Selamat Membaca
Jam menunjukan pukul 10 pagi, sinar matahari memasuki cela cela gorden kamar Sheila. Sheila membuka matanya perlahan lahan kemudian dia merasakan ada yang memeluknya dari belakang. Sheila tersenyum lebar apalagi mengingat percintaan panas mereka berdua tadi malam.
"Lepasin ken, aku mau mandi gerah" Ujar Sheila manja.
Keenan yang mendengar suara manja sheila tersenyum tipis, dan mengeratkan pelukannya ditubuh sheila yang sexy.
"Keenan ih, lepas gak?! Aku mau mandi ini udah panas banget!" Kesal Sheila.
Keenan terkekeh geli dan mengecup pundak polos Sheila dengan gemes.
Cup
Cup
Cup
"Keenan" Panggil sheila membuat keenan melepaskan pelukannya
"Dari tadi kek" Ketus Sheila kemudian bangun dan berjalan ke arah kamar mandi. Sedangkan Keenan yang melihat tubuh polos sheila menghela nafas pelan.
"Baru pagi pagi kamu kok udah bangun sih?!" Ujar Keenan melihat miliknya yang kembali bangun.
***
Awan mendung menghiasi langit, langit yang tadinya cerah tiba tiba gelap. Matahari yang bersinar telah tenggelam karena awan hitam.
Sheila menatap kota jakarta dari balkon kamarnya, angin berhembus begitu kuat. Jam menunjukan pukul 2 siang.
Sejam yang lalu keenan berpamitan kepadanya untuk pergi ke kantor, karena ada beberapa berkas yang harus di tangani oleh keenan dan sekarang hanya tinggal sheila saja.
Ting Tong
Suara bell apartement berbunyi, menandakan jika ada orang yang datang. Sheila berjalan pelan sambil mengerutkan keningnya.
"Siapa yah?" Tanyanya pada dirinya sendiri. Sesampainya di depan pintu, sheila mengintip dilubang kecil yang bulat.
Mata sheila membulat seketika saat mengetahui siapa yang datang di apartementnya. Itu adalah orang tua keenan, jantungnya berdetak begitu kuat tangannya yang tadi hangat tiba tiba mendingin.
Mengapa mereka bisa tau apartementnya,
Sheila menghembuskan nafasnya pelan kemudian membuka pintu.
Ceklek
Terlihatlah wajah datar dari Ayah Keenan, dan wajah cantik dari Ibu Keenan. Sheila menyuruh kedua pasangan tersebut masuk ke dalam apartementnya.
"Silahkan duduk om tante. Maaf aku belum membersihkan apartement jadi harap maklum saja" Ujar Sheila sedikit gugup.
Kedua orang tua keenan hanya diam saja tanpa menjawab ucapan Sheila.
"Om, tante mau minum apa? Nanti Aku buatkan" Tanya Sheila.
"Gak usah, karna kami gak akan lama disini" Suara berat nan dingin itu membuat tubuh Sheila menegang.
"Langsung saja. Jadi kedatangan kami disini mau menyampaikan sesuatu" Ujar Keyla membuka suara.
Sheila hanya diam saja menunggu kelanjutannya.
"Kami mau kamu menjauhi Keenan, tinggalkan dia kami akan memberikan kamu uang. Tapi kamu harus tinggalkan keenan, kamu tau putra saya minggu depan akan menikah!" Ujar Rafa sedikit Ketus.
Sheila terkejut minggu depan Keenan akan menikah?
"Me..Menikah?" Cicit Sheila yang masih dapat didengar oleh Rafa dan Keyla.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY[TAMAT]
Ficción General[BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Sequel: My Baby Boy✨ 17+ *** Takdir yang memisahkan kita, tapi takdir pula yang mempertemukan kita