HESSA

67 9 2
                                    

Keesokan harinya seperti biasa aku dan Hessa berangkat ke tempat latihan kami. Sepulang sekolah kami selalu pergi ke sekolah tempat orang tua kami mengajar. Dari kecil hampir setiap harinya kami selalu bermain bersama, jadi tidak aneh kami bisa sedekat sekarang.

Tapi jujur, aku sangat penasaran mengapa Hessa tidak pernah jatuh cinta sama sekali. Jangankan jatuh cinta, dia bahkan tidak pernah berkata kepada satu perempuan pun bahwa dia itu cantik. Tiap kali aku bertanya dia sedang suka pada siapa, pasti akan selalu mendapat jawaban yang sama;

"Masih belum tertarik sama yang namanya jatuh cinta".

Tetapi aku harap suatu hari nanti ia bertemu dengan orang yang cocok untuk jadi pendamping hidupnya.

"Eh Nam kayaknya kita berangkatnya kecepetan dah, sekarang kan masih jam 14.20 lah kita kan latihan jam 15.30. Mau ngapain dulu nih kita?" - Hessa

"Eummmm iya yak masih lama, eh lu udah makan belum? Kalo belom mah kita makan dulu aja soalnya gua belum makan siang" - Nam

"Gua juga belum makan siang sih.... Yaudah lah kita makan dulu aja, lu mau pesen apa? Biar gua aja yang pesenin, lu duduk aja" - Hessa

"Hmm.. gua mau mie ramen aja deh sama es teh manis, tapi es nya dikit aja jangan banyak banyak, oh iya mienya pedes ya" - Nam

"Okee siap, udah lu duduk aja gua pesen dulu" - Hessa

Ya begitu lah sekiranya sifat Hessa. Walapun dia sedikit cuek tapi di saat yang sama dia juga baiiik banget. Mungkin perempuan yang akan jadi pasangan hidupnya nanti pasti akan merasa beruntung sekali bisa mempunyai suami seperti Hessa, walaupun dia kelihatan cuek sebenarnya dia perhatian dan baik banget, apa lagi Hessa ini bisa dibilang anak orang kaya lah ya hehehe.

Aku juga salut banget sih sama ibunya Hessa karena dia sanggup membesarkan Hessa seorang diri, karena ayah Hessa meninggal saat Hessa masih kelas 3 SD. Aku pun merasa sangat beruntung karena bisa punya sahabat seperti dia.

"Woi bengong ae lu mbak, nih pesenan lu!" - Hessa

"Eh.. oh iya makasih ya Hes! Udah yuk makan"- Nam

Kami pun menyantap makanan yang sudah Hessa pesan tadi. Setelah beres makan kami pun memutuskan untuk mengerjakan tugas sekolah bersama. Walaupun beda sekolah aku dan Hessa sering mengerjakan tugas bersama. Dan setelah itu kami pun mengobrol.

"Nam kalau seandainya si Hadi juga suka sama lu gimana?"- Hessa

"Adooh, jangan bikin gua halu deh lu. Ya kali manusia itu bisa suka sama gua, dia kenalan sama gw aja belom, udah gitu dia cuek banget lagi"- Nam

"Jangan ngomong gitu lah, siapa tau kan bakal ada keajaiban yang bakal datang, oh iya btw tu orang yang kita omongin dateng" - Hessa

"HAHH!!! Yang bener semoga lewat ga kesini dah dia " - ucap Namira dalam hati

"WOI!! Sini"- Hessa

"Dihh nyebelin banget dah malah dipanggil orangnya. Aduhhh gua harus gimana kalau dia sampe kesini duh malu banget gua kalau sampe Hessa ngomong ke dia kalau gua suka sama dia" - ucap Namira dalam hati

Dan benar saja, dia menghampiri aku dan Hessa. Tapi, mungkin ini waktu yang pas untuk berkenalan dengan dia.

"Boleh ikut duduk ga ini???"

Wah siapa ya kira kira yang mau gabung duduk??? Apa kah orang yang di panggil Hessa atau justru orang lain yu tunggu kelanjutannya

Jangan lupa Vote ya,semakin banyak yang vote semakin semangat juga update nya.....

Bye see you nex chapter

MIRACLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang