32

530 34 6
                                    

Simple aja kalo suka mendekatlah, kalo cuma main-main gak usah mendekat lalu pergi tanpa alasan.
-----------------------------------------------------------

HAPPY READING!!

Malam hari nya tepatnya pukul tujuh malam semuanya berkumpul di kamar rawat Dera. Ada Adel, Rafa, Rafi, Semi, Devan mereka bercanda tawa layaknya tak ada beban. Tentu saja karna kekonyolan Semi.

"Der maapin gue ya kemaren nyindir nyindir lo," ucap Devan sambil menatap Dera dengan tatapan bersalah.

"Iya gapapa udah dimaafin kok," sahut Dera santai.

"Ih harusnya jangan dimaafin Der, dia ma sukanya gitu mulutnya gabisa dijaga kerjaan nya kalo ga nyindir ya gibah cowo macam apa itu," cibir Semi sambil menye menye dan membuat seisi ruangan tertawa terbahak bahak.

"Heh yang ada tu tukang gibah nya lu, kalo ada rumor langsung digibahin gila cowo jadi jadian ye lu Sem," sahut Devan sambil melempar kulit kacang ke Semi.

"Heh kalian berdua tau ga ini rumah sakit ribut terus," kata Adel yang berdiri dari tempat duduknya.

"Iya tu kaya tom and jerry disatuin gaakan bisa satu," celetuk Rafi

"Bisa," sahut Devan dan Semi bersamaan dengan suara lantang.

Ceklek

"Assalamualaikum, eh ada apa ni rame rame?" ucap Tio yang baru saja memasuki kamar inap ponakannya itu. Siapa lagi jika bukan Dera.

"Wa'alaikumussalam, iya pak," jawab Semi kalem.

"Dih sok kalem," sindir Rafa yang baru mengeluarkan suara setelah sendiri tadi diam.

"Hehe eh kalian udah siap siap belum besok kemah lo, kalian siap siap aja pulang dulu ya ini udah malem juga," kata Tio memperingatkan pada murid murid nya itu.

"Iya pak Der, kita pamit pulang dulu ya cepet sembuh," ucap Rafi mewakili semuanya.

"Iya makasi ya," sahut Dera sambil tersenyum tulus.

"Der gue pamit dulu ya jangan lupa makan, tetep semangat," ucap Adel dan dibalas anggukan oleh Dera.

Setelah semuanya berpamitan dan meninggalkan ruangan Dera, Tio pun duduk di samping ranjang Dera, "Dera om mau ngomong sesuatu."

"Ada apa om?" tanya Dera penasaran.

"Maaf ya Der donatur terbesar SMA kita minta buat semua siswa siswi wajib ikut event kemah besok gaada alasan apapun. Kalo gaikut nanti bakal dapet surat Peringatan," kata Tio menerangkan dengan tatapan tak enak pada Dera.

"Gapapa om Dera juga udah baik baik aja mending malem ini pulang terus siap siap buat besok apalagi Dera OSIS," jawab Dera tak lupa dengan seulas senyum manisnya.

Seulas senyum yang selalu menandakan bahwa dirinya baik baik saja namun sebenarnya tidak. Senyuman palsu yang selalu ia tampilkan ketika di depan semua orang.

"Der om mohon kalo ada apa apa cerita sama om jangan bersikap seolah semuanya baik baik aja," sahut Tio yang mengerti apa arti senyum simpul Dera.

"Dera bener bener gapapa om, percaya kan kalo Dera kuat, insyaallah Dera bisa hadepin semuanya om Allah gaakan ngasih ujian melampaui kemampuan kita," ucap dera lagi dan lagi dengan tersenyum.

"Yaudah yuk, beres beres dulu aja jangan lupa tetep semangat kamu pasti bisa and jaga kesehatan buat besok jangan kecapekan," kata Tio memperingatkan Dera.

"Siap bos," sahut Dera bersemangat.

Akhirnya Dera dan Tio pun memberesken beberapa barang dan mencabut infus Dera lalu Tio pergi ke parkiran terlebih dahulu.

DERAFA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang