HARI ini bertepatan tanggal 6 Agustus Yura dan Vero menikah, dihadiri oleh keluarga mempelai pria dan juga mempelai wanita. Kedua orang tua Yura yang berada di Korea menyempatkan dirinya untuk pergi ke acara pernikahan putri satu-satunya.
Dan kini mempelai wanita tengah tersenyum pada dirinya sendiri, jantungnya yang berdebar sangat kencang membuatnya gugup. Ia takut, apakah ia berhasil mengucapkan janji suci nanti? Ataukah dia terbata-bata mengucapkan nya?
Dengan gaun berwarna putih Cantik, mewah, elegan tapi simple. Sangat cocok dengan Yura hari ini.
"Lo kelihatan perfect!"
Seseorang memegang kedua bahunya, Yura mendongak menatap gadis seumurannya, sahabat sejatinya, teman satu bobrok dengannya. Ya, dia Alexa, leader QDM sekaligus teman baiknya.
Yura berdiri dan memeluk Alexa erat, menumpahkan rasa terimakasih nya selamat ini telah menjadi satu-satunya sahabat terbaiknya, yang sudah membantunya dikala susah, yang selalu menyemangati dirinya dikala ia sedang jatuh.
"Terima kasih, Alexa"
Alexa yang terkejut karena dipeluk tiba-tiba akhirnya tersenyum dan membalas pelukan yura.
"Kenapa lo yang ngucap Terima kasih sama gue? harusnya gue yang ngucap seperti itu karena udah nyelamatin gue"
Yura melepaskan pelukannya dan menatap Alexa sendu, air mata tertahan di pelupuk nya, ingin jatuh tapi ia harus menahan karena hari ini adalah hari yang spesial bagi hidupnya.
Alexa yang sadar mata yura berkaca-kaca menghapus air matanya yang jatuh sedikit.
"Jangan nangis, nanti make up lo rusak. Lo mau kalau vero kabur dari pernikahan karena ngeliat lo yang kayak setan?" Ucap Alexa yang di akhiri dengan kekehan.
"Anjing lo" Yura memukul punggung Alexa keras sampai dia meringis, "Do'a lo jahat amat sih" Tapi yura ikut terkekeh
"Udah reunian nya?"
Seseorang berdiri di depan pintu dengan jas hitam dan kemeja putih didalamnya, rambutnya yang dirapikan tersenyum kearah kedua gadis yang berpelukan kembali
"ALBARA! thanks udah mau datang" Yura berlari dan memeluk Albara, yang dipeluk sama terkejut nya dengan Alexa yang menatap horor kearahnya.
Sialan
"EHEM!"
Alexa berdehem, membuat yura dan Albara menoleh ke arah Alexa yang melipat kedua tangannya di atas dada.
Yura tertawa melihat reaksi Alexa yang cemburu padanya, padahal ia sudah tau jika Albara dan yura juga bersahabatan. Albara menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, cemas karena tatapan Alexa padanya sangat tajam seperti elang yang siap menerkam mangsanya.
"Eh! iya ra, gue kan udah janji bakal datang"
Yura tertawa kecil melihat kegugupan Albara didekatnya, ngeri memang jika Alexa sudah marah. Albara jadi kayak ketahuan selingkuh di depan istrinya, julukan STI (Suami Takut Istri) cocok nih buat Albara.
"Yura" Panggil seseorang yang tak lain ialah ayahnya. Yura menoleh dan mengangguk.
"Gue duluan! nih terkam gih" Yura segera mendorong Albara mendekati Alexa.
Dalam hati Albara sudah merutuki Yura yang tiba-tiba mendorongnya masuk kedalam kandang singa yang tengah kelaparan.
"Mulai dari yang mana ya~?"
Alexa tampak berfikir sebelum menerkam mangsa yang sudah berada tepat dihadapannya saat ini.
Sialan lo yura!
KAMU SEDANG MEMBACA
ALARICE [COMPLETED]
Fiksi Remaja[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA, SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE] Kalimat masih acak-acakan, belum direvisi. Harap di maklumi Mungkin jadi Mafia bukan keinginan gadis itu. Namun keadaan yang harus merubahnya menjadi seorang Mafia yang kejam. Ia tak pernah...