Aku malah memikirkan segala hal yang sudah terjadi di antara aku, Hadi dan Gandis...
Aku benar-benar tak mau memperebutkan Hadi seperti sebuah piala.
Aku ingin Hadi memilih.
Aku juga jadi teringat kata-kata Cahya waktu itu.
Kalau Hessa sedang menyimpan perasaan untuk seseorang saat ini...
Aku ingin tahu.
Aku ingin tahu siapa perempuan yang bisa mengambil hati sahabatku.
Aku ingin menanyakannya langsung kepada Hessa tapi aku tak tahu bagaimana caranya.
Lagipula sekarang bukan saat yang tepat.
Menanyakan hal itu hanya akan membuat Hessa tak fokus di pertandingannya.
Begitu banyak konflik di hidupku...
Aku menutup mataku dan menghela nafas.
Tapi saat membuka mata, sinar matahari sudah menembus jendela kamarku.
Aku refleks menghalangi wajahku dari sinar matahari.
"Hmm jam berapa ini..." - Nam
Setelah melihat jam di HPku aku langsung terbangun dari dunia tak sadar.
Sekarang sudah jam 8 pagi.
Sedangkan kejuaraan Hessa dimulai jam 7 pagi.
"Yahhh gua telat dong ke tanding Hessa!" - Nam
"Nam... udah bangun? Sarapan dulu gih, bunda udah masak nih, abis sarapan langsung berangkat ke GOR..." - Bunda Nami
Aku mendengar suara Bundaku dari dapur.
"Iya bunnn aku mandi duluu" - Nam
Sesudah mandi dan sarapan pagi, aku izin pergi kepada bundaku.
"Bunda aku berangkat dulu ya" - Nam
"Iya nak nanti bunda siang nyusul ya, sekalian bawa makanan" - Bunda Nami
"Oke bun, assalamualaikum" - Nam
Di perjalanan menuju GOR, aku memikirkan Hessa.
Kenapa dia memintaku untuk menghindari Hadi dan Gandis?
Dan kenapa dia sepertinya benci sekali kepada Gandis?
Tak mungkin hanya karena 'mukanya ngeselin' saja...
Kedua hal itu seperti menunjukkan dia tahu tentang masalahku dengan Hadi dan juga Gandis.
Well... aku harap dia akan memberi tahu yang sebenarnya kepadaku...
*Sementara itu di GOR*
☆Narrator POV
"Hess, Nami dimana?" - Aulia
"Tadi sih masih tidur" - Hessa
"Lah, ga lu bangunin? Mampus lu nanti dipukul-pukul" - Raya
"Biarin lah, kasian dia tidurnya pules banget tadi" - Hessa
Tiba-tiba...
"Hes kok gua belom liat Nami si?" - Hadi
Hadi tersenyum kepada Aulia dan Raya selagi menunggu balasan dari Hessa,
tapi tak ada yang membalas senyumannya, apalagi setelah tahu kalau dia lah penyebab kesedihan Namira.
"Kepo amat lu, udah urusin Gandis aja sana" - Raya
"Gua nanya ke Hessa bukan nanya ke elu" - Hadi
"Buat apa lu tau tentang dia lagi? Ntar pacar lu cemburu lagi" - Hessa
KAMU SEDANG MEMBACA
MIRACLE
Non-FictionKisah seorang remaja wanita yang mencari keberadaan cinta pertamanya dan kisah hidup nya bersama para sahabat sahabat yang ia sayangi. Dia bukan hanya mencari cinta pertamanya tapi ia juga mencari keberadaan 1 sahabat nya yang sudah lama pergi menin...