Saat aku baru memasuki area lapangan pertandingan....
Aku melihat ke sekelilingku.
Ada pertandingan yang baru saja dimulai, ada yang baru saja selesai, dan, oh--
Aku melihat area tempat rivalku baru saja bertanding.
Aku mencarinya.
Aku ingin tahu sudah seberapa jauhkah skill dia sekarang.
Dan, seperti ingin menjawab pertanyaanku, aku melihat atlit yang sedang mimisan.
Aku langsung tahu kalau itu adalah perbuatan rivalku.
Not bad... skill dia tak melemah semenjak tahun kemarin.
Dan, saat aku sedang memujinya di dalam hati, aku melihatnya.
Kami saling bertatapan.
Kemudian disaat yang sama kami saling menunduk ke satu sama lain, untuk menunjukkan rasa hormat.
Iya benar, kami berdua memang rival. Kami berdua tahu betul kalau kami adalah rival.
Tapi, kami tak mau terlihat seperti anak-anak karena persaingan kami berdua.
Kami ingin persaingan yang sehat dan dewasa.
Tapi, setelah berada cukup jauh dari areanya tadi, aku merasa sedikit takut.
Takut kalau nantinya aku akan seperti atlit yang hidungnya mimisan tadi.
Tapi aku tak mau menunjukkan rasa takutku padanya.
Aku tak mau menunjukkan kelemahanku pada musuhku.
Terutama rivalku.
*Timeskip*
Di persiapan terakhir, aku meminum air agar oksigen dalam tubuhku cukup untuk pertandinganku.
Saat minum, aku teringat saat Hadi dan aku tos.
Aku tersenyum sendiri.
Dan, strangely enough, rasa khawatirku untuk pertandingan kali ini hilang.
Well, aku takkan lupa untuk berterima kasih pada Hadi untuk itu.
Berterima kasih karena sudah menjadi extra supportku.
Dan, sudah waktunya aku bertanding.
Lawanku kali ini lebih tinggi dariku.
Dan, dari yang kudapat selama pertandingan, speed dan teknik dirinya ada di bawah diriku.
Jadi aku bisa bilang dengan penuh percaya diri bahwa aku akan menang di pertandingan ini.
Dan, benar saja, dalam durasi kurang lebih 1 menit aku sudah bisa mendapatkan 23 poin sekaligus membuat lawanku K.O.
Ini membuat kesempatanku kembali melawan rivalku di final nanti menjadi besar.
Aku ingin bertanding dengannya karena tahun kemarin dia mengalahkanku dengan skor 61-60.
Aku ingin membalaskan kekalahanku.
At least nanti kita akan seri.
Setelah sampai di ruang tunggu atlit....
Aku menghampiri Hadi yang sudah menungguku.
"Fuh... lumayan cape ya main cepet kaya gitu" - Nam
"Iya lah lu main jadinya pake 2 kali lipet speed dan power dari biasa nya" - Hadi
"Iya, pantes aja gua jadi cape banget. Ngomongin cape, gua belum minum sama sekali ini, kita duduk di depan aja, gua mau minum sambil cari angin" - Nam
"Oke, tapi gua beli minum dulu ya, gua juga haus nih" - Hadi
"Iya tapi buruan ya" - Nam
"Okeee" - Hadi
Hadi meninggalkanku untuk membeli minuman untuk dirinya.
Tapi, kenapa aku melihat rivalku, Gandis, sedang berjalan ke arahku?
"Halo Nam" - Gandis
Aku membalas sapaannya dengan anggukanku.
"So, kayaknya kita bakal ketemu lagi di final kali ini" - Gandis
"Yap, seperti biasa, kita ketemu di final lagi" - Nam
"Well, good luck, because I'm not planning to lose, Nam" - Gandis
"I'm not planning to lose either, Gandis" - Nam
Kami bertatapan satu sama lain dalam waktu yang cukup lama.
Dan, akhirnya kita berdua tertawa bersama.
"Good luck ya Gandis, gua bakal berusaha sekuat tenaga buat lawan lu" - Nam
"Iya Nam, gua harap kita bakal bersaing dengan sehat" - Gandis
Gandis pun berputar balik, tapi tak cukup satu langkah, dia kembali ke arahku.
"Satu hal lagi, Nam. Gua suka sama Hadi, dan kita juga udah deket, jadi gua mohon lu ga terlalu deket sama Hadi, ya? Bye Nam" - Gandis
Setelah mendengar perkataan Gandis, aku bisa mendengar suara hatiku hancur.
Hadi ternyata dekat dengan Gandis.
Tapi kenapa dia tak pernah menyebut nama Gandis sekalipun, dan malah membuatku berharap.
Apa rasa beruntung yang kurasakan tak berarti apa-apa?
Apa mungkin... aku hanya ditakdirkan untuk suka padanya dalam diam?
Apa mungkin... aku hanya ditakdirkan untuk berharap?
Berharap dia memiliki perasaan yang sama kepadaku, seperti perasaanku padanya...
HALLO JUMPA LAGI KITA....
GIMANA KALIAN SUKA GA SAMA CHAPTER MIRACLE NYA.....
KALAH KALIAN SUKA JANGAN LUPA VOTE DAN SHARE KE SEMUA SOSMED YANG KALIAN PUNYA YA...
BIAR YANG BACA MIRACLE SEMAKIN..... BANYAK LAGI.....
SEE YOU NEXT CHAPTER....
KAMU SEDANG MEMBACA
MIRACLE
Non-FictionKisah seorang remaja wanita yang mencari keberadaan cinta pertamanya dan kisah hidup nya bersama para sahabat sahabat yang ia sayangi. Dia bukan hanya mencari cinta pertamanya tapi ia juga mencari keberadaan 1 sahabat nya yang sudah lama pergi menin...