"Kenapa Laoshi percaya diri sekali kalau Presdir Huang akan menerima saya magang disini. Karena sebelumnya dia bilang tidak pernah menerima anak magang." ucap Kyra pada dosennya.
"Karena, Renjun tidak bisa menolak permintaan saya. Berani taruhan?"
Kyra menggelengkan kepalanya. Dirinya bukan takut kalah taruhan, tapi masalahnya dia tidak punya uang untuk saat ini. Uang bulanan nya hampir menipis. Mama nya belum mengirim uang bulanan. Untuk makan saja, Kyra sangat irit.
Saat ini mereka berdua sudah sampai di depan gedung Perusahaan Huang. Dan Si Cheng pun sudah memarkirkan mobilnya. Ia berjalan lebih dulu dari Kyra, dan menuju Resepsionis untuk bertanya dimana ruangan Presdir Huang.
"Maaf. Presdir Huang sedang mengadakan rapat. Jadi tidak bisa di ganggu. Memangnya anda ada keperluan apa sama Presdir Huang? Apakah anda sudah punya janji dengan beliau?" tanya Resepsionis itu dengan sopan. Bahkan Kyra berdecak kagum karena melihat kecantikan resepsionis itu. Jika dirinya di bandingkan dengannya, Kyra hanyalah kentang.
"Beritahu beliau kalau Dong Si Cheng datang untuk menemui dirinya."
Gadis resepsionis itu mengangguk dan mulai menelepon Presdir nya.
"Baik, Presdir." Gadis itu menutup teleponnya, lalu menatap Si Cheng.
"Beliau bilang anda tunggu saja di ruangannya. Nanti dia akan kesana setelah rapat selesai. Mari saya antar anda ke ruangannya." Gadis itu memimpin jalan mereka berdua.
Mereka menaiki lift dan akan menuju lantai 11. Pintu lift terbuka dan mereka keluar dari lift. Kyra memerhatikan semua orang ada yang sedang sibuk bekerja, mengobrol, bahkan ada yang bermain game di jam begini?
"Laoshi? Memangnya Perusahaan Huang ini bekerja di bidang apa?" tanya Kyra
"Dalam bidang desain identitas visual, Pemasaran, dan Periklanan. Makanya saya bersikeras menyuruh kamu magang disini. Karena jurusan kamu kebetulan Desain Komunikasi Visual. Di jamin kamu akan menyukai Perusahaan ini."
"Ini ruangan Presdir Huang. Kalian bisa menunggunya di dalam. Saya permisi."
Si Cheng mengangukkan kepalanya, "Terima kasih."
Si Cheng dan Kyra mulai memasuki ruangan Presdir Huang. Gadis itu berdecak kagum karena desain ruangan nya sangat bagus. Tidak terlalu ramai dan sangat simple. Bahkan bisa melihat pemandangan luar lewat kaca transparan.
Mereka berdua duduk di sofa sambil menunggu kedatangan Presdir Huang. Kyra sangat canggung bersama dosennya. Gadis itu pun berusaha membuka topik pembicaraan agar tidak terasa canggung.
"Oiya, Laoshi? Apa sebelumnya Laoshi kenal sama Presdir Huang? Kenapa dia tiba-tiba ingin bertemu dengan Laoshi? Terus dia menyebut nama Laoshi itu Winwin bukan Si Cheng?" tanya Kyra bertubi-tubi
Si Cheng tertawa pelan, "Haduh, saya bingung mau jawab yang mana dulu, nih? Soalnya kamu nanya barengan gitu. Oke, gini aja. Saya sama Presdir Huang bersaudara."
KAMU SEDANG MEMBACA
Single Parent | Huang Renjun [SUDAH TERBIT]✅
Fanfiction[COMPLETED] Pernahkah kalian merasakan bagaimana sakitnya dikhianati? Terlebih, pengkhianatan tersebut dilakukan oleh orang yang amat sangat kau cintai selama ini. Begitulah kisah tragis yang dialami oleh Huang Renjun yang merupakan seorang CEO muda...