15

709 67 14
                                    

Dunia akan tetap berlanjut walau kita sedang terpuruk sekalipun.
-----------------------------------------------------------

HAPPY READING!!

Malam harinya ruangan yang ditempati dera sangat ramai karena mereka ber empat berkumpul ditambah semi dan devan jadilah kondisi seperti kapal pecah.

"Eh gue punya tebak tebak an ni" ucap srmi semangat tak lupa memakan cemilan yang ia beli tadi.

"Awas aja ga mutu gue gibeng lu sem" ucap rafi yang sering diberi tebakan yang unfaedah.

"Lo mah buruk sangka mulu sama gue. Gue anak alim gini kok" kata semi mengedip kan sebelah matanya

"Najis lo sem sumpah untung temen" kata devan jijik

"Udah katanya mau main tebakan lama lo sem" kata adel gemas

"Okeoke gue mulai" ucap semi dan semua menyimak

"Kan sekarang malem minggu.... " kata semi memulai

"Apa hubungan nya anjeng" ucap devan sarkastik

"Udah buruan sem gausa basa basi ntar basi lo" ucap adel tak sabar

"Okeoke yang pertama bayangan apa yang gabisa ilang" kata semi dan semuanya mulai berfikir

"Bayangan hantu" tebak rafi

"Salah"

"Bayangan pohon" tebak adel

"Salah"

"Gue kagak mau jawab ntar pasti jawaban nya gak mutu" ucap devan santuy sedangkan rafa dan dera seperti biasa menyimak

"Ayo udah pada nyerah ni" kata semi semangat

"Udah apaan jawabannya" timpal adel tak sabar

"Jawab nya bayang bayang wajah cantik dedek dera" ucap semi dan langsung terbahak

"Kagak nyambung anjer" ucap adel.

"Kan udah gue bilang mesti ga jelas emang" kata devan yang sudah paham

"Heh semi sini lo gue gibeng dera punya kembaran gue kalo lo rebut ga gue kasih pinjem duit lagi lo" kata rafi sambil melempar kacang ke arah semi karena kesal

"Heh sem ngarang lu liat tu dera sama rafa mukanya serem gitu" bisik devan ke arah semi karena orang yang sedang dibicarakan menatap dengan tatapan horor.

"Iya ih tapi neng dera tetep cantik kok" kata semi dan tersenyum manis

"Ga sudi sahabat gue satu satunya sama temukan gorengan kek lo" ucap adel menolak

"Ekhem" dekhem dera karena jengah mendengar perdebatan mereka

"Eh gue pamit pulang ya udah malem ternyata" pamit devan

"Ikut van ntar gue disini jadi bahan bully gaada babang depan yang belain" kata semi memegang tangan devan

"Iya udah ayok buruan njir" kata devan menyeret tangan semi

"Kita pamit ya assalamualaikum " ucap semi yang sudah berada di ambang pintu.

"Wa'alaikumussalam" jawab seisi ruangan dan seketika hening

"Del ayo gue anteein pulang" tawar rafi pada adel

"Gue mau nginep disini rafi" ucap adel menolak halus

"Adel gabole gitu ayo pulang" kata rafi sambil memberi kode

"Oke, der maaf gue gajadi nginep sini gue pamit ya besok kesini lagi kan besok lo pulang" pamit adel merasa sedikit bersalah

DERAFA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang