Alexa masuk kedalam mobil, ia langsung memeluk Jessie memberi kekuatan agar ia bisa sabar.
"Tenang lo gak sendiri! ada kita disini. Apa perlu gue balas?" Tanya Yura yang juga merasakan sakit di dadanya melihat kejadian yang menimpa Jessie.
Jessie menggeleng "Gapapa... Hiks.. Hiks.. Gue udah.. Maafin hiks hiks" Tangis Jessie sesegukan. Alexa dan Yura pun ikut menangis kenapa orang yang dekat dengannya selalu memiliki masalah yang berat. Apa lagi setelah aunty nya meninggal.
Tenang Jes, gue bakal balas mereka yang udah bikin lo nangis kayak gini - Alexa.
***
Mereka sampai di Mansion Alexa. Yura memapah tubuh Jessie dan membantunya masuk kedalam.
Alexa sudah memberikan kamar untuk Jessie, dan Yura membawa Jessie kedalam kamarnya. Begitu juga dengan Yura yang masuk ke kamar miliknya.Mansion Gery
Drrrttt..
Ya kenapa Alexa?
Apa paman tahu dimana keberadaan Martha Addison sekarang?
Untuk apa kau menanyakan itu Alexa?
Gapapa Paman, aku hanya ingin bermain dengannya.
Huft.. Baiklah tunggu sebentar
Gery menyuruh Reno untuk melacak keberadaan Martha Addison ternyata ia sedang keluar dari rumahnya menuju perusahaan miliknya.
Dia akan pergi ke perusahaan miliknya, dia akan melewati jalan melati
Tengkyuu paman
Tutt
"Kenapa ? "
"Katanya ia ingin bermain dengan mereka"
"Sudah lebih baik kita berdoa saja supaya tidak terjadi hal yang tidak kita inginkan".
***
"I'm coming"
Alexa bergegas menuju lokasi yang pamannya bilang tadi. Alexa pergi diam diam setelah melihat Jessie terlelap.
Ia menemukan mobil milik Martha sedang melaju dengan cepat. Ia memotong dan menghadang mobil Martha. Sontak mobil Martha mengerem mendadak.
Alexa keluar dari mobil menggunakan topi dan kacamata hitam miliknya. Ia mengetuk kaca depan mobil, namun tak juga dibuka olehnya.
Ck! Memang ingin bermain dulu denganku ya
Praankkk
Kaca depan di pukul oleh Alexa menggunakan palu hingga pecah.
Tak sampai disitu, lexa menendang pintu mobil itu hingga rusak. Ia menarik kerah baju milik Martha dan mendorong nya hingga terjatuh ke jalan.Martha terlihat pucat dan menatap Alexa dengan penuh kebencian.
"Mau apa lagi kau? "
"Gue ingin uang dan senjata yang lo Terima tadi"
"Tidak! Kau tidak boleh mengambil uangnya. Ambil saja senjata nya! Aku tidak butuh! "
Alexa tersenyum tipis "Ternyata lo mau bermain main".
Plaakk
"Dasar bocah gak tau diri! Untuk apa kau menampar ku? "
Alexa menampar pipi Martha dengan kuat. Ia memegang pipinya yang memerah karna tamparan dari Alexa.
"Itu balasan karna lo nampar sahabat gue"Martha yang sudah pucat pasi tak dapat melakukan apapun.
"Kasih ke gue atau Lo mati"
Dengan gemetaran Martha mengambil dua buah koper di dalam mobil dan memberikan nya kepada Alexa.Dorr
Ah, dia menembak ku ya? Berani sekali
Martha menembak ke arah Alexa dan mengenai tangannya. Tapi seperti nya tidak berefek sama sekali.
Alexa mengambil pistol yang ada ditangan Martha dan melemparkan nya ke belakang."Tidak akan bisa"
Martha mundur perlahan dan langkah nya yang terhenti karna mentok di kap mobil.
"A-apa? Kenapa ia biasa-biasa saja? Siapa gadis ini sebenarnya? - Martha
Plaakk
Alexa kembali menampar Martha. Ia segera pergi menaiki mobilnya.
Martha segera memasuki mobilnya. Beruntung mobilnya masih bisa dipakai meski pintu dan kacanya rusak parah.Martha kembali melajukan mobilnya menuju perusahaan suaminya.
"Sialan gadis itu" Gumam Martha
KAMU SEDANG MEMBACA
ALARICE [COMPLETED]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA, SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE] Kalimat masih acak-acakan, belum direvisi. Harap di maklumi Mungkin jadi Mafia bukan keinginan gadis itu. Namun keadaan yang harus merubahnya menjadi seorang Mafia yang kejam. Ia tak pernah...