DIA

48 8 4
                                    

Saat sedang di perjalanan menuju ruang tunggu atlit....

"Nam..." - Hadi

"Hm? Iya kenapa Hadi?" - Nam

Hadi memulai pembicaraan.

"Lu sama Hessa cuma sahabat kan? Ga kurang dan ga lebih?" - Hadi

Aku tersenyum mendengar perkataannya.

Sebenarnya hal yang baru saja keluar dari mulut Hadi bukan sesuatu yang lucu, dan sudah ditanyakan kepadaku beberapa kali.

Tapi, ketika Hadi si Cuek yang menanyakannya padaku, aku tersenyum.

"Kenapa? Gua kan ga lagi ngelawak *ucapnya sambil tersenyum*" - Hadi

Karena hal itu menunjukkan kalau dia bukanlah Hadi si Cuek kepadaku.

"Haha, ngga ko Hadi, cuma lagi pengen senyum aja,
dan buat jawab pertanyaan lu, ngga, gua ga punya perasaan apa-apa ke Hessa. Hessa tuh sahabat gua dari masih di perut, kita ini sama aja kayak ade kaka" - Nam

"Tapi... kalau Hessa ternyata diem-diem nyimpen perasaan ke elu gimana?" - Hadi

"Ga mungkin, kita berdua udah janji ga akan ada perasaan saling suka yang bakal ngerusak persahabatan kita.
Lagian, sekarang situasinya dia suka sama Cahya dan gua suka sama orang lain" - Nam

"Well, okay then Nam, makasih udah ngejelasin, gua jadi lega sekarang" - Hadi

Lega? Lega kenapa?

"Oh iya, emang lu lagi suka sama siapa? Boleh lahh kasih tau" - Hadi

"Ya elu...
EH-- NGGA NGGA, maksud gua nantinya lu juga tahu siapa!" - Nam

"Aduh... bodoh banget sih lu Namira... hampir aja lu keceplosan..." - ucap Namira dalam hati

"Hahaha, iya Nam iya, santai santai, tapi... kecewa juga sih gua" - Hadi

"Hah? Kecewa kenapa?" - Nam

"Gua kira lu suka sama gua beneran *sambil tertawa*" - Hadi

Aku ikut tertawa dengan Hadi.

Karena, kalau tidak, aku tak akan bisa menutupi rasa malu ku.

Aku tertawa sambil teriak dalam hati.

Tuhan angkatlah rasa salting ini T-T

Tanpa aku sadari, kita sudah sampai di ruang tunggu atlit.

Seperti biasa, Hadi izin kepadaku untuk pergi ke panitia untuk menanyakan soal partai pertandingan.

Tak lama kemudian, Hadi kembali.

"Nam tunggu dulu aja, masih ada 2 partai lagi sampai giliran lu" - Hadi

"Oke okee gua sekalian siapin mental" - Nam

"Ehhh gua lupa bawa air minum lagi..." - Nam

"Wets, tenang ini gua udah bawain" - Hadi

"Wahhh, makasih ya Hadi, untung aja lu bawain, coba kalau ngga, pasti bakal ribet sekarang" - Nam

"Iya sama-sama Nam, gua juga sebenernya disuruh Hessa tadi, katanya lu orangnya ceroboh" - Hadi

"Parah banget emang si Hessa..." - Nam

"Hahah, udah udah, ga usah di bawa ke hati" - Hadi

Dan, saking asyiknya kami mengobrol, sekarang sudah giliran partai ku.

"Partai 35 lapangan A harap masuk dan menunggu di dalam" - Panitia

Aku pun berdiri dan membawa air minumku.

"Gua masuk dulu ya Hadi, jangan lupa doain" - Nam

"Iya Nam pasti di doain, ayo dong tos dulu biar semangat" - Hadi

Aku dan Hadi tos.

Kami berdua saling memberi satu sama lain senyuman.

Momen ini pasti akan aku selalu ingat...

sampai kapanpun.

Saat aku memasuki area lapangan pertandingan....



HALLO KITA KETEMH LAGI NIHH GIMANA PASTI NUNGGUIN KAN....

SEBELUM NYA KAMI MINTA MAAF KARNA KAMI TELAT UPDATE TIDAK DI WAKTU YANG SEPERTI BIASA NYA...

DAN INI ADALAH CHAPTER SPESIAL TERAKHIR, DAN CHAPTER BERIKUT NYA AKAN KEMBALI KE KEJUARAAN....

JANGAN LUPA KASIH VOTE DAN SHARE WATTPAD MIRACLE INI KE SEMUA SOSMED KALIAN YA...

SEE YOU NEXT CHAPTER....

MIRACLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang