3 ✔

1.1K 95 18
                                    

Kita; kata yang sangat asing bagi aku dan kamu.

----------------------------------------------------------

HAPPY READING!

Akhirnya bel pulang pun berkumandang dengan nyaring dan membuat murid SMA Pelita Bangsa berbondong-bondong menuju gerbang untuk kembali ke rumah masing-masing karena jam sudah menunjukkan pukul 3 sore.

"Der ayo pulang, lo pulang bareng gue aja ya?" ucap Adel dengan nada bertanya ketika sudah hampir sampai gerbang depan sekolah.

"Hm rumah lo," ucap Dera dengan sangat singkat dan muka datar.

Ketika sampai di depan gerbang mereka bertemu dengan duo R, siapa lagi jika bukan Rafa dan Rafi. Mereka mengendarai motor mereka masing-masing.

"Hai Del! Kenapa belum pulang?" tanya Rafi pada Adel.

"Belum di jemput," jawab Adel sambil tersenyum tipis.

"Jok belakang gue kosong ni, bareng gue aja yuk!" ajak Rafi dengan penuh semangat.

"Boleh deh, tapi nanti Dera gimana pulangnya? Dia mau main ke rumah gue soalnya," ucap Adel dengan nada bimbang.

"Tenang ada kembaran gue, jomblo juga dia jadi jok belakang aman," ucap Rafi seperti tak punya dosa. Kemudian langsung di beri tatapan tajam nan dingindari dua orang yang di maksud.

"Gak!" ucap rafa dan dera bersamaan.

"Ayo lah Der, lo mau pulang naik apa pak ujang gabisa jemput kita ni masa mau naik angkutan umum kan kita gatau jalan disini yayayaya plissss," ucap Adel memohon pada Dera. Karena Adel ingin lebih dekat dengan Rafi dan melibatkan sahabat satu-satunya itu.

Akhirnya Dera pasrah dan menuruti permintaan Adel. Saking senangnya Adel langsung berlari ke motor Rafi dan meninggalkan Dera. Tersisalah dua makhluk yang sedang perang dingin disini.

Dera sangat binggung cara naik ke motor rafa yang sangat tinggi sedangkan dia memakai rok pendek.

"Ga bisa naik?" tanya Rafa yang memperhatikan gerak gerik Dera.

"Gak," jawab Dera dengan singkat. Dengan kepekaan yang tinggi Rafa melepas jaket nya dan memberikan pada Dera untuk menutup paha nya yang sedikit terlihat.

"Thanks besok gue kembaliin," ucap Dera seperti bergumam kemudian tidak mendapat balasan apapun dari Rafa.

Rafa memilih untuk melajukan motor nya karena sudah tertinggal oleh kembarannya yang tidak ada akhlak, siapa lagi kalau bukan Rafi.

Sedangkan di sisi lain dua manusia sedang bercanda tawa dan merencanakan sesuatu.

"Fi gue boleh ga jodohin Rafa sama Dera?" tanya adel sedikit dikeraskan supaya rafi mendengar ucapannya.

"Boleh banget siapa tau es ketemu es besok kalo nikah anaknya kulkas," ucap Rafi lalu terkekeh.

"Kalo ngomong suka ga difilter," ucap Adel lalu memukul pelan bahu Rafi.

"Becanda, tapi gue setuju banget kalo mereka jadian," ucap Rafi lalu disambut senyuman ceria Adel.

"Oke, mulai besok kita harus bikin mereka deket ya!" ucap Adel dengan semangat kemudian tersenyum manis, pandangan tersebut tak luput dari penglihatan Rafi.

Mungkin Rafi merasa ini terlalu cepat namun ia benar benar merasakan jatuh Cinta pada Adel. Tak terasa mereka sudah sampai di depan kediaman adel dan sedang menunggu dua manusia yang tak kunjung datang.

Disisi lain. "Arah mana?" tanya rafa sedikit berteriak.

"Gatau," jawab Dera sangat santuy dan langsung mendapatkan rem mendadak dari Rafa.

Karena refleks d
Dera memeluk Rafa, setelah sadar ia langsung melepas nya. "Sorry," ucap Dera lirih, karena dirinya malu.

"Lo gimana sih masa ga tau jalan," ucap rafa kemudian turun dari motor.

"Gue baru pindah kesini," ucap Dera masih dengan wajah tanpa dosa dan jawaban singkatnya.

"Terus lo diem aja gitu?" tanya Rafa dengan menyentak Dera, karena sebal dengan tingkah Dera.

"Hp gue lowbat," ucap Dera dan mendapat tatapan sangat tajam dari Rafa yang membuka hp nya yang sama nasib nya dengan hp Dera lowbat.

"Udah gue anter ke rumah lo aja," ucap Rafa dengan malas karena dia belum pernah sebelumnya berduaan dengan perempuan seperti saat ini. Setelah itu kedua remaja tersebut menaiki motor dan Dera menunjukkan jalan ke rumah nya.

Di depan rumah Adel "kok lama banget sih mereka?" tanya Adel bingung.

"Apa mereka nyasar ya, coba kita hubungi aja," ucap Rafi memberi saran lalu dibalas anggukan oleh Adel.

"Ga aktif ni hp nya dera," ucap Adel binggung.

"Sama ni Rafa juga," ujar Rafi tak kalah binggung.

"Udah gini aja, sekarang lo pulang dulu mungkin hp mereka lowbat dan mungkin Dera ga tau jalan ke rumah gue," kata Adel mencoba untuk tenang.

"Yaudah gue pulang duluan ya, nanti kalo udah ada kabar kabarin gue," ucap Rafi kemudian menaiki motor.

"Iya makasii ya, hati hati dijalan!" ucap adel disertai senyum yang sangat manis.

Di depan kediaman Dera. "T,hanks, jaket nya besok" ucap Dera kemudian langsung memasuki rumahnya.

"Oke," ucap Rafa dan langsung meninggalkan rumah itu.

Ketika Dera memasuki rumah ia mengucapkan salam tetapi tak ada yang menjawab hal ini sudah biasa karna mama dan papa nya pulang malam biasanya dan adik nya selalu pulang ke kantor orang tua nya itu.

Setelah menasukki kamar Dera membersihkan diri dan merebahkan tubuh nya di kasur yang cukup besar. Ketika mengedarkan pandangan nya melihat dinding berwarna putih biru itu dia baru tersadar

"kenapa tadi gue banyak ngomong sama si Rafa ya?" gumam Dera bermonolog di depan cermin kamarnya.

Sedangkan disisi lain Rafa juga memikirkan hal yang sama
Mengapa ia mendadak suka banyak berbicara dengan Dera. Karena tidak mau berfikir lebih panjang, Rafa langsung menghapus bayangan Dera di pikiran nya dan menidurkan tubuhnya di kasur nya.

-🌻-

[sudah Direvisi]

Jangan lupa untuk follow, vote and comment ya!

Salam manis ><

DERAFA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang