Budayakan vote sebelum membaca 💃
Yg sider nanti ususnya aku kepang biar cantik 🤪😉©Lovely_Pearly
Ningning termenung saat mengingat kejadian tadi siang. Dia sama sekali tak ada hentinya memikirkan kejadian tadi. Gadis itu mendadak gelisah, ada perasaan bersalah menyelimutinya.
Ia beberapa kali meminum kaleng soda. Untuk saat ini perasaannya sangat kalut. Yiyang menghampiri sahabatnya karena tampak risau.
"Kamu kenapa, Ning? Dari tadi siang kamu diam aja. Ada masalah apa?" tanya Yiyang. Apa yang di katakan Yiyang memang benar, sejak pulang kuliah dan kembali ke asrama, Ningning hanya diam, tak banyak bicara. Biasanya gadis itu sangat cerewet sampai dia dan Kyra kewalahan mengurusi Ningning.
Tapi untuk hari ini, sifat Ningning berbeda dari yang biasanya, gadis itu tampak pendiam dan membuat Yiyang takut.
"Gapapa, kok. Kepala aku cuma pusing aja." Ningning memijit pelipisnya, mungkin ia harus memberitahu keluarganya kalau ia bertemu dengan Renjun. Haruskah ia memberitahu keluarganya?
"Kalau pusing berhenti minum soda kayak gitu. Yang ada tambah pusing!" Yiyang mengambil minuman kaleng soda yang berada di tangan Ningning, lalu membuangnya ke tempat sampah.
Yiyang mengambil kotak obat, dan memberikan obat pereda pusing pada Ningning. Gadis itu pun segera meminum obatnya.
"Oiya, ini udah jam sembilan malam, tapi Kyra belum pulang juga. Selalu aja seperti ini, pulang terlambat. Seharusnya dia gak usah bekerja terlalu keras hingga tiap hari lembur! Ini kan cuma magang!" gerutunya kesal, ia pun segera menelepon Kyra dan menyuruhnya agar cepat balik ke asrama agar bibi penjaga asrama tidak mengunci gerbang asrama kembali.
"Aku harus meminta penjelasan pada Kyra. Mereka berdua ada hubungan apa yang sebenarnya." gumam Ningning, ia bangkit dari tempat duduknya dan menuju tempat tidurnya. Dia sangat lelah hari ini.
©Lovely_Pearly
London, Inggris
Suara dentuman Bar terdengar sangat kencang. Semua orang menari-nari untuk menghibur diri mereka. Kecuali, Pria yang sedang melihat temannya mabuk karena kebayakan minum.
"Julia? Sudah hentikan minumnya! Kamu mabuk!" sudah berapa kali Veno mengingatkan temannya agar tidak mabuk saat di pesta acara seniornya, tapi tetap saja gadis itu tidak mau mendengarkan ucapan Veno. Kalau begini juga, Veno yang susah.
Saat Julia ingin meneguk minumannya lagi, Veno mencegahnya dan membanting gelas yang di pegang Julia sampai pecah. Musik pun langsung terhenti, dan mereka berdua menjadi pusat perhatian sekarang.
Veno menatap nanar pada gadis yang di depannya ini. Ia juga sedih melihat keadaan temannya seperti ini.
"Kamu mabuk Julia! Ayo, lebih baik aku antar kamu pulang!!" Veno dengan kasar menarik tangan Julia untuk keluar dari tempat terlaknat itu.
Gadis itu sama sekali tidak memberontak. Julia hanya bisa menangis saat Veno menarik tangannya keluar.
Veno mendengar tangisan Julia, ia pun langsung melepas tangan Julia. Dan menatap gadis itu.
"Julia~"
"Kenapa, Veno? Kenapa?" Julia menangis dalam pelukan Veno, bahkan menyembunyikan wajahnya di dada bidang pria itu. Sungguh, Veno sangat terkejut dengan tingkah Julia yang tiba-tiba memeluknya. Ia mau melepaskan pelukannya, tapi ia ragu. Mungkin temannya ini butuh sandaran dan pelampiasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Single Parent | Huang Renjun [SUDAH TERBIT]✅
Fanfiction[COMPLETED] Pernahkah kalian merasakan bagaimana sakitnya dikhianati? Terlebih, pengkhianatan tersebut dilakukan oleh orang yang amat sangat kau cintai selama ini. Begitulah kisah tragis yang dialami oleh Huang Renjun yang merupakan seorang CEO muda...