamu yang mengatakan kita tidak berjodoh!" Sentak Sam menatap tajam Riva.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY[TAMAT]
Fiksi Umum[BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Sequel: My Baby Boy✨ 17+ *** Takdir yang memisahkan kita, tapi takdir pula yang mempertemukan kita