5 Bulan sudah mereka lewati dengan damai, Alexa dan yang lainnya sudah tamat dari sekolah dan mendapatkan nilai tertinggi seangkatan. Hidup penuh dengan kebahagiaan, tidak ada yang mengganggu mereka. Alexa yang menjalani kehidupan nya yang biasa menjadi seorang leader QDM, bermain dengan ketiga sahabatnya dan juga Albara yang mulai mendekatinya melebihi seorang teman. You know right?
Keyna yang menjalankan kehidupannya yang damai dengan kedua orang tuanya, dah Ah! dia juga tengah mengandung selama 5 bulan ini dan katanya ia akan memiliki seorang bayi laki-laki. Dia juga sering menemui Alexa dan yang lainnya, Yah sejauh ini hubungan mereka sangat membaik, sangat berbeda saat mereka di masa SMA dulu.
Siang ini Alexa dan ketiga sahabatnya sedang berada di cafe milik orang tua Yura di korea. Ya, sudah seminggu ini mereka berada di korea karena Alexa menginginkan liburan. Padahal setahu Yura, Alexa hanya bersantai saja di rumah dan kadang ia pergi ke perusahaan hanya mengecek sebentar dan pulang.
"Eh eh bentar deh" Yura bangkit dari duduknya, ia sedikit berlari ke toilet.
Alexa tidak terlalu memikirkan yura yang seperti itu, karena di pikiran nya mungkin yura kebelet. Tapi shila yang sepertinya mengerti mengikuti yura dari belakang, membawa tisu yang selalu ia bawa kemana-mana.
"Sebentar deh, gue mau cek yura" Ucapan shila yang diangguki oleh Jessie.
Kini tinggal lah Alexa dan Jessie, mereka sibuk memainkan ponsel mereka sampai dimana perhatian Jessie beralih pada Alexa yang sedang menelfon seseorang.
"Iya, buruan lo kesini"
"Oh oke, lokasi nya udah tau kan?"
"Siip"
"Siapa?" Tanya Jessie
Alexa tersenyum "Vero, gue cuma kasih tau kalau yura sakit" Jessie mengangguk mengerti.
"Oh iya, Lexa. Nanti malam shopping yuk"
"Lo yang bayar, gue oke"
Jessie memutar bola matanya malas, bagaimana bisa seorang CEO terkenal meminta traktiran padanya. Yang benar saja, itu sangat tidak mungkin bagi Jessie. Tapi karena ini sebuah rencana, baiklah Jessie akan membayar semua belanjaan Alexa yang banyak nanti.
"Okee, janji ya nanti malam. Gue gak nerima php"
Setelah Yura dan Shila keluar dari toilet, mereka segera pulang ke Apartement karena wajah yura pucat. Sebenarnya mereka bisa saja tinggal di rumh keluarga Yura, tapi karena tidak mau merepotkan kedua orang tua yura akhirnya mereka menyewa apartement.
Sorenya Vero datang membawa revan dan Albara, tentu saja Alexa heran. Pasalnya tadi ia hanya menyuruh Vero sendiri yang ke Korea tapi mengapa dia juga bawa dua cowok yang kayak lem ini, gak dapat dipisahkan. Bahkan Alexa yang adeknya sendiri tidak pernah selengket itu.
"Lo kenapa disini bang'' tanya Alexa serius, tapi jawabannya ingin sekali Alexa mengajak Revan baku hantam sekarang.
"Cari cewek cantik, biasalah. Lo kan tau sendiri kalau di korea ceweknya can--"
PLAKK!
Pukulan maut mendarat di punggung Revan, dia meringis memutar badannya menghadap belakang dan melihat Jessie bersedekap dada dengan tatapan tajam padanya. "Cantik ya?"
"Eh Jessie, gak kok kamu salah dengar. Maksud aku tadi tu kalau di korea kan lagi musim gugur, jadi bagus aja gitu kalau liburan disini" mengelak karena tidak ingin mendengar ocehan Jessie, Revan berusaha berbohong padahal niatnya kekorea sangat mulia loh.
"Ciieee!! ngomongnya udah aku kamu" Alexa melepas tawanya, sekarang tidak hanya revan yang ia goda tapi Jessie juga.
Jessie memerah, melupakan amarahnya pada Revan. Ia menarik tangan revan pergi dari sana, sedangkan yang lain menertawakan ekspresri baru Jessie yang malu ketika digoda seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALARICE [COMPLETED]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA, SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE] Kalimat masih acak-acakan, belum direvisi. Harap di maklumi Mungkin jadi Mafia bukan keinginan gadis itu. Namun keadaan yang harus merubahnya menjadi seorang Mafia yang kejam. Ia tak pernah...