29

23 4 0
                                    

"You're welcome..." - Cahya

Mereka berdua duduk sejenak.

Berada di pelukan satu sama lain untuk sejenak.

Sampai...

"GrabFood!" - Abang Grab

Hessa melepas pelukannya dan kemudian tersenyum.

Menandakan kalau dia sudah tak apa-apa sekarang.

"Udah nyampe tuh" - Hessa

Cahya membalas senyuman Hessa.

"Iya, aku ambil dulu ya" - Cahya

Hessa mengangguk.

Cahya kemudian pergi mengambil pesanan mereka.

"Beruntung banget gua punya cewe kek Cahya" - Hessa

Sambil menunggu, Hessa merapihkan PS yang dia dan Cahya mainkan selama satu jam terakhir.

*Sementara itu di kamar Namira*

Namira sekarang sudah tertidur di atas meja belajarnya.

Dia tertidur karena kelelahan menangis.

Hatinya hancur berkeping-keping, tapi dia tak bisa melakukan apa-apa.

Dia merasa sangat tak berdaya.

Harapannya kembali dihancurkan.

Dan dia sangat membenci hal itu.

Sampai akhirnya dia menangis dan menangis, hingga ia tertidur.

*Kembali ke lantai bawah...*

Cahya berjalan kembali dari ruang keluarga, dengan makan siang untuk dirinya, Hessa dan Namira.

"Sini sini mas aja" - Hessa

Hessa mengambil kantong-kantong di tangan Cahya.

"Makasih mas" - Cahya

"Iya, memang tugas mas juga kan" - Hessa

Cahya mengangguk.

Hessa pun menaruh pesanan mereka di atas meja makan.

"Buat Namira apa aku anter aja ya Mas? Mungkin dia masih ikut kelas online" - Cahya

"Oh yaudah boleh tuh, mas juga takut dia udah liat foto tadi..." - Hessa

Hessa berhenti sejenak sebelum melanjutkan perkataannya.

"Kalau memang dia udah liat, kamu tenangin ya" - Hessa

Cahya kembali mengangguk.

"Okay... kalau gitu aku ke atas ya" - Cahya

"Iya" - Hessa

Cahya pun pergi ke kamar Namira, memegang kantong makanan untuknya.

Sampai di depan kamar Namira, Cahya mengetuk pintu Namira tiga kali.

"Nam? Makan siangnya udah sampe nih" - Cahya

Cahya menunggu balasan dari Namira, tapi tak terdengar apa-apa dari kamarnya.

"Gua masuk ya" - Cahya

Cahya membuka pintu kamar Namira.

Dia kemudian melihat Namira yang sedang tidur.

"Oh... pantesan ga di jawab..." - Cahya

Cahya menaruh kantong makanan Namira di atas tempat tidurnya.

Dia menaruh selimut di atas punggung Namira, dengan hati-hati agar tidak membangunkannya.

Tapi, setelah melihat wajah Namira dari dekat, Cahya baru tersadar akan mata Namira yang sedikit bengkak.

MIRACLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang