26

33 6 0
                                    

Liburan kali ini, Bundaku dengan Ibu Hessa akan menginap di Puncak selama dua hari.

Mereka hanya pergi berdua karena katanya 'acara ibu-ibu aja'.

Ayah kami juga masih sibuk bekerja.

Jadi, karena kami berdua akan sendiri di rumah selama dua hari ke depan, Hessa akan menginap di rumahku.

Kemudian aku berpikir, 'bosen banget ya pasti kalo cuma bedua'.

Jadi aku mengundang Cahya tanpa sepengetahuan Hessa.

Kalau Hessa marah, tak apa-apa.

Aku bisa beralasan kalau Cahya adalah temanku juga, dan bukan hanya pacarnya.

Memang pintar aku ini...

Hmmm... mungkin besok aku akan mengundang Hadi.

*Ding-dong*

Narrator P.O.V☆

..........

Hessa membuka matanya.

Dan menemukan dirinya sedang berdiri di tempat bermain masa kecilnya.

"What the..." - Hessa

Dia melihat versi dirinya dan Namira sewaktu kecil yang sedang berlari-larian sambil tertawa.

"Bakal aku tangkap kalian...!"

Hessa mengenali suara itu.

Dia langsung membalikkan badannya.

Tapi, dia tak melihat sosok orang yang dia cari.

Malahan, latar tempat dia berdiri berubah.

Dia melihat ke sekitarnya.

Dan kemudian dia sadar kalau dia sedang berdiri di sebuah bandara.

"HESSAAA!!!"

Suara itu lagi.

Hessa dengan panik mencari sumber suara itu.

Dan dia menemukannya.

"Sifa!" - Hessa

Dia berteriak ke versi Sifa sewaktu kecil.

Yang sedang menangis dengan satu tangannya terjulur ke arah Hessa.

Hessa berusaha berlari ke arah Sifa.

Tapi, sekuat apapun Hessa berlari, jarak antara dia dengan Sifa tak berubah.

Sederas apapun air mata yang keluar dari mata Sifa, jarak antara mereka tak berubah.

Sampai... Sifa pun hilang dari pandangan Hessa.

"Sifa!" - Hessa

Hessa berdiri sendirian di bandara itu.

Menunggu suaranya.

"HESSAAAAA" - Sifa

..........

"HESSAAAAA" - Nam

Hessa terbangun dari mimpinya.

"Woiii Hessa banguuun! Liat neh sapa yang dateng!" - Nam

Hessa mendengar teriakan Namira dari lantai bawah.

"Iya iya!! Gua bangun nih!" - Hessa

"Buruan! Ke ruang keluarga! Kalau 3 menit ga nyampe gua lempar lu ke kolam berenang!" - Nam

"Iya eh!" - Hessa

Hessa menghelakan nafasnya dan pergi ke kamar mandi.

"Anjing apa-apaan tuh mimpi..." - Hessa

MIRACLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang