"Adohhhh kenyang bangett.... perut udah kayak mau meledak.." - Hessa
Hessa mengeluh sambil memegang perutnya.
Cahya tersenyum sebelum berbicara.
"Kok aduh sih mas, alhamdulillah dong, udah dikasih rezeki sama Allah. Eh ini malah ngeluh hahaha" - Cahya
Mata Hessa bergerak ke arah Cahya, tapi badannya tetap berposisi sama. Dia tetap bersandar sepenuhnya pada kursi yang didudukinya, dia terlalu kenyang untuk bergerak.
"Uggh, iya deh, alhamdulillah... terimakasih ya Allah telah memberi kami rezekimu, sehingga kami bisa makan hari ini" - Hessa
Ucap Hessa sambil menadahkan tangannya, dilengkapi dengan menutup matanya dengan penuh rasa syukur~~
"Nah gitu dong, harus selalu bersyukur!" - Cahya
Ucap Cahya yang kemudian tertawa kecil.
Hessa kembali membuka matanya, kemudian ikut tersenyum dengan Cahya.
Hessa kemudian tiba-tiba berdiri dari tempat duduknya dengan penuh semangat.
"Nahh kan perut udah ke isi nih, sekarang waktunya nonton film dong! Ayo buruan!" - Hessa
Hessa mendorong Cahya menuju ke depan televisi.
Rasa kenyangnya yang seperti mau mati tadi sudah hilang, dan digantikan dengan energi.
"Iya iya, nonton kita nonton" - Cahya
Cahya dan Hessa duduk di atas sofa.
"Perasaan tadi gak bisa gerak kamu, kekenyangan udah kayak mau mati" - Cahya
Hessa menyalakan televisi dan membuka aplikasi streaming film.
"Iya, kan tadi ngeluarin gas, perutnya kosong dikit" - Hessa
Ucap Hessa dengan santai, yang tentu mendapatkan ekspresi 'what the hell' dari Cahya.
"Ughhh jorok banget kamu mas!" - Cahya
"Hahahahahaa" - Hessa
*Namira POV☆*
"Memang takdir...
...memang takdir gua untuk berharap...
...takdir gua gak untuk memiliki..." - Nam
Aku menutup mataku, kemudian menghela nafas. Aku bersandar pada bantal di tempat tidurku.
"Tapi kenapa Tuhan mempertemukan kita, kalau akhirnya akan begini?
Kenapa Hadi terus ngasih gua harapan palsu?" - Nam
Aku mendongakkan kepalaku, sehingga mataku melihat langit-langit.
"Semua ini ga adil... kenapa harus gua?" - Nam
Aku kembali menangis lagi... I can't help it... aku hanya bisa meluapkan emosiku dengan menangis.
*Little Timeskip*
Aku mengusap kedua mataku.
Hah... gak ada gunanya menangis terus-menerus...
Aku beranjak dari tempat tidurku, kemudian masuk ke kamar mandi.
Mungkin sehabis mandi moodku akan menjadi lebih baik...
*Timeskip*
*Narrator POV☆*
Namira yang baru saja selesai mandi, menuruni tangga menuju ke lantai bawah.
Hessa melihat Namira, yang tadinya akan langsung menyapanya, tapi berhenti ketika dia melihat wajah Namira.
Sudah jelas Namira baru saja menangis, Hessa sudah tau betul seperti apa wajah Namira yang penuh tekanan.
Hessa menutup matanya untuk sesaat, menghela nafasnya, dan kemudian menyapa Namira.
"Heyyy sleeping beast! Bangun juga lu!" - Hessa
Hessa menyapa Namira dengan nada menyebalkan, berharap itu akan membuatnya tertawa. (ya ngga lah, yang ada orang kesel)
"Apaan sih lu" - Nam
"Marah-marah terus ih baru bangun juga" - Hessa
Namira memutar matanya.
"Hei Nam" - Cahya
Namira menganggukkan kepalanya kepada Cahya.
"Ngapain kalian?" - Nam
Ucap Namira, yang kemudian duduk di samping Hessa dan Cahya.
Cahya pun akhirnya menyadari wajah Namira yang penuh tekanan, reaksinya sama seperti Hessa.
Hessa menyadari reaksi Cahya.
"Nonton film, udah beres tapi" - Hessa
Cahya menolehkan kepalanya ke arah Hessa, memastikan wajahnya tak terlihat oleh Namira.
Hessa mengangguk, menandakan kalau Namira akan baik-baik saja. Cahya terlihat lega.
"Nonton apaan?" - Nam
"Passenger, seru banget Nam sumpah" - Hessa
"Elah udah nonton seratus kali juga" - Nam
"Bodoamat masih seru dan bakal selamanya seru" - Hessa
Namira membuat kontak mata dengan Cahya kemudian menggelengkan kepalanya.
Cahya hanya tertawa.
"Yaudah lah serah lu aja lah, yang penting pas selesainya, udah mau magrib" - Nam
Hessa menganggukkan kepalanya.
...yang kemudian berdiri dengan tiba-tiba...
"EH!" - Hessa
"Apaan sih lu ga usah ga jelas" - Nam
"SEKARANG MINGGU KAN?!" - Hessa
"Iya mas, ga usah teriak-teriak dong..." - Cahya
"Sebelum lu mecahin gendang telinga kita, iya, nanti malem kita bakal bbq bareng-bareng" - Nam
"YESSSS SERU ABISS" - Hessa
Hessa mengangkat kedua tangannya dengan semangat.
"Bbq ngapain Nam? Acaranya apa?" - Cahya
Ucap Cahya sambil menarik Hessa yang sedang memukul-mukul udara, untuk kembali duduk.
"Ga ada sih, tiap Sabtu ayah gua selalu ngadain kek beginian, yang kerja disini juga diajak" - Nam
Cahya menganggukkan kepalanya.
"SERU KAN?!" - Hessa
"Iya iya, shut, udah mau magrib" - Cahya
"TAPI--" - Hessa
"Allahuakbar allahuakbar"
Cahya menutup mulut Hessa dan kemudian menaruh jarinya di depan mulutnya.
Hessa kemudian duduk kembali, melipat tangannya, yang jelas kesal karena perkataannya dipotong.
"Dengerin azannya Hes... Nanti pas diambil nyawanya susah loh hahahah" - Nam
"Shut up" - Hessa
Cahya dan Namira pun tertawa bersama.
HALLI IM BACKKK..... gimana cover Miracle yang baru kece kan... Heheheh
Apa kabar kalian... Semoga selalu sehat ya.
Cie... Udah pada daring nihh hahaha, yang rajin yang belajar nya .
Jangan lupa VOTE and SHARE ke temen temen kalian yaa.....
Kalau banyak yang VOTE kan author sama editor jadi makinn semangat...
Dadahh
See you next chapter
KAMU SEDANG MEMBACA
MIRACLE
Non-FictionKisah seorang remaja wanita yang mencari keberadaan cinta pertamanya dan kisah hidup nya bersama para sahabat sahabat yang ia sayangi. Dia bukan hanya mencari cinta pertamanya tapi ia juga mencari keberadaan 1 sahabat nya yang sudah lama pergi menin...