"Mas, lepasin. Ini keburu gosong kalo nggak diangkat." ucapku berusaha melepaskan tanganku yang digenggam Mas Devin masih dalam posisi memelukku.
"Mas__"
"Dev?! " ucap seorang wanita tiba-tiba terdengar dan langsung membuat kami diam.
"Karin?" ucapku.
Seketika itu, kami sama-sama diam. Itu, itu Karin? Apa benar dia Karin? Dia benar-benar datang lagi dalam kehidupanku dan Mas Devin? Itulah ketakutan yang kusimpan selama ini. Aku sudah yakin kalau suatu saat pasti Karin akan kembali. Dan saat itu pula aku berfikir bahwa Mas Devin akan secepatnya melupakan aku karena pujaan hatinya sudah kembali.
"Dev!" ucap Karin terdengar marah yang membuatku tersadar dari lamunanku.
"kamu apa-apaan sih!" bentak Karin menghampiri kami dan melepas paksa tangan Mas Devin yang masih erat memelukku.
Setelah itu Karin membawa Mas Devin sedikit menjauh dariku. Saat itu, saat dimana Mas Devin menunjukkan sikap baiknya kepadaku. Aku benar-benar takut kalau itu hanyalah pelampiasan rasa marah Mas Devin. Ya, marah karena orang yang dia cintai tidak ada disampingnya ketika dia sedang membutuhkannya. Itulah sebabnya aku takut membuka auratku di depannya. Aku takut kalau keputusanku salah.
Tapi lama-kelamaan juga aku menjadi yakin kalau itu bukan hanya sekadar bentuk pelampiasan kemarahan Mas Devin tapi dia serius ingin memperbaiki hubungan kami. Dan itu juga sebabnya aku menjadi berani membuka auratku di depannya. Tapi sekarang? Aku jadi berpikir ulang apa semua yang kulakukan itu sudah benar? Ketakutan yang kupendam selama ini akhirnya terjadi hari ini.
"lepas!" ucap Mas Devin membuatku kaget lalu seketika melihat padanya.
Ternyata Mas Devin menghempas tangan Karin dengan kasar dan sama marahnya dengan Karin. Apakah mereka akan bertengkar sekarang?
"kamu kenapa sih Dev? Kamu apa-apaan kayak gitu tadi sama dia?!" tanya Karin marah.
"kamu yang apa-apaan?! Aku cuman peluk istri aku apa itu salah? Hah?!" jawab Mas Devin tak kalah marah.
"apa? Istri, kamu bilang?!" tanya Karin lagi.
"iya! Istri, istri aku. Apa yang aku lakuin barusan? Aku peluk istri aku sendiri. Salah?! " jawab Mas Devin dengan menekankan kata istri pada kalimatnya.
Apakah barusan Mas Devin benar-benar mengatakannya atau aku yang salah dengar? Aku pikir hati Mas Devin akan luluh kembali ketika Karin datang. Aku kira kemarahannya akan segera sirna setelah melihat pujaan hatinya itu lalu dia akan secepatnya melupakan hubungan kami. Tapi ternyata?
"Dev, aku tau kamu cuma marah sama aku. Tapi udah cukup Dev. Ini nggak lucu. Please. " ucap Karin.
"aku emang marah sama kamu. Tapi aku sama sekali nggak becanda. Aku udah sadar kalo hubungan kita selama ini itu salah Karin. Aku udah nikah sama Fiza dan seharusnya aku jalani hubungan aku sama dia. Bukan nerusin hubungan salah kita ini. Jadi aku minta, pergi dari sini sekarang." jawab Mas Devin mulai mempelankan suaranya.
"nggak! Aku nggak terima Dev. Kita itu udah mau nikah Dev. Inget itu." jawab Karin lagi.
"terserah. Yang jelas, aku mau kamu pergi dari rumah aku sekarang. Pergi dan jangan pernah ganggu hidup aku sama istri aku lagi." balas Mas Devin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hafiza (END-COMPLETED) ✔
Ficção GeralSeorang anak asisten rumah tangga menikah dengan anak majikannya? Apakah itu mungkin? Hmm.. Inilah cerita dari sepasang suami istri yang menikah karena perjodohan. Perjodohan yang tidak lazim yaitu antara seorang anak asisten rumah tangga dengan...