Jangan lupa Voment nya💃🏻
Oiya, Jeje gak nyangka kalau sebagian dari kalian sampe nyapa aku ke IG wkwk dan kasih semangat 😍 Makasih ya
Happy Reading💚
.
.
.
.
.
.
.
."Kamu kalau jalan bisa cepat tidak, Kyra Mutiara?" tanya Renjun kesal
Kyra mengerucut bibirnya, "Seharusnya saya yang tanya Presdir. Anda bisa tidak jalannya pelan-pelan? Kaki saya sampai sakit mengejar jalan Presdir yang seperti berlari. Menyebalkan!" Kyra memalingkan wajahnya dan mulai berjalan beriringan dengan Renjun. Dari tadi pagi dirinya di buat kesal oleh tingkah Presdirnya. Mulai dari menyela pembicaraannya dengan Veno, menyuruh dia menemaninya pergi ke Shanghai untuk bertemu Presdir Zhong, padahal bisa saja Renjun meminta sekretarisnya yang bernama Park Jisung untuk menemaninya. Tapi entah kenapa Renjun malah mengajak Kyra. Lalu mengantar Piao Jun ke sekolah. Sungguh, Kyra seperti istri Renjun saja.
Niatnya mau magang di tempat Perusahaan Huang, tapi malah terjebak di situasi seperti ini. Terlebih lagi, Kyra sempat terpesona dengan ketampanan Renjun saat memakai Jas kantor, menggendong Piao Jun, lalu mengantar anaknya ke sekolah, sungguh idaman para wanita.
Dengan cepat Kyra menggelengkan kepalanya. Ia tidak boleh terpesona oleh ketampanan Presdirnya. Ya, tidak boleh. Lagi pula, Veno juga tidak kalah tampan. Apalagi senyum Veno yang sangat manis, matanya akan membentuk bulan sabit ketika tersenyum. Mengingat tentang Veno, Kyra jadi rindu dengan pria itu, sedang apa dia di London sana. Oh, astaga, Kyra hampir lupa untuk menjelaskan perkara kejadian tadi pagi. Mungkin saja Veno salah paham. Tidak, Veno tidak boleh salah paham. Siang ini ia harus menjelaskan semuanya pada Veno. Karena saat ini Kyra tidak bisa, soalnya lagi di Shanghai dan bertemu dengan Presdir Zhong.
Tiba-tiba Renjun menarik tangan Kyra dan membawanya lebih dekat. Gadis itu sangat terkejut dengan perilaku tiba-tiba Presdirnya.
"Kamu mikirin apa sih? Hampir saja kamu nabrak tembok di depan. Kamu sakit?" tanya Renjun pelan, ia melihat wajah kondisi Kyra yang sangat pucat. Mereka berdua tidak sempat untuk sarapan dan langsung pergi ke Shanghai.
Kyra menggelengkan kepalanya, "Tidak, Presdir. Saya baik-baik saja. Oiya, ruangan Presdir Zhong ada dimana?"
Renjun menyembunyikan kedua tangannya di saku celana, lalu melihat sekitar.
"Di ruangan paling atas. Ayo cepat," tiba-tiba Renjun Menggenggam erat tangan Kyra. Tubuh Kyra menegang saat merasakan genggaman Renjun yang begitu kuat.
"Presdir–"
"Diam. Saya sengaja gandeng tangan kamu biar jalannya cepat, terus tidak melamun saat sedang berjalan."
Mereka berdua memasuki lift, dan Renjun menekan tombol angka 10. Kyra menjadi gugup dan jantungnya berdebar tidak karuan. Apalagi Renjun sesekali melihat dirinya dengan senyuman tipis, rasanya Kyra mau menghilang dari dunia. Gadis itu tidak kuat saat melihat Renjun tersenyum walaupun sangat tipis. Tidak, Kyra, tidak. Ingat Veno!
👨👦👨👦👨👦
"Woi, Ven! Gimana kabar lo di London?" tanya seseorang di panggilan teleponnya. Saat ini Veno berada di kampusnya, sambil menyantap makanan di kantin.
"Baik. Kabar lo gimana, Nat, di Jepang?"
"Gue juga baik. Oiya, kapan nih kita kumpul lagi. Kangen banget nih gue. Si Haikal sok sibuk banget heran. Di telpon gak di angkat. Pengen gue gampar aja dia, mana sok cool banget lagi kalau deket cewek. Mereka gak tau aja tingkah Haikal yang sebenarnya kalau lagi sama kita-kita."
KAMU SEDANG MEMBACA
Single Parent | Huang Renjun [SUDAH TERBIT]✅
Fanfiction[COMPLETED] Pernahkah kalian merasakan bagaimana sakitnya dikhianati? Terlebih, pengkhianatan tersebut dilakukan oleh orang yang amat sangat kau cintai selama ini. Begitulah kisah tragis yang dialami oleh Huang Renjun yang merupakan seorang CEO muda...