"Ingat! Jangan ada yang masuk duluan sebelum perintah keluar!"
"Baik, tuan"
Para anggota QDM sudah berkumpul di markas utama, mereka sebentar lagi akan berangkat untuk menyelamatkan sang Leader, Alexa. Mereka semua juga sudah membawa berbagai senjata lengkap dan juga memakai pakaian anti peluru. Karena menurut prediksi Jessie, zacky dan anggotanya akan memakai senjata api yang dia ambil waktu itu di ruang persenjataan QDM.
Merasa sudah selesai berdiskusi pendek pagi ini, mereka semua keluar dari markas menuju rumah Jessie yang lama. Yang letaknya lumayan jauh dari markas utama mereka, cuma menghabiskan waktu 3 jam dari sini.
"Kalian yang baru sadar dari koma malam kemarin yakin mau ikut kita?" Tanya Albara.
Memang tadi malam 2 dari beberapa yang koma sudah sadar dan mereka berdua sangat bersikeras untuk ikut dalam perang kali ini. Sebenarnya Albara sudah memberi mereka izin agar dirawat di rumah sakit sampai sembuh total, tapi mereka berdua keras kepala sama seperti leadernya.
Mereka berdua serempak mengangguk "Kami yakin tuan, kami berdua sudah cukup membaik" Katanya
Albara mengulum senyum tipis "Gue yakin Alexa bakal ngucap Terima kasih sama kalian berdua"
Mereka semua sudah memasuki mobil masing-masing, tergolong sangat banyak mobil yang mereka bawa kali ini. Ingat... karena ini misi penyelamatan sang leader yang mereka banggakan.
Mobil paling depan yang dipimpin oleh Albara, Jessie, Yura, Shila dan juga Reno. Jika kalian bertanya kemana paman Gary, dia sudah pergi duluan katanya sekalian memanggil teman-teman yang dia ucapkan waktu itu.
"Kata lo rumah itu sudah bertahun-tahun gak ditinggali, berarti kayak rumah kosong gitu ya? Pasti banyak debunya" Shila membuka pembicaraan di dalam mobil, ia merasa sangat canggung sekarang.
Jessie mengangguk "Tapi listriknya tetapi jalan kok"
Yura mengerutkan keningnya "Berarti lo dong yang bayar tiap bulan listriknya?"
Jessie mengangguk lagi "Waktu gue kabur dari kalian awalnya gue tinggal di Apartement, seminggu nya lagi gue pindah ke rumah orang tua gue dulu. Ya, cuma satu kamar yang bersih, biar gue bisa tidur disana" Setelah mengatakan nya Jessie tersenyum tipis.
Shila dan yura bersamaan mengelus pundak Jessie "Lo sih, punya masalah gak kasih tau kita" Shila berbicara dengan nada jengkel. Ingin rasanya shila sekarang memukul Jessie sampai puas tapi dia tau tempat dan tau waktu kok, sekarang bukan waktunya gak tau nanti kalau misi ini udah selesai.
"Lo pasti mau mukul gue, iya kan?" Jessie terkekeh melihat raut wajah shila yang tersentak begitu ia berbicara.
PLAKK
Belum puas sih Shila memukulnya, tapi nanti akan ia lakukan sampai tangannya memerah.
"Sakit bego!" Kesal Jessie sambil mengelus tangannya yang dipukul oleh Shila
"Gue gemas sama lo, nanti kita sambung lagi ya" Tanpa menghiraukan tatapan horror Jessie padanya, shila berkata dengan ceria.
Di tempat lain
"Makan! lo pikir gue gak ada kerjaan apa?" Sarkas Ikhsan. Ya, saat ini Ikhsan menyuapi Alexa makan, bukan kemauannya sih ini kemauan dari tuannya, Zacky. Zacky ingin membuat Alexa menderita sebelum mati, tapi biarlah zacky berbuat baik sekali saja. Memberi makan orang kelaparan akan mendapatkan pahala, itu katanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/217041156-288-k869567.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALARICE [COMPLETED]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA, SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE] Kalimat masih acak-acakan. Harap di maklumi Mungkin jadi Mafia bukan keinginan gadis itu. Namun keadaan yang harus merubahnya menjadi seorang Mafia yang kejam. Ia tak pernah takut menghadap...