29

9.5K 1.4K 269
                                    

"SAYA MAU KETEMU PRESDIR HUANG! APAKAH KAMU TIDAK MENGERTI? BIARKAN SAYA MASUK!"

"Maaf, Nona. Presdir Huang sedang tidak ada! Dia menyuruh saya agar anda tidak boleh masuk! Tolong mengertilah!" Jisung berusaha mencegah Li Xia agar tidak memasuki  ruangan Renjun.

Pria itu kewalahan mengurusi Li Xia. Bahkan mereka sudah menjadi pusat perhatian sekarang di kantor. Hendery hanya menyimak dan menggelengkan kepalanya. Ia lebih memilih tidak ikut campur dalam hal ini, bisa-bisa ia di pecat nanti oleh Renjun.

"Tuh cewek bar-bar banget anjrot! Kalau gue yang jadi Sekretaris Park, udah gue seret-seret keluar sama gue pukul kepalanya!" gumam Hendery dalam bahasa Indonesia.

Xiaojun yang berada di sampingnya merasa kebingungan.

"Anjrot? Apa itu?" tanya Xiaojun dengan wajah polosnya.

Hendery yang sedang asik menonton keributan pun menoleh.

"Iya, dia tuh sejenis anjrot! Do you know dog? Yes, she looks like a dog."

Xiaojun pun ber-oh ria saja. Ia menepuk-nepuk bahu Hendery untuk memberitahu kalau Presdir Huang sudah datang.

"Wah, bakalan ada perang dunia ke tiga nih, Jun," ujar Hendery. Ia jadi tidak fokus pada pekerjaan, melainkan fokus pada kegaduhan yang terjadi di kantor nya.

"LI XIA! STOP!" teriak Renjun. Ia menarik tangan Li Xia dengan kasar lalu mencengkram nya dengan kuat sampai wanita itu meringis kesakitan.

"Njun–"

"Diam! Apa kamu gila melakukan kegaduhan di kantor ku? Apa kamu sudah tidak waras, hah?!" Renjun memarahi Li Xia. Ia sudah terlalu kesal dengan tingkah Li Xia.

Renjun sudah di pusing kan dengan masalah putranya yang masuk rumah sakit dan mencari pendonor jantung, meeting nya dengan Tuan Liu, di tambah masalah Li Xia saat ini.

"Aku mau bertemu dengan mu. Tapi dia melarang ku untuk menemui mu!"  Li Xia menunjuk Jisung di belakangnya.

"Aku yang menyuruhnya untuk melarang mu bertemu dengan ku."

"Kenapa?"

"Karena aku tidak mau bertemu denganmu! Mengerti! Silakan pergi dari sini!" Renjun menarik tangan Li Xia untuk pergi dari kantornya. Seketika langkahnya berhenti saat Li Xia menyebutkan nama Piao Jun.

"Aku mau bicara tentang Piao Jun. Anak kita. Aku mohon." Ucap Li Xia penuh dengan penekanan.

Ponsel Kyra berdering dan menampilkan nama seseorang yang menelepon nya. Ia meminta ijin untuk menjawab panggilan tersebut. Kyra pun pergi dari sana.

Renjun menatap punggung Kyra yang sudah hampir menjauh. Ia melepaskan cengkraman pada Li Xia. Renjun menatap Wanita di depannya dengan datar.

"Kita bicarakan ini di ruangan ku saja. Dan kalian semua–kembali bekerja! Saya menggaji kalian untuk bekerja, bukan untuk diam dan bergosip ria! Dan kamu Guanheng–"

Hendery yang namanya merasa di panggil, ia segera berdiri dan menghampiri Presdir nya.

"Iya, Presdir ada apa?" tanya Hendery dengan gugup.

"Jangan biarkan Kyra memasuki ruangan saya untuk sementara, mengerti?"

Hendery mengangukkan kepalanya. Ia melihat Renjun pergi ke ruangan nya dan Li Xia mengekornya.

👨‍👦👨‍👦👨‍👦

"Cepat bicara! Apa yang ingin kamu bicarakan tentang Piao Jun?" tanya Renjun ketus. Ia menghadap jendela dan lebih memilih melihat pemandangan di luar, dari pada melihat wanita yang di belakangnya.

Single Parent | Huang Renjun [SUDAH TERBIT]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang