12

13.6K 1.9K 319
                                    

Aku fast update karena kalian di chapter sebelumnya pada komen, dan bikin aku Semangat ngelanjutin ceritanya 😄 jangan lupa vote sama komennya😊

© Lovely_Pearly

Ponsel Kyra terus berdering, tapi gadis itu tak kunjung membuka matanya. Dia sungguh sangat lelah hari ini karena pekerjaan nya di kantor sangat menumpuk. Dan dia baru tertidur satu jam, tapi sudah di ganggu dengan deringan ponsel.

Ningning terbangun dari tidurnya karena ponsel Kyra yang terus berdering. Mereka bertiga satu kamar, tapi pisah ranjang tempat tidur. Gadis itu menghampiri Kyra untuk membangunkannya.

"Kyra! Ponsel mu berdering! Angkatlah! Kau mengganggu tidurku saja!" Ningning mengguncang tubuh Kyra.

Dengan perlahan Kyra membuka matanya dan melihat Ningning ada di depannya.

"Kenapa?" tanya Kyra dengan suara serak. Kyra sangat mengantuk, tapi Ningning malah membangunkannya. Dan juga ponselnya berdering terus, membuat Kyra kesal sekali.

Ningning melirik ke arah ponsel Kyra yang ada di meja, kalau ponselnya terus berdering.

"Angkat teleponnya." setelah mengatakan itu, Ningning kembali ke tempat tidurnya dan mulai memejamkan matanya kembali.

Kyra menguap dan menggaruk kepalanya yang tidak terasa gatal. Ia bangun dari tidurnya, dan langsung menghampiri meja belajarnya untuk mengambil ponselnya.

Kyra melihat nama yang meneleponnya, tapi tidak ada. Di sana hanya ada nomor tak di kenal. Siapa yang menelepon nya selarut ini? Kyra ingin mengabaikan orang yang meneleponnya, tapi ada sebuah pesan masuk.

Nomor tak di kenal...

Angkat teleponnya! Ini saya Presdir Huang. Saya butuh bantuan kamu.

Detik itu juga Kyra melotot tak percaya apa yang ia baca. Ia langsung meraih ponselnya dan mengangkat telepon dari Presdir nya. Bisa bahaya nanti kalau Kyra tak mengangkat panggilan nya, yang ada nanti dia malah di berhentikan menjadi pegawai magang disana. Tapi percuma saja Kyra, kamu sudah tak mengangkat teleponnya.

"Kamu kemana saja tidak jawab panggilan saya!"

Kyra sampai memejamkan matanya karena mendengar Presdir Huang mengomel di telepon.

"Sa-saya tidur Presdir. Maafkan saya yang tidak angkat telpon anda." Kyra mengatakan itu dengan takut-takut, ia tau kalau Presdirnya sedang kesal. Ia jadi teringat kata-kata Hendery.

Kyra dapat mendengar kalau Presdir Huang menghela napasnya sebelum berbicara.

"Maaf, karena sudah mengganggu tidur kamu."

"Hmm, Presdir sama sekali tidak mengganggu. Ada apa Presdir menghubungi saya malam-malam seperti ini?"

"Saya boleh minta tolong sama kamu?"

Kyra mendadak bingung, tapi akhirnya dia mengangukkan kepalanya. Dasar Kyra bodoh, Renjun mana tau kalau kamu mengangukkan kepalanya. Seharusnya kamu menjawabnya.

"Boleh. Minta tolong apa Presdir?" tanya Kyra sopan

"Kamu jangan salah paham! Ini semua keinginan anak saya Piao Jun. Dia-mau tidur sama kamu. Malam ini Piao Jun mengigau dan menyebut Mamanya. Setelah terbangun, dia mencari kamu agar tidur bersama nya."

Demi apapun, Kyra sangat terkejut dengan penuturan Presdir nya. Dia melihat jam di ponselnya, dan menunjukkan pukul dua belas malam. Yang benar saja dia ke rumah Presdir nya. Satu lagi, Kyra sangat mengantuk.

Single Parent | Huang Renjun [SUDAH TERBIT]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang