36

450 32 6
                                    

Terima kasih untuk semuanya, bahkan munkin aku tak bisa membalaskan semua kebaikan mu.
~Adera Zalzabila
-----------------------------------------------------------

HAPPY READING!!

"Der, kamu gapapa kan?" tanya Rafa dengan nada lembut setelah Dera ditangani oleh anggota PMR dan telah sadar.

"Iya aku gapapa kok, ini muka kamu kenapa lebam lebam?" tanya Dera dengan nada lemas dan sambil menyentuh wajah Rafa yang terdapat beberapa luka lebam.

Rafa menyentuh tangan Dera dengan lembut. "Gapapa kok sayang, kamu istirahat aja ya biar cepet sembuh. Kamu mau makan apa?" tanya Rafa lagi dengan tersenyum manis dan simpul.

"Aku ga pengen makan, aku cuma pengen kamu ada disini aja," jawab Dera lirih dan membuat Rafa tersenyum ceria.

"Dera!" teriak Adel histeris dan langsung memeluk Dera sambil menangis. Sedangkan Rafi mengikuti di belakang Adel.

"Del sakit del," kata Dera ketika Adel memeluknya begitu kencang dan mengenai luka nya.

"Eh maaf Der, gue kelewat seneng. Lo ga papa kan?" tanya Adel dengan nafas tersengal sengal.

"Iya gue gapapa kok," jawab Dera tak lupa dengan senyum simpul yang maniss.

"Fa maafin gue ya, tadi gue kelewat emosi ga tau kebenaran nya sorry banget jangan bilangin mama sama papa ya ntar gue ga dikasi uang jajan," ucap Rafi memelas di depan Rafa dengan tatapan datar dan tajam nya.

"Hm," jawab Rafa sangan singkat singkatttt sekali hanya sebuah dekhem an.

"Fa jangan gitu ya ya ya nanti gue dimarain papa gara gara mukulin lo, padahal gue kan cuma emosi," ucap Rafi yang masih dengan nada memelas demi membujuk Rafa.

"Salah siapa emosi?" tanya Rafa dengan nada bodo amat nya dan masih dengan ekspresi datar nya. Sementara Dera dan Adel hanya menyimak perbincangan pacar mereka.

"Raf maafin gue ya, sumpah tadi gue kebawa emosi doang ga gue ulang lagi deh, terus itu luka nya gue obatin ya?" tawar Rafi dan langsung mendapat pelototan tajam dari Rafa.

"Gak!  Udah gue maafin ga sudi muka ganteng gue dipegang sama tangan lu," sahut Rafa dengan nada sombong nya.

"Ya Allah nasib gue gini amat, tapi yaudah deh makasih Rafa udah maafin gue sayang lo deh muah," ucap Rafi dan membuat semuanya risi ketika mendengarnya.

"Dera mau makan apa?" tanya Rafa sekali lagi.

"Mau buryam aja deh fa," jawab Dera dan diangguki oleh Rafa.

"Aku beli dulu ya?" pamit Rafa. Namun entah hidayah dari mana Rafi menyahut, "Gausah biar gue aja yang beli, yuk beb beli sama sama biar sosweet!" ajak Rafi pada Adel dan diangguki oleh Adel.

Setelah pasangan itu pergi Rafa kembali bermanja manja dengan Dera.

"Raf, sini luka nya aku obatin," kata Dera dan berusaha untuk bangkit.

"Gausa gapapa kamu kan masi sakit Derayang," sahut Rafa dan membantu Dera untuk bangkit.

"Engga kok ini udah mendingan untung tadi kamu dateng selamatin aku," kata Dera sambil tersenyum dan mulai mengambil obat merah tak lupa kapas.

Dengan telaten Dera mengobati luka Rafa. Namun, pemandangan itu tak luput dari seseorang yang mengamati mereka. Dia melihat sambil tersenyum sinis entah apa yang sedang mereka pikirkan dan rencana apa yang akan dia buat.

"Udah selesai," kata Dera lalu mengemas beberapa kapas yang ia gunakan untuk mengobati Rafa.

"Makasi Derayang," sahut Rafa berterimakasih.

DERAFA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang