1 ✔

2K 139 27
                                    

Orang hanya melihat covernya tidak pernah mengerti isinya.
-----------------------------------------------------------

HAPPY READING

Dera terbangun di pagi ini, hari ini adalah hari Senin yang tandanya adalah hari pertama ia masuk sekolah. Sebelumnya Dera bersekolah di Bandung karena orang tua nya pindah rumah akhirnya dia memutuskan untuk berpindah juga.

Dera tidak pindah sendiri dia pindah dengan sahabat yang ia punya satu-satunya yaitu Adel. Adel memutuskan untuk mengikuti Dera karena Adel takut Dera tidak bisa bergaul.

Pukul 5 pagi Dera sudah bangun, dia memilih untuk solat subuh kemudian mandi dan bersiap untuk pergi ke sekolah baru nya. Setelah menggunakan seragam lengkap, Dera memutuskan untuk sarapan terlebih dahulu, dia turun lalu menuju ke dapur. Kamar Dera berada di lantai dua karena rumah barunya memiliki dua lantai.

"Pagi non ini saya sudah buat kan susu dan roti selai," kata bi Ijah. Bi Ijah adalah pembantu Dera, bi Ijah mengikuti keluarga Dera pindah karena dia sudah nyaman bekerja dengan keluarga Dera.

"Makasih bi," ucap Dera kemudian langsung menyantap sarapan yang telah dibuatkan, sebelum semua orang yang berada di rumah itu menuju dapur.

Setelah selesai dengan sarapannya itu, Dera memutuskan untuk kembali ke kamarnya. Kamar Dera memiliki warna putih dan biru karena itu adalah warna favoritnya. Setelah sampai di kamar Dera menggambil tas dan mengecek ponselnya yang ia nonaktifkan.

Adel
Der nanti gue jemput depan komplek aja ya gue bawa supir.

Dera
Y.

Setelah itu dera langsung memasukkan ponselnya kedalam tas dan memutuskan untuk berangkat. Ketika turun tangga, hal pertama yang ia dengar adalah tawa canda yang sangat hangat dari keluarga kecil tersebut. Dia selalu melihat keluarganya bahagia walaupun tanpa dirinya.

Dera hanya menatap adiknya yang bernama Annisa Zulia Arini, adiknya sangat beruntung karena mendapat perhatian juga kasih sayang dari kedua orang tuanya yaitu Fara dan Satria.

Ketika Dera melewatinya dia pura-pura tidak mendengar dan melihat apapun. Dia berusaha untuk tidak peduli dan bodo amat.

"Nisa nanti mama sama papa akan antar kamu ke sekolah ya kan hari ini hari pertama sekolah kamu," ucap Fara dengan suara yang sengaja dikeraskan.

"Iya ma Nisa juga belum tau jalan disini," ujar Nisa yang menimpali mamanya.

Dera dengan acuh nya langsung keluar rumah tanpa mengucapkan salam, karena hal itu sudah sangat biasa baginya. Sekalipun dia mengucapkan salam pasti tidak akan dijawab, jika dia mau menyalami orang tuanya pun takkan pernah mau.

Ketika sampai di depan komplek ia melihat mobil berwarna hitam, yang ia yakin bahwa itu adalah mobil Adel, Dera langsung masuk dan duduk di samping Adel.

"Gimana Der dah siap masuk sekolah baru?" tanya Adel basa basi.

"Hm," jawab Dera dengan singkat, bahkan sangat singkat.

Adel sudah terbiasa dengan hal itu. Kemudian, selama di perjalanan tidak ada yang berniat untuk membuka suara terlebih dahulu.

"Sudah sampai non," ucap sopir Adel, ketika mereka sudah sampai di sekolah baru.

"Makasih ya mang." setelah mengatakan hal tersebut Adel dan Dera turun dari mobil.

Ketika memasuki SMA Pelita Bangsa banyak yang berbisik-bisik karena kedatangan 2 perempuan yang cantik. Yang satu dengan wajah cantik namun datar tanpa ekspresi juga tapapan matanya yang tajam dan yang satunya lagi dengan wajah cantik, imut, tak lupa senyum manis yang selalu tercetak di wajah Adel.

"Eh gila cantik banget si anjir."
"Wew primadona baru ni."
"Dek mau jadi pacar abang ga?"
"Idih anak baru aja sok cantik."
"Sok cool dia kira dia siapa sombong amat!"

Begitulah kurang lebih bisikan-bisikan yang masih dapat didengar oleh Dera dan Adel. Tanpa memperdulikan hal itu Dera dan Adel langsung menuju ke ruang kepala sekolah.

Ketika sampai di depan pintu yang bertuliskan 'Ruang Kepala Sekolah' adel langsung mengetuk pintunya.

Toktoktok

Tanpa menunggu jawaban dari dalam Dera langsung membuka pintu dan yang ia lihat pertama kali adalah pamannya yang bernama Tio. Ya memang paman nya adalah kepala sekolah di SMA ini.

"Selamat datang di SMA Pelita Bangsa, kalian masuk di kelas XI IPA 2 nanti akan ada walikelas kalian yang mengantar," ucap pak Tio

"Selamat pagi pak maaf saya terlambat." wanita tersebut menjeda ucapannya dan memandang dua gadis yang duduk di depan kepala sekolah. "Perkenalkan nama saya Atika, saya adalah walikelas kalian. Mari saya antar ke kelas."

Tanpa mengucapkan sepatah kata Dera langsung bangkit dan mengikuti wali kelasnya, Adel hanya pasrah mengikuti Dera. Ketika Bu Atika memasuki kelas tersebut kelas yang tadinya ramai langsung tenang, hening dan sunyi.

"Anak-anak mohon perhatian nya disini saya akan memperkenalkan teman baru kalian silahkan perkenalan diri," ucap bu Atika di depan kelas kemudian mempersilahkan Dera dan Adel untuk memperkenalkan diri mereka.

"Haii salken nama gue Adelia Anastasia, pindahan dari Bandung. Oh iya kalian bisa panggil gue Adel. Semoga bisa berteman dengan baik," ucap Adel memperkenalkan dirinya dengan senyum yang sangat manis.

Adel yang merasa Dera sangat cuek dan enggan berkata-kata pun langsung menyenggol lengan Dera.

"Dera," ucap Dera sangat singkat langsung mendapat bisikan-bisikian dari anak di kelas itu, bahkan ada yang terang-terangan menyindirnya tapi Dera sangat tidak peduli.

"Idih sok cool, anak baru aja soksok an."
"Cantik tapi kok mukanya datar banget, jadi serem."
"Dedek cantik sini jadian sama abang aja abang jomblo ni!"

Dan masih banyak lagi membuat kelas menjadi sangat gaduh.

"Sudah-sudah kalian silahkan duduk di belakan itu ada bangku kosong. Kita akan mulai pembelajaran hari ini!" ucap bu Atika yang ternyata adalah guru sejarah.

Kelas menjadi tenang, tidak ada kegaduhan seperti tadi. Ketika Dera sedang mengedarkan pandangannya, tak sengaja bertemu dengan mata yang memiliki sorot mata tajam dan dingin lalu 1 detik kemudian ia memilih memutuskan kontak mata tersebut dan berjalan ke tempat duduknya.

Pembelajaran sejarah dimulai dengan sangat tenang tetapi Adel sendiri tadi tidak fokus, karena melihat dua anak laki-laki yang menurutnya tampan dan duduk di depan mejanya. Adel sangat tidak sabar ingin berkenalan dengan lelaki tersebut dan sangat menantikan istirahat pertamanya itu.

-🌻-

[Sudah Direvisi]
Jangan lupa follow, vote and comment!

Salam manis:)

DERAFA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang