Part 16

2K 156 2
                                    

Jam menunjukan pukul tujuh malam, Kevin baru saja pulang kembali ke rumah nya. Fiuh akhir nya dia bisa rehat juga, ya walaupun ia masih ragu kalau malam ini bisa langsung tidur atau enggak.

Cekrek

"Assalamualaikum".

Hening, suasana hening dan lagi keadaan rumah masih gelap.

"Mira kamu dimana ?".

Klik, lampu langsung menyala tiba-tiba. Kevin yang sedari mencari istrinya langsung terdiam melihat istrinya itu cemberut sambil berkacak pinggang di dekat saklar.

"Baru pulang ?" tanya Mira ketus.

Kevin cengar-cengir "Maaf. Tadi saya ada urusan penting".

"Urusan apa ? Urusan sama guru genit itu ?".

"Astagfirullah, siapa maksud kamu ? Alin ?".

"Ish, manggil nya aja udah Alin, berarti bener dugaan Mira".

"Jangan pikir yang engga-engga, saya beneran ada urusan dan itu bukan sama bu Alin" Kevin berusaha menenangkan.

"Bohong. Aa pasti bohong kan ? Tadi aja di kantin makan bareng gitu".

"Kamu salah paham. Saya tidak makan berdua kok sama dia".

"Bohong... Terus kenapa Aa pulang larut ? Urusan bisnis ? Emang sepenting apa bisnis Aa sampai Mira gak boleh tau A ? Jawab ?" gertak Mira.

"Nanti kamu juga tau kok. Saya capekau istirahat".

Baru juga mau melangkah, Kevin langsung mengurungkan niat nya saat dengar istrinya itu menangis.

"Aa jahat. Aa gak ngertiin perasaan nya Mira, hikss. Aa jahat, Mira benci sama Aa, hikss".

Mau tak mau Kevin mendekat.

"Aa jahat. Aa gak ngertiin perasaan Mira, hikss. Aa bikin Mira sakit hati, Mira cemburu A, Mira cemburu, hikss".

Kevin lanngsung menarik Mira ke dalam pelukan nya, Mira sedikit memberontak namun Kevin lebih kuat memeluknya.

"Aa jahat, hikss. Aa gak ngertiin perasaan Mira, hikss" Mira memangis sesenggukan di dada suaminya itu.

Kevin mengelus-ngelus punggung istrinya itu, ia tak mau bersuara sampai Mira merasa tenang dan siap untuk mendengarkan.

"Kalau kamu sudah tenang. Mari kita bicara baik-baik" Mira mengangguk pasrah.

"Saya tidak makan berdua sama bu Alin, tadi saya sedang makan sendirian di kantin, terus dia datang dan langsung duduk di samping saya. Saya merasa risih karna dia terus mepet-mepet ke saya, dan satu lagi saya beneran ada urusan" jelas Kevin sambil mengelus-ngelus tubuh istrinya.

"Urusan apa A ? Apakah Mira gak boleh tau ? Jika Aa diam aja, wajar kalau Mira cemburu dan curiga. Mira tau kalau Aa itu udah dewasa dan Mira masih kecil, pasti Aa lebih suka sama wanita yang lebih dewasa gak kekanak-kanakan kayak Mira" lirih Mira.

Kevin menghela napas nya dalam, kalau sudah begini terpaksa deh ia harus jujur.

"Ya sudah saya jujur".

"Tuh kan Mira bener, huaahh___mmpphhh" Kevin langsung membungkam mulut istrinya itu.

"Saya belum selesai, dengerin dulu saya ngomong" ucap Kevin, Mira mengangguk paham.

"Tadinya saya mau kasih kejutan untuk kamu, tapi karna kamu overtinking terus terpaksa deh" Kevin mengkat kedua bahunya.

"Kejutan ?".

"Iya, tadi saya ada urusan di cafe. Rencana nya minggu depan saya akan buka cafe di daerah ini dan rencananya saya mau buat kejutan untuk kamu, tapi ya sudahlah semuanya gagal gara-gara pikiran negatif kamu" Kevin menyentil kening istrinya.

FOR YOU LOVE ✅ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang