36. Penyelamatan

14.7K 973 94
                                    

3 days again

09.24

"Kapan kita bakal lakuin rencananya?"

Kini anggota QDM beserta ketuanya tengah berkumpul di markas utama sejak tadi malam itupun tanpa kecuali. 1670 lebih anggota QDM, lihat? Seberapa besar nya markas utama QDM milik Alexa.

"Sesuai rencana yang gue bikin, kita akan lakuin rencananya tepat jam 23.00. Ingat! Jangan ada yang egois, kalau ada satu teman kalian yang membutuhkan bantuan cepat pergi dan tolong! Ngerti?" Mereka menjawab dan mengangguk.

"Bagus, kalian hari ini istirahatlah dan jangan lupa datang tepat waktu"

____________

14.08

"Bang! Bang Revan! Bangun" Seseorang mengguncang bahu Revan agar dia bangun. Sudah 10 menit dia mengguncang bahu Revan dan sudah berbagai cara dia gunakan agar Revan bangun tapi tidak berhasil sama sekali.

Masih di ruang bawah tanah yang minim dengan cahaya, Revan tidak sadarkan diri disebuah kursi dan kedua tangan dan kakinya masih terikat erat. Revan sudah 4 hari tidak diberi makan dan minum, beruntung baginya masih bisa bertahan.

"Bang! Gue mohon bangun" Dia menampar pipi Revan kanan dan kiri tapi tetap juga tidak bangun.

"Maaf bang"

PLAK!

"Enghh..."

"Berhasil!! Ups.."

"LO! nga--"

"Sstt...bang Revan mau bebas kan? Jangan berisik nanti ketahuan" Revan mengangguk patuh. Satu persatu dia melepaskan ikatan di tangan dan kaki Revan.

"Lo, kok bisa masuk?"

"Nanti gue jelasin, mending sekarang kita keluar dari sini dulu. Kita kerumah sakit dulu, obati luka bang revan" Revan mengangguk lagi.

"Kita gak akan ketahuan kan?" Dia memapah Revan keluar dari ruangan itu. Dia menggeleng "Diluar aman penjaga di depan pintu lagi keluar gak tau kemana"

Sampainya di luar rumah bordil "Masuk bang" Dia membukakan pintu mobil dan Revan masuk kesana. Setelah itu dia melajukan mobilnya menuju Rumah Sakit.

Karena sekarang hari minggu rumah bordil tutup jadi tidak ramai orang-orang yang sedang berduaan atau melakukan hal-hal diluar nalar.

Kini dia membawa Revan ke A'Hospital, sebenarnya RS terdekat ada tapi karena seseorang menyuruhnya membawa Revan ke sana jadi dia hanya mengikuti 'Perintah'.

"Bang Revan haus?" Tanya dia. Revan mengangguk. "Di belakang ada air mineral, bang Revan bisa ambil sendiri? Maaf gue gak bisa ambilin, soalnya lagi nyetir"

Revan mengangguk dan mengambil air mineral di belakang. Walau badannya sakit tapi dia tetap berusaha.

Setelah minum tidak ada yang membuka suara baik Revan maupun dia yang kita anggap penyelamat Revan. Suasana di dalam mobil terasa sangat Canggung sampai dimana mereka berada di depan A'Hospital.

Beda halnya dengan tadi, jika tadi dia membantu Revan masuk dan berjalan kali ini sudah ada beberapa suster dan dokter berada di luar sambil membawa hospital bed. Dengan cepat suster beserta dokter membawa Revan ke ruang UGD.

Dia duduk gelisah didepan ruang UGD sambil memainkan jari tangannya, melirik ke sekeliling apakah seseorang yang sedang ia tunggu akan datang lalu menyuruhnya pergi atau seseorang itu mau mendengarkan penjelasan nya.

"Semoga dia mau dengarin gue"

____________

Mansion Alexa

"Yura..."

Shila memanggil yura yang tengah asik dengan game ditangannya. Sudah tiga kali shila memanggil tapi yura sama sekali tidak menjawab atau melirik sekilas dan itu membuat shila kesal.

PLETAK

"Awww...Si bangsat! Sakit bego. Ngapain lo pukul kepala gue?" Tentu saja yura marah, dia lagi asik main game malah diganggu.

"Lo budeg soalnya" Jawab shila acuh

Yura menghela nafas panjang "Lo manggil gue mau tanya apa?" Yura meletakkan ponselnya diatas meja kaca dihadapannya.

Mata shila membulat tak percaya "Lo kok tau kalau gue mau tanya sesuatu? Lo cenayang?" Sambil geleng-geleng kepala dan bertepuk tangan, saking terkejut nya dia yura bisa tau jika dia ingin menanyakan sesuatu.

Ingin sekali Yura melemparkan HP nya ke muka shila yang menurutnya sangat menjengkelkan sekarang. Tapi yura masih waras, gak kayak Alexa yang dengan seenak jidatnya melempar HP. Orang kaya mah bebas.

"Lo mudah ditebak soalnya" Yura kembali mengambil HP nya, tapi tidak untuk melemparkannya ke muka shila tapi memainkan game tadi yang ia mainkan. "Jadi lo mau tanya apa sama gue?"

"Lo tau Alexa mau kemana? Soalnya tadi dia pergi gak bilang-bilang. Gue khawatir deh"

Bukannya menjawab, Yura masih asik dengan dunia gamenya.

"Yura" Sambil menggoyang-goyangkan lengan yura, "Jawab dong, siapa tau lo tau Alexa pergi kemana"

"AH ANJING MATI KAN"

Berisik

Itu yang yura dengar. Seharusnya shila tau jika Alexa pergi tanpa bilang-bilang berarti ada urusan pribadi yang orang lain tidak boleh tau, termasuk sahabatnya.

"Kok lo mengumpat? Kan gue cuma tanya"

"Haah..."

Helaan nafas keluar dari bibir Yura, dia juga merasa terusik jika shila terus-terusan bertanya tentang Alexa padanya. Jika tentang pekerjaan yura masih bisa menjawab tapi jika urusan pribadi Alexa, yura tidak akan berani menganggu ataupun bertanya apa yang sedang gadis itu lakukan.

"Gue gak tau"

Bahu shila menurun karena kecewa mendengar jawaban dari yura. Tentu saja shila menanyakan nya pada yura karena dirinyalah yang sangat dekat dengan Alexa. Tapi sama saja yura dan dirinya sama-sama tidak tau kemana Alexa pergi.

"Padahal gue mau nitip martabak" Gumamnya.

_______________

"Jadi lo udah percaya sama gue?" Tanyanya was-was jika seseorang didepannya masih tidak percaya lalu dirinya diusir dengan kata-kata kasar.

"Gue belum yakin, nanti kalau gue udah percaya lagi sama lo terus lo khianati gue lagi. Mana ada orang yang dengan mudah nya percaya sama orang yang udah menghianati temannya sendiri"

Sindiran halus diberikan olehnya. Merasa tertohok dia menundukkan wajahnya kebawah dengan tangan gemetaran.

Air mata yang sedari tadi dia tahan akhirnya jatuh ke pipinya, sudah berkali-kali dia meminta maaf tapi dia tidak ada mendengar jawaban permintaan maafnya diterima dan itu membuatnya sangat merasa menyesal.

"Gue... Gue menyesal. Gue gak.. Akan ngulangin lagi, gue minta ma--"

"Gue gak bisa jawab" Sebelum dia menyelesaikan kalimat nya seseorang itu mengelus pundaknya dan berdiri meninggalkan rumah sakit.

"Gimana caranya buat Alexa bisa percaya lagi sama gue?" Gumamnya.

__________________________________________

Yayy Revan udah selamat

Main tebak-tebakan yuk?

Siapa yang udah nolongin Revan?
Apakah...

Albara
Keyna
Jessie

Ada yang bisa nebak gak?

Sedikit info bagi yang belum tau Manusia bertahan tanpa makan dan minum cuma bisa 4-6 hari

ALARICE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang