39

442 30 4
                                    

Sebesar apapun usahamu, jika orang yang melihat membencimu. Usahamu sama saja, sia-sia.
-----------------------------------------------------------

HAPPY READING!!

Tak terasa hari demi hari pun Dera lalui. Kehidupan nya tak banyak berubah. Dia malah banyak melamun di kamar. Bosan adalah satu kata yang mewakili Dera dalam beberapa hari ini. Rafa tak memberi kabar, adik dan papa nya masih sama saja.

"Gue mau ngapain ya?? Rafa lagi ngapain ya??  Hari ini kan dispensasi buat semua murid karna kemaren baru selese kemah, tapi kok Rafa ga ngabarin ya??" ucap Dera bertanya tanya pada dirinya sendiri sambil melihat notif berbagai media sosial di handphone nya.

"Duh gila lama lama gue bisa mati karna bosen kalo gini critanya!" kata Dera mulai frustasi entah lah apa yang akan dia lakukan hingga rasanya sangat bosan. Tetapi sangat sangat malas untuk Dera keluar dari kamarnya.

Tiba tiba ada notif whatsapp dari ketua OSIS nya siapa lagi jika bukan Vino. Tetapi ada yang berbeda dari chat Vino kali ini. Bukan menanyakan kabar, bukan memberi gombalan, tetapi malah memberi dan menanyakan tugasnya.

Vino (Ketos)

Der

Lo ga lupa kan kalo masi jadi sekertaris osis?

Jangan lupa laporan nya.

Minta foto dokumentasi di anak kominfo.

Jangan lupa segera diselesaikan.

Dah itu aja makasi

Dera membaca besan itu dan dia baru teringat bahwa dia memiliki tugas setelah selesai kemah yaitu membuat laporan kegiatan.

Iya iya, gue inget kok. Abis ini gue kerjain.

Setelah membalaskan pesan itu Dera menuju kamar mandi. Untuk mandi lah masa makan kalo makan di ruang tamu kali. (Author lagi gila, oke back to topic)

***

Dilain sisi Adel, Rafa, Rafi, Semi, dan Devan sedang uring uringan. Membahas mengenai acara nanti malam yang akan mereka adakan.

"Fa lo beneran ga chat Dera kan??" tanya Rafi penuh selidik. Takut jika usaha mereka akan gagal.

"Iya beneran, gue udah mati matian nahan ga chat dia," jawab Rafa seadanya.

"Nah good, kamu juga kan sayang?" tanya Rafi pada Adel.

"Iya," jawab Adel singkat.

"Jadinya nanti susunan acara nya gimana??" tanya Devan sambil menyeruput es cappucino nya itu.

"Susunan acara mata lu kek mau rapat aja," sahur Semi sambil melemparkan kacang atom ke Devan.

"Heh susunan acara itu rencananya ogeb, lu mah punya otak ga pernah dipake," ucap Devan dengan kesal.

"Udah kalian ribut terus kebiasaan," sela Adel dengan nada judes nya. Rafi tak kaget dengan ini karena sekarang adalah saatnya Adel kedatangan tamu bulanan.

"Oke jadi kue udah kita pesen, abis ini kita beli dekor kaya balon rumbai dan lain lain, terus nanti Adel minta izin ke bonyok Dera. Abis itu kita jam 12 kasi surprise deh, udah kan??" kata Rafi menjelaskan runtutan acara yang akan mereka lakukan dan semuanya pun menggagguk.

"Oke, mau beli nya kapan?" tanya Devan mulai serius.

"Sekarang aja kuy?" ajak Adel dan di angguki oleh keempat cowok tersebut.

DERAFA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang