51

448 32 9
                                    

Waktu itu tidak bisa diulang dan penyesalan itu datangnya selalu terlambat.
-----------------------------------------------------------

HAPPY READING!

Rafi, Adel, Devan, dan Semi, keempat remaja tersebut sedang berkumpul di dalam ruangan di salah satu rumah sakit. Adel yang masih tidak terima karena mendengar cerita dari Rafi, semua sudah mereka ceritakan dengan jelas.

"Harusnya waktu itu gue ga pergi ninggalin Dera," gumam Adel menyesali keputusannya dulu.

"Udah lah Del, udah kelewat juga. Sekarang mending kita cari Aurora aja terus seret dia kesini," ucap Devan memberi saran.

"Boleh tu," sahut Rafi sambil mengelus-elus punggung Adel.

"EH ANJIR!" seru Semi tak tau tempat.

"Apaan si anjir, gausa treak napa inget tempat!" ucap Adel dengan nada kesal.

"Ini njir si Aurora lagi jalan ke mall sama Rafa," kata Semi sambil menunjukkan layar ponsel nya.

"Ya terus masalah buat kita?!" sahut Adel sewot.

"Sayang kita kan mau bongkar masalah Aurora nabrak Dera, lebih bagus kalo dia sama Rafa jadi sekalian Rafa tau kalo sebenernya si Aurora tu ga baik," ucap Rafi menjelaskan pada Adel dengan nada yang lembut. Rafi tau Adel sedang kedatangan tamu bulanan makanya dia mencoba untuk sabar. Enak banget punya pacar kek Rafi jadi pengen:v

Back to topic!

"Kalian aja sana, gue mau nunggu Dera disini," ucap Adel setelah mengerti tujuan dari ketiga lelaki tersebut.

"Yaudah yok siap-siap abis itu langsung gass," kata Devan yabg mulai berdiri dari sofa dan diikuti oleh Semi juga Rafi.

"Kamu baik-baik ya disini, nanti kalo ada sesuatu langsung telepon aja ya," ucap Rafi sambil mengelus rambut Adel.

"Iya kamu juga hati-hati." Setelah Adel mengatakan hal tersebut, ketiga lelaki itupun pergi meninggalkan rumah sakit menuju mall yang sedang dikunjungi Rafa dan Aurora.

***

"Cek lokasi terakhir si Aurora sama Rafa!" perintah Devan pada Semi setelah mereka sampai di mall tersebut.

"Iya iya ntar," jawab Semi pasrah.

"Cepetan lah anjir lama banget sih!" ucap Rafi tak sabar, entahlah dia ingin segera membongkar masalah ini supaya kembaran nya sadar bahwa dia bodoh memilih Aurora.

"Sabar njir, load nih lama gaada sinyal." Semi masih sibuk mengotak-atik hp jya sedangkan Devan dan Rafi memandangi orang yang berlalu lalang didepan mereka.

"Sg terakhirnya si Aurora mereka lagi nonton di bioskop," ucap Semi sambil menunjukkan gambar yang ada di layar ponselnya.

"Ya kalo nonton di bioskop lah, masa iya di sport station!" sahut Rafi ngegas.

"Ya santuy napa, gue kan cuma memperjelas." Devan yang jengah mendengar pembicaraan mereka berdua pin memilih pergi menuju ke bioskop yang ada di mall tersebut.

"Heh Devan tungguin anjim!" seru Semi dan Rafi bersamaan lalu mereka berlari mengejar Devan.

"Film nya mulai jam berapa?" tanya Devan setelah sampai di depan bioskop.

"Mulai jam 1 kemungkinan ga lama lagi sih sekarang kan udah jam 2," jawab Semi sambil mengatur nafasnya karena saking lelahnya mengejar Devan.

"Alay lo Sem gitu aja ngos-ngosan," ujar Rafi meremehkan.

DERAFA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang