Pagi ini cuacanya cukup dingin. Suhunya pun berkisar antara 5° hingga 3° Celcius. Namun cuaca yang dingin tidak melunturkan semangat Khanza untuk pergi bekerja. Hari ini adalah hari pertama Khanza bekerja di kantor berita yang ia idam-idamkan sejak lama.
"Haha, sepertinya kau semangat sekali," celetuk Erhan yang melihat Khanza telah memakai pakaian rapi sembari tersenyum kearah cermin.
"Of course, ini adalah hari pertamaku untuk bekerja di kantor berita terbesar yang ada di Turki," jawab Khanza.
"Good luck my love," ucap Erhan sembari memeluk Khanza dari belakang.
"Teşekkür ederim, askım," jawab Khanza.
('Teşekkür ederim' adalah Bahasa Turki yang memiliki arti 'terimakasih'. Sedangkan 'Aşkım' adalah Bahasa Turki yang memiliki arti 'cintaku').
Erhan hanya mengangguk sembari tersenyum. Ia sangat senang melihat Khanza yang tersenyum bahagia.
"Aku harus segera berangkat ke kantor. Kau juga harus bekerja, bukan?" ucap Khanza.
"Tentu saja. Ayo kita berangkat! Toh kantor kita satu arah," jawab Erhan.
Khanza pun mengiyakannya.
Erhan dan Khanza pun berangkat menuju kantor mereka masing-masing dengan mengendarai mobil. Erhan mengantarkan Khanza terlebih dahulu, kemudian ia melajukan mobilnya menuju kantornya.
"Bismillah," ucap Khanza, kemudian melangkahkan kakinya memasuki kantor.
Setelah sampai di kantor, Khanza pun masuk ke ruangan tempatnya bekerja. Ia bertemu banyak sekali jurnalis-jurnalis lain disana. Mereka menyambut Khanza dengan sangat baik. Bahkan dalam hitungan menit pun Khanza sudah bisa akrab dengan mereka semua.
Khanza pun berkenalan dengan dua orang gadis bernama Esra dan Beyza. Hingga akhirnya mereka berteman baik.
"Nanti ketika jam makan siang, kita pergi ke cafe yang berada didepan kantor, yuk!" ajak Esra.
"Yuk!" jawab Khanza dan Beyza bersamaan.
Mereka pun saling melempar senyuman, kemudian kembali berkutat dengan pekerjaan mereka.
*****
Jam makan siang pun tiba. Khanza mematikan komputernya, kemudian merenggangkan jari-jarinya.
"Time for lunch!" seru Esra sembari berjalan mendekati Khanza bersama dengan Beyza.
"Ayo kita berangkat!" seru Khanza.
Esra dan Beyza pun mengangguk penuh semangat.
Khanza, Esra dan Beyza berjalan menuju cafe yang ada diseberang kantor mereka. Sesampainya di cafe, mereka bertiga pun segera memesan makanan dan minuman. Sembari menunggu pesanan datang, mereka bertiga bercengkrama dan saling menceritakan kehidupan mereka satu sama lain.
"Ngomong-ngomong, apakah kau sudah punya pacar?" tanya Beyza kepada Khanza.
"Aku sudah menikah, hehe," jawab Khanza.
"What?!" sentak Beyza dan Esra terkejut.
"Haha, kenapa? Aku memang sudah menikah," ujar Khanza santai.
"Dengan siapa? Orang Turki atau orang Indonesia?" tanya Esra.
"Orang Turki," jawab Khanza.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta di Bawah Langit Turki
Romance[TELAH TERBIT] Khanza Fatimah.. Seorang gadis yang memiliki mimpi besar. Ia ingin melanjutkan pendidikannya di sebuah negara yang terletak di antara dua benua, yaitu Turki. Khanza adalah seorang gadis yang awalnya hanya berfokus pada impiannya saja...