Malam ini cuaca cukup dingin. Salju sedang berjatuhan dari langit. Salju yang berada di jalanan pun mulai menebal, membuat kendaraan sedikit susah melewatinya. Dua minggu telah berlalu sejak kejadian 'itu', ketika Khanza melihat seorang laki-laki yang ia kira adalah Mustafa Demir. Kini Khanza telah belajar untuk tidak lagi mencari tahu tentangnya, walau itu bukanlah hal yang mudah.
"Khanza, kau sedang apa?" tanya Lucy yang melihat Khanza sedang berkutat dengan sebuah buku catatan.
"Ah, aku hanya sedang menulis kata-kata yang ada di pikiranku saja," jawab Khanza jujur.
"Kau suka membuat kata-kata, ya?"
"Ya, dan aku juga suka membuat novel," jawab Khanza.
"Wow! Jadi, kau seorang penulis? Kenapa kau tidak memberitahuku sebelumnya?" tanya Lucy terkejut.
"Kita tidak pernah membicarakan tentang novel ataupun penulis bukan? Jadi, aku tidak kepikiran untuk mengatakannya padamu. Hehe," cengir Khanza.
"Ah, kau benar juga. Apakah kau membawa novel-novel karyamu?" tanya Lucy.
"Ya, aku selalu membawanya. Sebentar, akan ku ambilkan didalam tas."
Lucy hanya mengangguk.
"Ah, ini dia," ujar Khanza yang kemudian menyerahkan tiga novel karyanya kepada Lucy.
"Wow! It's amazing!" seru Lucy.
"Aku akan membacanya," lanjutnya.
Khanza hanya mengangguk sambil tersenyum.
"Oh ya, besok aku akan ketemuan dengan temanku asal Turki. Namanya adalah Erhan. Bisakah kau ikut denganku? Aku ragu jika harus menemuinya sendirian karena dia adalah lawan jenis," ajak Lucy.
"Of course. Sudah berapa lama kau mengenalnya?" tanya Khanza.
"Umm, sekitar dua bulan sebelum kita berangkat kesini. Dia adalah kawan baikku," jawab Lucy sembari membolak-balik halaman buku novel milik Khanza.
"Baiklah," jawab Khanza mengiyakan.
*****
Keesokan paginya, Khanza dan Lucy sedang bersiap-siap untuk menemui teman Lucy yang bernama Erhan. Kebetulan saat ini adalah akhir pekan. Jadi, mereka tidak perlu datang ke kelas Bahasa Turki.
"Dimana kau akan menemuinya?" tanya Khanza yang sedang mengenakan jaket musim dinginnya.
"Di taman yang ada didekat Blue Mosque," jawab Lucy.
(Blue Mosque adalah nama lain dari Sultan Ahmet Mosque. Blue Mosque merupakan sebuah masjid besar yang ada di Kota Istanbul, Turki).
"Hmm, baiklah. Kita juga bisa ibadah disana nanti. Aku sangat ingin shalat di Blue Mosque," ujar Khanza.
Lucy hanya mengangguk dan tersenyum.
Setelah selesai bersiap-siap, Khanza dan Lucy keluar dari asrama dan menaiki taksi untuk menuju ke Blue Mosque. Sesampainya disana, Lucy terlihat sedang berkutat dengan Hp-nya.
"Bagaimana? Dia sudah datang?" tanya Khanza.
"Dia mengirim pesan padaku bahwa dia sudah datang. Mungkin sebentar lagi dia akan kemari," jawab Lucy.
Tak lama kemudian, terlihat seorang laki-laki tengah berjalan mendekati Khanza dan Lucy.
"Apakah kau Lucy?" tanya laki-laki tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta di Bawah Langit Turki
Romantik[TELAH TERBIT] Khanza Fatimah.. Seorang gadis yang memiliki mimpi besar. Ia ingin melanjutkan pendidikannya di sebuah negara yang terletak di antara dua benua, yaitu Turki. Khanza adalah seorang gadis yang awalnya hanya berfokus pada impiannya saja...