"You're welcome..." - Cahya
Mereka berdua duduk sejenak.
Berada di pelukan satu sama lain untuk sejenak.
Sampai...
"GrabFood!" - Abang Grab
Hessa melepas pelukannya dan kemudian tersenyum.
Menandakan kalau dia sudah tak apa-apa sekarang.
"Udah nyampe tuh" - Hessa
Cahya membalas senyuman Hessa.
"Iya, aku ambil dulu ya" - Cahya
Hessa mengangguk.
Cahya kemudian pergi mengambil pesanan mereka.
"Beruntung banget gua punya cewe kek Cahya" - Hessa
Sambil menunggu, Hessa merapihkan PS yang dia dan Cahya mainkan selama satu jam terakhir.
*Sementara itu di kamar Namira*
Namira sekarang sudah tertidur di atas meja belajarnya.
Dia tertidur karena kelelahan menangis.
Hatinya hancur berkeping-keping, tapi dia tak bisa melakukan apa-apa.
Dia merasa sangat tak berdaya.
Harapannya kembali dihancurkan.
Dan dia sangat membenci hal itu.
Sampai akhirnya dia menangis dan menangis, hingga ia tertidur.
*Kembali ke lantai bawah...*
Cahya berjalan kembali dari ruang keluarga, dengan makan siang untuk dirinya, Hessa dan Namira.
"Sini sini mas aja" - Hessa
Hessa mengambil kantong-kantong di tangan Cahya.
"Makasih mas" - Cahya
"Iya, memang tugas mas juga kan" - Hessa
Cahya mengangguk.
Hessa pun menaruh pesanan mereka di atas meja makan.
"Buat Namira apa aku anter aja ya Mas? Mungkin dia masih ikut kelas online" - Cahya
"Oh yaudah boleh tuh, mas juga takut dia udah liat foto tadi..." - Hessa
Hessa berhenti sejenak sebelum melanjutkan perkataannya.
"Kalau memang dia udah liat, kamu tenangin ya" - Hessa
Cahya kembali mengangguk.
"Okay... kalau gitu aku ke atas ya" - Cahya
"Iya" - Hessa
Cahya pun pergi ke kamar Namira, memegang kantong makanan untuknya.
Sampai di depan kamar Namira, Cahya mengetuk pintu Namira tiga kali.
"Nam? Makan siangnya udah sampe nih" - Cahya
Cahya menunggu balasan dari Namira, tapi tak terdengar apa-apa dari kamarnya.
"Gua masuk ya" - Cahya
Cahya membuka pintu kamar Namira.
Dia kemudian melihat Namira yang sedang tidur.
"Oh... pantesan ga di jawab..." - Cahya
Cahya menaruh kantong makanan Namira di atas tempat tidurnya.
Dia menaruh selimut di atas punggung Namira, dengan hati-hati agar tidak membangunkannya.
Tapi, setelah melihat wajah Namira dari dekat, Cahya baru tersadar akan mata Namira yang sedikit bengkak.
KAMU SEDANG MEMBACA
MIRACLE
Non-FictionKisah seorang remaja wanita yang mencari keberadaan cinta pertamanya dan kisah hidup nya bersama para sahabat sahabat yang ia sayangi. Dia bukan hanya mencari cinta pertamanya tapi ia juga mencari keberadaan 1 sahabat nya yang sudah lama pergi menin...