12

724 62 11
                                    

Ga semua yang dateng harus di tanggepin pake hati. Bisa aja yang datang hanya memberi luka lalu meninggalkan nya begitu saja.
-----------------------------------------------------------

HAPPY READING!!

Dera membuka matanya karena terkena sinar matahari dari celah celah jendela kamarnya. Posisinya tidak berubah tetap di samping ranjang dan tubuhnya seakan mati rasa.

Tiba tiba pintu terbuka dan menunjukkan Satria

"sudah bangun kamu anak ga tau diuntung cepat sekarang kamu harus sekolah tidak ada alasan udah di sekolahin aja ga tau sopan santun sama balas Budi" ucap Satria tajam

"Pa badan dera sakit semua dera gabisa bangun" ucap dera lirih

"Manja kamu cepat mandi dan berangkat" kata Satria lalu langsung menggeret dera menuju kamar mandi.

Ketika terkena air betis dera dan sudut bibir nya terasa sangat perih. Setelah membersihkan dirinya dera segera bergegas menuju sekolah karena ia takut terlambat.

Sesampai nya di kelas dera melihat rafa dan rafi yang sudah duduk di tempat mereka dengan aktifitas masing masing.

"Eh der lo dah dateng gue kira ngga dateng soalnya adel juga ga dateng" kata rafi ketika dera menempati tempat duduknya

"Hmm"

"Rafa rafi aku kembali padamu" teriak semi memasuki kelas

"Apaan sih lo fi yaampun bikin pusing aja pagi pagi" sahut rafi yang merasa terganggu

"Bukan temen gue dia ma" sahut devan berada di sebelah nya

"Jangan gitu bwang dedek ngga kuat" ucap semi dengan nada di melow kan

"Idih jijik bet gue yaampun pergi sono lu sem" kata rafi dengan ekspresi seperti ingin muntah

"Eh nanti main kuy lama ga pernah main ni ke rumah gue aja kalian mau ngapain bebas bonyok gue ke luar negri soalnya mana 3 bulan lagi" tutur devan panjang

"Oke pulsek langsung ye lo ikut kagak fa??" tanya rafi setelah menyetujui usul devan

"Iya"

"Yaudah sono lo pada pergi dari kelas gue dah mau bel masuk ini jangan bolos ntar tambah goblog aja" usir rafi dan langsung beralih menatap handphone nya itu.

***
Bel istirahat pun berbunyi dera ingin menuju ke kantin untuk mengisi perut namun ia tidak memiliki teman untuk diajak ke kantin.

"Der ayo ikut ke kantin daripada lo disini sendirian" ajak rafi dan dera hanya mengangguk kan kepalanya.

Sesampainya di kantin dera mencari tempat duduk dengan rafa dan rafi yang memesan makanan. Dera dan rafa duduk berhadapan namun tak ada yang memulai pembicaraan.

Tanpa mereka sadari ada yang sedang mengamati mereka dari jauh dan menatap sengit ke arah dera siapa lagi kalau bukan talitha.

"Dera di cari bu Wahyu suruh ke ruang musik" ucap seorang siswa yang membuat dera mendongakkan kepalanya dan hanya membalas dengan anggukan.

"Duluan fa" ucap dera lalu pergi

"Iya" jawab rafa yang masih menatap ponselnya.

"Ayo gue anter ke ruang musik" ucap siswi yang memberi tau nya tadi.

Karena dera tidak tau dimana tempat ruang musik dia hanya menurut saja. Setelah berjalan menyusuri lorong dera baru sadar jika ini adalah toilet yang sudah tidak berfungsi.

"Eh udah dateng ni berani dateng juga dia" ucap talitha

Dera yang sudah masuk ke dalam toilet yang tidak berfungsi itu hanya diam dan menatap mereka bertiga malas.

DERAFA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang