28. Penghianat?

17.4K 1.1K 65
                                    

"Hah bosan gue, nih guru mulut nya gak capek apa dari tadi cerocos mulu" Keluh yura.

Fyi : Jadi posisi duduk yura sama Alexa tuh dekat, bersebelahan gitu tapi gak sebangku karena Alexa sebangku sama Halley.

Alexa mengangkat bahu acuh "bodo ah gue ngantuk" Lalu meletakkan kepalanya di atas meja. Halley yang melihat hanya geleng-geleng kepala, ia tahu pasti Alexa kelelahan karena balap kemarin.

"ALEXA! Kamu berani tidur di pelajaran saya?!" Alexa terpaksa mendongak, menatap malas ke depan padahal dia masih ngantuk.

"Buk? Saya mau nanya, kalau ibuk lagi tidur di ganggu marah gak?" Buk Ani guru matematika diam lalu mengangguk, "ya marah lah, kalau orang lagi tidur ngapain di ganggu"

Alexa menjentikkan jarinya "Nah itu ibuk tau, saya lagi tidur kok diganggu saya marah loh" Murid lain terkekeh mendengar penuturan Alexa.

Buk Ani menganga, dia berfikir mengapa dia harus menjawab pertanyaan Alexa yang jelas-jelas salah "Kamu ni ya Alexa, kamu saya hukum tulis jawaban yang benar di papan tulis ini sekarang" Alexa menatap soal di papan tulis sebentar lalu berdiri.

"Cuma ini kan? Gak ada yang lain?" Buk Ani mengangguk "iya, kalau kamu bisa menjawab soal ini kamu dan seluruh murid di kelas ini boleh keluar, tapi kalau sampai kamu salah menjawabnya kamu saya hukum"

"Oke, deal"

Dia menulis jawaban di papan tulis. Padahal materi yang sedang di pelajari kali ini memasuki bab baru, kalau bagi murid lain tentu mereka akan pusing dengan jawaban nya tapi bagi Alexa very very easy.

"Selesai" Lalu meletakkan spidol nya kembali ke tempatnya. "See? Benar bukan ibuk Ani tersayang" Tersenyum remeh ke buk Ani. Buk Ani sama sekali tidak percaya apa yang barusan ia lihat, jawaban yang ditulis Alexa belum sampai 5 menit tapi dia sudah menjawabnya dengan BENAR.

"Ibuk diam berarti benar. TEMAN-TEMAN SESUAI APA YANG DI BILANG GURU TERSAYANG KITA INI, KITA BOLEH KELUAR KELAS LEBIH AWAL"
Mereka bersorak gembira, terharu dengan kejadian kali ini. Guru yang di kenal killer dan menaati peraturan nya malah membiarkan murid-murid nya keluar awal.

"Gila gue gak nyangka Alexa sepintar ini"

"Padahal nih ya Alexa sering bolos tapi kenapa otak nya cerdas ya"

"Ga ah gue B aja tuh, lebih pintaran gue ya dari pada lo" Ujar yura menyombongkan dirinya ke Alexa.

Alexa tersenyum remeh "Iri Bilang sahabat" Lalu mereka berdua tertawa.

Pandangan yura menuju Jessie yang sedari tadi diam "Jessie kenapa tuh?"
Alexa menoleh "tau, tanya aja sana"
Murid lain sudah keluar kelas dilanjutkan dengan buk Ani yang berwajah lesu. Seharusnya dia tadi tidak bilang seperti itu. Yang lain sangat bersemangat keluar sedangkan Jessie masih duduk diam di bangkunya.

"Jess lo gak keluar? Kelas udah kosong loh cuma tinggal kita bertiga" Jessie mendongak menatap yura yang bicara dengannya lalu menggeleng, "Gue disini aja, gue capek".

"Lo sakit?" Hendak tangan yura menyentuh dahi Jessie tapi di tepis kasar olehnya, "Gue gak sakit, gue capek lo duluan aja" Lalu membenamkan wajahnya di atas meja. Yura terkejut karena Jessie menepis tangannya dengan kasar, tidak biasanya Jessie seperti ini.
Biasanya kalau dia lagi ada masalah atau sesuatu dia pasti akan bilang.

"Oke, kalau lo butuh sesuatu kabari gue. Gue sama Alexa mau keluar" Sahut yura dan diangguki oleh Jessie.

Saat Alexa dan yura keluar, Jessie menggumamkan sesuatu "Maafin gue hiks".

Yura dan Alexa berjalan berdua menuju kantin, karena kelas mereka lah yang duluan keluar daripada kelas lain jadi di kantin sangat sepi. Shila berbeda kelas dengan mereka jadi dia harus sabar menunggu bel berbunyi, sedangkan Jessie berdiam diri di kelas.

"Bosan juga ya kalau cuma berdua" Mereka telah duduk dan memilih meja yang paling besar diantara meja lainnya.

Alexa mengangguk sambil memainkan ponselnya, "Wah! Gila si Revan dia terkenal juga ya disekolah kita, baru tau gue"

RevanVgrA

Menikmati~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menikmati~

❤ 790.871
💬 348.001

Lihat komentar lainnya...

sintyaamalia - kyaa revan ganteng banget!! ❤

Akusiapa - haii bang revan aku siapanya kamu? Pacar ya

Leattadeliason - @akusiapa dih ngaku-ngaku lo jadi cewek!

AlbaraGardner - gila abang gue keren 😎

AmndaKeyna - ini abangnya si cabe ya, lumayan juga

CallistaYura - siapa yang lo katain cabe cabe?! @AmndaKeyna

AmndaKeyna - menurut lo siapa lagi kalau bukan temen lo itu @CallistaYura

AlexandriaLuciaA - woy kalau mau ribut jangan di lapak abang gue juga! @AmndaKeyna @CallistaYura

"Gila ya si keyna cari ribut mulu" Geram yura. Alexa menatap ponsel nya diam, dia mengepalkan tangan kirinya sampai terlihat jelas dimata yura kukunya sudah memutih.

"Lo kenapa? Apa ada yang salah?" Yura khawatir dengan Alexa sekarang, tatapan matanya seperti ingin membunuh seseorang.

"Ada yang ngambil senjata kita di markas" Alexa melempar ponselnya di atas meja dengan keras, siapapun yang mendengar nya pasti merasa keheranan karena ponsel Alexa termasuk ponsel langka yang hanya ada 5 didunia dan dia dengan entengnya melempar begitu saja.

"Orang kaya mah bebas" - Yura

"Senjata di markas? Bukannya tempat senjata cuma kita berempat dan Reno yang bisa masuk kesana? Kalau selain dari kita siapapun yang berani masuk pasti akan mati duluan, pasti tubuhnya udah tercabik-cabik disana"

"Itu yang gue gak habis pikir, siapa yang berani berkhianat sama gue" Alexa menahan amarahnya, dia harus tenang kalau dia langsung menyerang tanpa berfikir dia akan kalah.

"Yura, lo cek setiap sudut cctv di markas. Kalau udah kasih tau gue" Alexa mengambil ponselnya lalu pergi menuju mobil dan pergi ke mansion nya.

"Siapa yang berani menghianati Alexa?" Yura membatin sambil meminum minumannya.

ALARICE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang