14

712 65 18
                                    

Tertawalah untuk menutupi rasa kecewa mu, percayalah.
-----------------------------------------------------------

HAPPY READING!!

Pagi harinya dera mulai membuka matanya secara perlahan karena sinar matahari pagi mulai masuk melalui celah celah jendela.

"Eugh" erang dera pelan dan memandangi semua sudut ruangan yang ternyata masih ada rafa yang mengenakan seragam sekolah dan tertidur di sofa.

"Raf rafa" panggil dera membangun kan

"Hmm" jawab rafa sambil menyesuaikan cahaya yang masuk

"Gak pulang?? Gak sekolah?? Udah makan?? " tanya dera beruntun

"Gak" dera melongo karena hanya dijawab oleh sepatah kata

"Pulang sana terus makan" perintah dera namun tak diindahkan oleh rafa

"Nanti gada yang jaga lo"

"Gapapa elah bentar aja"

"Oke, assalamualaikum" jawab rafa dan langsung pergi meninggalkan ruangan itu.

"Wa'alaikumussalam" jawab dera yang kemudian dilanda kesepian

Tiba tiba suara decitan pintu pun terdengar dan menunjukkan Satria ada di ambang pintu setelah menutup pintu Satria menatap dera tajam.

"MANJA BANGET SIH KAMU CUMA PINGSAN AJA MASUK RUMAH SAKIT" ucap Satria dengan nada tinggi nya

"SAYA TIDAK MAU UANG SAYA TERBUANG SIA SIA UNTUK MEMBIAYAI ANAK SEPERTI KAMU" lanjut Satria dan dera hanya menatap nya dingin

"Biaya nya saya tanggung" kata adel yang berada di ambang pintu dan mendengar ucapan Satria.

"Sok banget kamu anak kecil aja soksok an belain" ucap Satria angkuh.

"Setidaknya anak kami masih punya hati tidak seperti anda bapak Satria" kata desi mama adel.

"Tau apa anda tentang saya, urus saja anak tak tau diuntung itu dasar anak manja yang memelas minta di kasihani oleh semua orang" ucap Satria lalu menyelonong pergi ke luar ruangan.

Sedangkan dera yang dari tadi hanya menyimak pembicaraan dan tidak berbicara sama sekali.

"Dera yaampun lo gapapa kan gue panik banget sumpah kemaren" cerocos adel memeluk dera.

"Gapapa kok"

"Dera cepet sembuh ya" ucap desi yang berada di samping ageng papa adel

"Makasi om tante maaf jadi ngerepotin harus kesini segala" kata dera dan disertai dengan senyum manis nya

"Iya gapapa besok sering sering main ke rumah ya" ucap mama adel

"Iya tante"

"Dera om sama tante pamit dulu ya adel nya teteo disini kok om lagi ada urusan, assalamualaikum" ucap ageng yang hendak beranjak meninggalkan kan ruangan

"Makasi om tante" ucap dera

"Adel nginep sini ya ma pa" kata adel cepat

"Iya" jawab mama dan papa adel

Setelah itu pintu tertutup dan menyisakan dua orang didalam nya.

"Der gue denger kemaren ada yang bully lo??" tanya adel perlahan

"Bukan bully sih mungkin dia iri sama gue" kata dera menjawan santuy

"Siapa sih greget banget sumpah gue. Lo juga mesti lupa makan kebiasaan sih lo suka mikir yang lain kalo makan gapernah. Mau apa mau diet badan krempeng aja sok sok an diet" cerocos adel tanpa henti

DERAFA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang