Part 4

2.9K 204 15
                                    

Sabtu siang, semua anggota keluarga Arga sangat sibuk menyiapkan segala sesuatu untuk keperluan menikah anak bungsu nya.

Acara hanya akan di isi oleh akad nikah saja, kalau resepsi akan di laksanakan setelah Amira lulus sekolah, yang di undang pun cuma keluarga terdekat saja dan para aparatur rt dan rw untuk menjadi saksi nya.

Kemarin malam, secara resmi Dani yang melamarkan Amira adiknya untuk sahabatnya sendiri Kevin, acara pun tidak terlalu formal dan bahkan terkesan asal-asalan.

Semua berkas dan keperluan lain nya sudah di urus oleh pihak terkait, mereka hanya tinggal mempersiapkan acaranya saja.

Sementara itu di tempat lain, Kevin dan Amira sedang jalan berdua, Arga menyuruh mereka supaya bisa lebih dekat dan saling mengenal satu sama lainnya. Bahkan Arga sampai memberikan mobil nya untuk di pakai oleh mereka, tapi Kevin merasa sungkan dan menolak tawaran tersebut.

Alhasil mereka berdua menggunakan motor milik Kevin.

Kini mereka tengah berada di sebuah toko perhiasan yang berada di sebuah mall yang terletak di pusat kota.

"Kamu pilih saja yang menurut kamu bagus" titah Kevin.

"Silahkan mbak di pilih-pilih dulu" ucap seorang pelayan ramah.

Mira sebenarnya enggan, tapi mau bagaimana lagi mungkin ini sudah jalan takdir nya.

"Yang ini aja" Mira menunjuk ke arah sebuah cincin emas polos dengan sedikit ukiran di sekeliling nya.

"Pilihan yang bagus mbak, ini model keluaran terbaru mbak" kata si pelayan "Mau pilih yang lain lagi mbak ?" tambah nya.

"Tidak mbak, terima kasih. Kalau bisa cincin nya couple ya mbak" ucap Kevin tiba-tiba, si pelayan mengangguk.

Mira langsung menoleh bingung "Kok couple sih om ?".

"Itu buat besok" jawab Kevin datar.

"Huuh, aku kira itu buat Mira sekarang om" Mira langsung mendengus kesal.

Kevin nampak biasa-biasa saja tidak menanggapi kekesalan Mira.

Cincin pesanan mereka datang, lalu Kevin lekas membayar semua nya. Kevin nampak tidak peduli terhadap Mira yang masih cemberut.

"Mau beli apa lagi ?" tanya Kevin datar. Mira malah memajukan bibir nya.

"Hei, kalau di tanya sama yang tuaan jawab dong".

"Ckck, nyadar juga kalau om tua".

Kevin nampak terkejut dengan respon nya Mira barusan, sesaat kemudian wajah datar nya kembali lagi.

"Kalau saya tua, kenapa kamu mau nikah sama saya ?".

"Terpaksa aku teh om. Padahal selera Mira itu kayak oppa-oppa korea, eh ini malah kayak opa-opa bangkotan".

"Astaga, kecil-kecil gitu mulut kamu pedas juga ternyata" komentar Kevin.

"Mira emang masih kecil om, terus kenapa om mau nikahin Mira yang masih kecil ?".

"Saya juga terpaksa, posisi kita saat itu serba salah".

"Ckck, Mira kira om itu pedofil".

Kevin langsung mendengus kesal lalu menarik napas beberapa kali untuk meredam kekesalan nya.

"Om-om mau boneka itu" ucap Mira tiba-tiba sambil menunjuk sebuah boneka cukup besar yang terpajang di etalase toko.

Kebetulan mereka sedang melintas di depan sebuah toko boneka.

"Kita pulang saja" ketus Kevin.

"Ihhh, gak mau. Mira mau boneka itu om".

"Astaga, sudah gede masih saja suka boneka".

FOR YOU LOVE ✅ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang