٣٦

89.7K 5.3K 84
                                    

Author Pov

Dev mengemudikan mobilnya dengan tak tentu arah. Dia terus melajukan mobilnya sambil melirik ke kanan dan ke kiri. Dia sangat berharap bisa menemukan Hafiza hari ini juga. Dia tidak tahu jam berapa Hafiza pergi dari rumah, jadi dia tidak bisa memperkirakan dimana Istrinya itu sekarang. Masih di daerah dekat rumahnya atau kemungkinan buruknya sudah jauh dari jangkauanya. Kepala Dev rasanya ingin pecah sekarang juga.

"kamu kemana sih sayang?" ucap Dev dengan suara putus asa.

Hingga petang menjelang ia belum juga menemukan istrinya itu. Akhirnya Dev memutuskan untuk singgah sebentar di sebuah kafe. Dev mencoba berpikir kemana lagi dia harus mencari keberadaan Hafiza. Di sela-sela lamunannya itu Dev terkejut ketika ada sebuah sentuhan yang tiba-tiba ia rasakan.

Dev langsung memalingkan wajahnya ketika tahu siapa yang menyentuh bahunya itu. Buru-buru dia bersiap untuk pergi dari sana.

"Dev.. " ucap orang itu menahan lengan Dev.

"lepas!" bentak Dev melepas paksa lengannya.

"kamu tuh kenapa sih Dev? Kenapa sekarang kayaknya kamu jijik banget sama aku?" ucapnya.

"Maaf Karin aku gak bermaksud kayak gitu. Tapi aku cuma gak pengen kita deket-deket lagi. Tolong jauhin aku, dan aku udah bilang berulang-ulang kan sama kamu. Jadi aku mohon, jauhin aku karna aku gak pengen kasar sama kamu. Permisi." ucap Dev terdengar mulai lirih lalu beranjak akan pergi.

Ya, orang itu adalah Karin. Entah kebetulan atau bagaimana Karin bisa ada di tempat yang sama dengan Dev. Padahal ini bukan kafe tempat biasa mereka berkencan dulu saat masih berpacaran.

"apa sih yang kamu harapin dari perempuan gak tau diri itu? Udah enak-enak jadi istri pengusaha sukses masih aja selingkuh." sahut Karin yang langsung saja membuat Dev menghentikan langkahnya.

"dari mana kamu tau masalah aku sama istri aku?" tanya Dev kini berjalan kembali menghampiri Karin lagi.

Dan tiba-tiba saja Karin gugup mendengar pertanyaan Dev itu. Dia nampak berpikir keras untuk menjawab pertanyaan itu. Sementara Dev sudah menatap Karin dengan tatapan tajamnya yang sangat mengintimidasi.

"aku.. aku cuman nebak-nebak aja karna kamu ada di sini. Apalagi sebabnya kalau bukan karna ada masalah sama istri kamu itu." jawab Karin.

"nebak?" tanya Dev heran.

"Karin denger ya, istri aku itu perempuan baik. Jangan pernah ngomong hal buruk tentang dia." lanjut Dev lalu pergi begitu saja.

"sial!" gerutu Karin yang kesal dengan sikap Dev padanya saat Dev sudah benar-benar jauh pergi meninggalkannya.

¤¤¤¤¤

Hari demi hari Dev lalui dengan hati yang tidak tenang. Dia sangat mengkhawatirkan Hafiza karena sampai saat ini dia masih belum tahu kabar istrinya itu. Yah, sudah genap empat belas hari Dev kehilangan sosok istrinya itu. Dan dia masih belum berhasil menemukan Hafiza. Dev sudah membayar beberapa orang suruhannya untuk mencari Hafiza tapi hasilnya masih nihil sampai sekarang. Bahkan sampai detik ini dia sama sekali tidak mau menerima telpon dari siapapun kecuali orang suruhannya itu.

Matanya menatap kosong ke arah foto pernikahannya dengan Hafiza yang sengaja ia cetak besar dan dipasang di kamarnya. Dev merasa begitu merindukan istrinya itu. Sejak mereka menikah, mereka tidak pernah hidup berjauhan bahkan di saat hubungan mereka masih buruk dulu. Dan sekarang, sudah hampir sebulan Dev harus hidup jauh dari Hafiza tanpa tahu bagaimana kabarnya dan ada dimana dia sekarang.

Hafiza (END-COMPLETED) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang