33

528 34 10
                                    

Meski hanya satu detik, namun sangat berharga bagiku jika bersamamu.
-----------------------------------------------------------

HAPPY READING!!

"Woe udah woe jomblo liatnya nyesek ni," teriak Semi yang melihat pasangan baru sedang berpelukan.

"Ngiri ae lu cari pacar makanya biar ga jones," ejek Devan tanpa melihat bahwa dirinya juga jomblo.

"Ngaca dulu tu kaca gede," sahut Rafi dan semuanya pun tertawa.

"Eh bentar bentar jadi ceritanya kalian ngeprank gue gitu?" tanya Dera yang baru sadar betapa terkejutnya dirinya ketika dikabari Rafa kecelakaan.

"Iya itu ide si duo R gue cuma pelaksana Der beneran ga boong," jawab Adel dengan cepat menjelaskan secara singkat itu.

"Oh jadi gitu," sahut Dera dengan nada tajam dan menatap pacar barunya itu.

"Sayang pergi yuk mau ada berang ni nnti kita disalahin," kata Rafi yang lalu beranjak menggandeng tangan Adel dan pergi menjauh.

"Pan pergi juga yuk mending cari pacar dari pada jomblo ngenes," kata Semi yang beranjak juga.

"Gamau mending gue nyari sendiri," sahut Devan tak terima memang pada dasarnya Devan sangatlah tidak peka.

"Udah ayo buruan," akhirnya mereka semua pun pergi dan menyisakan Dera dengan Rafa.

"Kenapa pake acara ngeprank alay kaya tadi?" tanya Dera yang masih berpura pura marah itu.

"Gak," sahut Rafa dengan nada dingin seperti pertama kali kenal.

"Alay," kata Dera kesal karena dibalas dengan singkat.

"Oh y," balas Rafa lagi lagi singkat.

"Ihh Rafa kok singkat banget sih, ish ngeselin banget," kata Dera sambil memukuli Rafa karna kesal sendiri.

"Duh aduh sakit," keluh Rafa padahal sebenarnya tidak ada rasanya.

"Mana yang sakit? Eh maaf ya eh sakit ya aduh maapin banget salah siapa ngeselin," tanya Dera yang panik sambil mengelus elus tangan Rafa yang ia pukuli.

"Cie khawatir cie," goda Rafa lagi.

"Ish ngeselin," kata Dera yang langsung berdiri dari tempat duduknya.

"Maaf ya sayang tadi niat ngeprank biar seru aja. Jangan marah ya tapi kamu lucu kalo marah imut hehe," goda Rafa sambil mencekal tangan Dera lalu diikuti oleh kekehannya.

"Yauda iya deh gapapa," ucap Dera sambil sedikit malu malu.

"Cie malu malu sini duduk lagi," ucap Rafa sambil menepuk kursi yang tadi diduduki oleh Dera.

"Pulang aja yuk udah malem besok kemah harus jaga stamina," kata Dera dan diangguki oleh Rafa.

"Iya sayang ish gemes deh," gemas Rafa mencubit kedua pipi Dera.

"Sakit Rafa," kesal Dera lalu pipi putihnya sedikit memerah.

"Iya sayang maaf ya yaudah yuk pulang aku anter," kata Rafa menggenggam tangan Dera.

Lalu kedua remaja itu meninggalkan caffe menuju rumah Dera karna sudah malam. Dan malam ini adalah malam yang tak akan Dera lupa dimana ia dipersatukan dengan seseorang yang dia Cinta.

***

Pagi harinya Dera benar benar sudah mempersiapkan segala yang perlu ia bawa. Suasana hati nya sangat baik sekali sekarang. Entahlah tapi Dera terus tersenyum juka mengingat perbuatan pacar baru nya kemarin.

DERAFA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang