Aku mau minta tolong..
Jangan Lupa Vote+Coment ya 😉
Mau kan~?
Soalnya kalau kalian Voment itu juga berarti buat aku supaya aku bisa lebih semangat lagi buat ngetiknya. ya ya~
Terima kasih
______________________________________Teriak demi teriakan terdengar begitu keras di ruangan yang berminim dengan cahaya, disana salah satu anggota king cobra yang terpercaya oleh Zacky di gantung terbalik oleh salah satu anggota khusus QDM.
"Dimana ketua lo?!" Tanya Albara yang mengambil alih untuk ini.
Kita panggil saja dia Bery. Bery hanya diam tidak berniat menjawab pertanyaan dari sang musuh walaupun ia tau nyawanya sedang dalam bahaya. Salah satu anggota khusus menghubungi Alexa dan membawa Bery ke markas milik Alexa, pada saat itu lah Alexa dan Albara pergi ke markas nya. Mereka mengatakan jika tadi saat terjadi pembantaian di markas king cobra, Bery berniat melarikan dirinya sendiri. Egois memang, tapi sifat nya memang begitu.
"Oh, lo gak mau jawab?" Albara memasang smirk nya "Oke, gue yakin kalau lo udah lihat ini lo bakal gimana, masih mau diam atau..." Albara menepuk tangannya dua kali, datanglah Reza memegang seorang gadis dengan pakaian yang dibilang cukup sexy dengan kedua tangannya yang diikat dan mulutnya yang disumpal oleh kain "Lo mau adek kesayangan lo mati?" Albara berbisik tepat di telinga Bery dengan suaranya yang rendah namun terkesan dingin.
"Dea" Lirih Bery, "Jangan berani nya lo sentuh Dea" Desis Bery tajam.
"Hm? Lo maunya gimana?? Mau jawab pertanyaan gue atau adek lo kena imbasnya"
Bery yang baru menyadari dirinya tidak bisa berbuat apa-apa sekarang memilih menyerah dahulu, jika ia tidak menjawab pertanyaan dari pria di depannya ini dia akan mati begitu pula dengan Dea, keluarga satu-satunya yang dia punya.
"Fine, gue bakal kasih tau sama lo dimana Zacky berada. Tapi sebelum itu gue minta sama lo buat lepasin Dea"
Saat Albara ingin menjawab, suara seseorang yang begitu familiar ditelinga nya menghentikan nya untuk bicara. Karena dia tau sang leader tidak dengan mudahnya melepaskan tahanan yang dia anggap musuh.
"Gue gak akan lepasin dia" Ucap Alexa yang tiba-tiba masuk kedalam ruangan itu dengan wajah dinginnya.
"Akh! Lo.." Bery memegang bagian perutnya yang sakit akibat Albara meninju nya sangat keras.
"Gue butuh dia" Ucap Alexa membuat Albara dan Bery terkejut.
"Apa maksud lo Alexa?" Tanya Albara.
"Gue butuh dia, misalnya lo" Alexa menunjuk Bery "Lo bohong sama gue otomatis adek tersayang lo mati"
Bery menelan saliva-nya susah, ucapan Alexa padanya tidak main-main dia serius mengatakan bahwa Dea bisa mati kapan aja jika dirinya berbohong satu kalimat pun.
"Gimana? Lo masih mau bohong sama gue?" Bery menggeleng cepat.
"Oke, gue akan kasih tau lo keberadaan nya tapi lepasin gue dulu" Bery memohon pada Alexa agar dia dilepaskan. Namun, Alexa tetap Alexa dia tidak akan mudah melepaskan orang yang sudah dia anggap musuh dengan mudahnya. Bisa saja kan bery tiba-tiba melarikan diri walaupun itu tidak mungkin, kita tidak tau apa isi pikiran seseorang.
Sedangkan Dea dari tadi hanya Menjerit tertahan karena mulutnya tersumpal kain dan mencoba melepaskan diri dari tali yang mengikat kedua tangannya.
"Hei jalang" Panggil Alexa, Dea hanya diam menatap tajam Alexa "Gue kasih tau sama lo, lo gak mau kan tubuh yang lo banggakan lecet?" Alexa mengelus lembut rambut panjang Dea yang terurai berantakan lalu tak lama dia menjambak rambut Dea, alhasil Dea meringis kesakitan, "Kalau gak mau tubuh lo lecet, diam! Jangan kayak cacing kepanasan jadi cewek"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALARICE [COMPLETED]
Roman pour Adolescents[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA, SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE] Kalimat masih acak-acakan, belum direvisi. Harap di maklumi Mungkin jadi Mafia bukan keinginan gadis itu. Namun keadaan yang harus merubahnya menjadi seorang Mafia yang kejam. Ia tak pernah...