4

1K 91 18
                                    

Hidup ga semata cuma Cinta cintaan tanpa Cinta kita juga
Ga mati .
-------------------------------------------------

Jangan lupa vote & comment sebelum membaca!!

DERA POV
Setelah gue rasa cukup tidur dan mandi gue baru sadar kalo belum buka hp dari tadi pulang sekolah. Gue ambil charger dan juga handphone yang masih ada di tas.

Pertama kali gue buka langsung banyak notif whatsapp yang masuk dan ternyata itu dari grup kelas baru. Karna males gue langsung silent grup itu dan membaca beberapa pesan yang didominasi oleh rafi.

XI IPA 2

Rafi
hello gaiss!!

Amor
apaan sih fi ga jelas lo

Natan
share loc kuy fi

Rafi
jangan jangan lo suka ya sama gue ngajak ketemuan @natan

Natan
jijik

Rafi
eh yang lain jangan cuma read doang dong nimbrung kek apa kek

Disa
males kek kurang kerjaan

Rafi
yang murid baru jangan cuma read dong @dera @adel

Adel
Hai haii save back ya semoga bisa lebih akrab lagi @dera

Dera
Y.

Setelah menjawab pesan itu aku meletakkan handphone di atas nakas dan memutuskan untuk belajar.

AUTHOR POV
"DERAAA SINI KAMU TURUN" teriak sang papa dari bawah.

Dera hanya mengendus kesal entah apa lagi yang akan terjadi padanya setelah ini. Ketika sampai di bawah tepat nya di ruang keluarga ia mendapat tatapan tajam dari sang papa nya itu.

"Kamu tadi pulang di antar siapa" ujar sang papa sedikit keras.

"Temen" jawab dera tanpa rasa bersalah.

"Temen apa anak laki laki gitu dasar anak ga tau diuntung ya kamu masih mending tidak saya buang kamu saya hukum membersihkan rumah karena bi ijah saya pecat." ucap sang papa dengan emosi.

"Saya tidak ada hubungan apa apa dengan laki laki itu dia hanya sebatas teman saya. Dan saya anak anda jika anda lupa bapak Satria yang terhormat." ucap dera menggunakan bahasa formal dan jangan lupa tatapan yang sangat tajam.

Plak

"Siapa yang mengajari kamu seperti itu. Dasar anak tidak punya sopan santun, tidak punya akhlak, contoh adik kamu anis baik lemah lembut anis lebih segala gala nya dari kamu camkan itu." ucap Satria murka

"tidak usah memanggil saya jika hanya membandingkan saja" ucap dera santai.

Dengan penuh emosi Satria membawa dera ke gudang belakang rumah yang gelap hanya ada satu lampu dan sepertinya sudah mau mati.

Bruk

Satria mendorong dera hingga membentur beberapa kayu yang berada disana tanpa belas kasih sama sekali. Dera yang di perlakukan seperti itu tidak berkata apapu atau menangis, karena bagi nya hal itu sangat lah hal yang sudah biasa.

DERAFA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang