28

27 3 0
                                    

Untuk menemukan sahabat kecilku, Sifa.

*Kembali ke Hessa dan Cahya...*

"Lompat Cah, itu ada tali tuh" - Hessa

"Oh iya ga keliatan" - Cahya

Mereka sedang bermain game bersama.

"Disini susah nih Cah, ati-ati" - Hessa

Cahya mengangguk.

"Cahya boleh manggil Hessa mas ga?" - Cahya

Hessa terdiam sejenak tapi kemudian tertawa kecil (dicampur dengan nada bingung).

"Haha, what? Tiba-tiba banget" - Hessa

Hessa memang keturunan Jawa, tapi orang-orang seperti lupa akan hal itu.

Sebagian besar karena sikap Hessa yang sompral.

Sikapnya berkebalikan dengan apa yang orang-orang pikirkan tentang orang Jawa.

Orang-orang sering menganggap seluruh orang Jawa itu sopan dan ramah.

Tapi tidak untuk Hessa.

Dia sebenarnya berusaha untuk menghancurkan prototype itu, tapi orang-orang malah menyangka dia bukan keturunan Jawa...

Jadi, pertanyaan dari Cahya ini membuatnya sedikit senang.

"Ga apa-apa sih, biar beda hehe" - Cahya

"Well, yaudah, kamu boleh panggil aku mas, biar orang-orang inget aku keturunan Jawa hahah" - Hessa

"Ya mas sih, sikapnya gitu haha" - Cahya

Hessa tertawa.

"Ya gimana lagi, emang gini asalnya" - Hessa

"Hahaha iya iya" - Cahya

Setelah beberapa saat, Namira turun dari kamarnya.

"Ehhh Nami, udah selesai kelas onlinenya?" - Hessa

"Belom, gua ngambil minum doang" - Nam

Namira berjalan ke dapur.

"Lama banget perasaan" - Cahya

"Iya, biasanya ampe 1 jam setengah kalo ga salah... ga tau dah" - Nam

Dan mengambil minuman dingin dari kulkasnya.

"Buset lama amat" - Hessa

Namira mengangguk.

"Iya emang, yaudah dah gua lanjut ya" - Nam

"Okee Nam, semangat" - Cahya

"Siapp" - Nam

Namira mulai menaiki tangga, tapi dia berhenti setelah tiga langkah.

"Eh iya hampir lupa, itu OVO udah gua isiin ya 300 ribu,
kalian pesen makan aja, udah hampir makan siang" - Nam

"Ashiap bos" - Hessa

Namira tersenyum.

'Bos...? Haha', katanya dalam hati.

Setelah menggelengkan kepalanya, Namira kembali berjalan ke kamarnya.

Namira P.O.V☆

Tepat sebelum aku membuka pintu kamarku, aku mendengar Hessa berteriak dari ruang keluarga.

"NAMM MAU PESEN APAA" - Hessa

"Apa aja!" - Nam

"OKEEEE" - Hessa

Ugh... ga usah teriak kaya gitu juga kali...

Aku akhirnya masuk kamarku dan mengikuti kelas onlineku sampai akhir.

MIRACLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang