32

9.5K 1.3K 163
                                    

"Presdir Huang! Presdir!"

Renjun terkejut saat mendengar suara Hendery yang teriak-teriak. Pria itu menghela napasnya saat melihat Hendery memasuki ruangannya dengan wajah bahagia.

"Astaga, Guanheng. Kamu bikin saya tidak konsen bekerja saja. Bisa tidak ja–"

"Presdir Zhong besok kembali dari Amerika! Dan dia bilang katanya setuju dengan proposal yang kita buat!! Besok dia mau ke Perusahaan Huang buat rapat penting ini!" seru Hendery berapi-api.

"Hah? Kamu tidak berbohong kan Guanheng? Maksud saya, dia sudah–"

"Iya Presdir!! Presdir Zhong sudah setuju proposal yang kita kirim. Setelah sekian lama menunggu jawaban dari Presdir ternama itu, akhirnya dia menyetujuinya! Bahkan dia ngajak kerja sama dengan Perusahaan Huang! Project pembuatan game yang dia buat, lalu semua desain kita yang buat! Bukankah itu kesempatan yang bagus buat Perusahaan Huang? Biar jasa desain kita di lihat banyak orang!!"

Renjun tersenyum merekah, jantungnya berdebar saat mendengar berita bahagia ini. Ia menghampiri Hendery lalu memeluknya.

"Terima kasih, Guanheng! Saya sangat berterima kasih sama kamu! Akhirnya usaha kita tidak berakhir sia-sia. Walaupun dia selalu menolak kerja sama dengan Perusahaan Kita tapi dia menerima juga! Saya sangat senang sekali." Ucap Renjun bahagia. Ia melepas pelukannya.

"Besok jangan lupa sambut Presdir Zhong dan persiapkan semua bahan untuk rapat. Saya percayakan sama kamu semuanya!" Lanjutnya.

Hendery menganggukkan kepalanya, "Baik Presdir! Oiya, saya seharian ini tidak melihat Kyra? Kemana dia?" tanya Hendery.

Seketika wajah Renjun menjadi masam dan tersenyum kecut. Ia melihat meja Kyra yang kosong.

"Hari ini dia ijin tidak kerja dulu. Kyra pergi ke London tadi pagi. Dan besok hari terakhir dia magang."

"Oh, begitu ya. Baiklah, apakah saya harus mencari pengganti Kyra yang menjadi asisten pribadi anda?"

Renjun menggelengkan kepalanya, ia tidak butuh asisten pribadi lagi. Cukup Kyra saja yang pernah menjadi asisten pribadinya. Lagi pula ia bisa mengurus semuanya sendiri.

"Baiklah, saya pergi dulu." Hendery pamit pergi dari hadapan Renjun.

Pria itu melihat ke arah ponselnya sudah jam 12 siang dan gadis itu tidak ada kabar sama sekali. Renjun memandangi lockscreen nya. Ia memakai foto Kyra saat sedang menyuapi Piao Jun makan. Renjun tersenyum tipis. Ia ke pengaturan untuk mengganti lockscreen nya menjadi wallpaper dirinya dan Piao Jun sedang foto bersama.

"Lupakan Kyra mulai dari sekarang, Renjun. Dia mencintai Veno. Ingat itu!" gumam Renjun. Ia mulai melanjutkan pekerjaan nya kembali yang sempat tertunda.

👨‍👦👨‍👦👨‍👦

London, Inggris

"Veno pernah bilang ke gue kalau password Apartement nya itu tanggal jadian lo sama Veno. Lo masih inget kan?"

"Veno, I'm coming. Hope you are happy to see me." gumam Kyra.

Dengan senyum merekah, Kyra berjalan menuju receptionis untuk bertanya di lantai berapa kamar 2404 . Dan Receptionis itu mengatakan kalau penghuni tersebut sedang mengadakan pesta dengan temannya dan berada di lantai 10.

Kyra pun mengucapkan terimakasih pada Receptionis tersebut dan mulai menaiki Lift, lalu memencet tombol lantai 10. Ia sudah sangat tidak sabar ingin bertemu dengan Veno. Jantungnya berdebar sangat kencang, bahkan ia sangat gugup.

Single Parent | Huang Renjun [SUDAH TERBIT]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang