“Sebenernya hubungan kita itu masih sebagai temen deket aja" - Cahya
Ah... sudah jelas sekarang.
“Masih? Lu ada perasaan ya
sama Hessa?” – Nam"Heh, tau aja lu Nam. Iya, sebenernya gua simpen perasaan ke Hessa, tapi..." - Cahya
"Tapi? Gapapa ko Cahya, lu bisa cerita ke gua" - Nam
"Hm, iya, ga ada manfaatnya kalau gua simpen sendiri, lagian lu kan sahabatnya, jadi lu pasti tau apa yang terbaik buat Hessa,
Cahya menghela nafas.
iya, gua suka sama Hessa, tapi Hessa masih belum seutuhnya suka sama gua, dia bilang dia punya perasaan ke orang lain, sedangkan perempuan ini sekarang sedang suka pada orang lain" - Cahya
Wow... that's a lot to take in...
“Oh... jadi begitu...” – Nam
Hal pertama yang aku pikirkan adalah,
siapa sebenarnya perempuan yang dapat mengambil hati Hessa.Hessa yang cuek.
Hessa yang tak tertarik dengan yang namanya cinta.
Hessa sahabatku.
Aku merasa sangat berterima kasih pada Cahya, karena kalau bukan karenanya, aku takkan tahu tentang semua ini.
"Makasih ya Cah, udah percaya buat cerita semuanya ke gua" - Nam
Cahya hanya membalas dengan senyuman.
Senyuman yang penuh dengan rasa sakit.
Sungguh kasihan Cahya, dia hanya dijadikan pelarian oleh Hessa, tanpa tahu nasib perasaannya akan bagaimana.
Di perjalanan kembali, aku masih memikirkan tentang apa yang Cahya ucapkan tadi.
Aku akan menanyakannya pada Hessa pada waktu yang tepat.
*Timeskip*
Setelah kembali masuk, aku melihat....
Hessa,
yang sepertinya sedang memikirkan sesuatu.Aku pun menghampirinya, sekaligus menyampaikan keinginanku padanya.
Keinginan agar tak ada hal yang disembunyikan di antara persahabatan kita.
“Heh, lagi mikirin apa lu sampe bengong gitu?” – Nam
“Oh... ternyata lu Nam, ....gapapa kok, gua gak kenapa-kenapa, cuman... lagi... ngerasa ngantuk aja” – Hessa
Jeda di dalam perkataannya membuatku tahu kalau dia sedang berbohong.
“Jangan bohong Hes... gua ini sahabat lu, gua yang paling tau lu. Gua yang paling tau kalau lu lagi bohong, kalau lu lagi sedih Hes” – Nam
Hal yang membalas perkataanku hanyalah keheningan.
“Gak apa apa kalau lu gamau cerita sekarang, gua cuma berharap ga akan ada yang disembunyiin di dalam persahabatan kita” – Nam
“Iya Nam, tapi sekarang lu fokus dulu tanding aja, ya? Kita selesain ini nanti” – Hessa
Hessa benar. Aku harus fokus di pertandingan ini.
“Iya iya, buruan kita ke bawah sekarang.” – Nam
“Nope... lu bakal ke bawah sama Hadi, kan lumayan itung itung PDKT, hahah” – Hessa
“Alahhh bilang aja lu maunya deket sama Cahya mulu kan?” – Nam
“Hahaa, mana ada, udah lah lu buruan ke bawah, Hadi nya udah gua panggilin" – Hessa
Aku di dorong ke arah Hadi oleh Hessa.
Aku tersenyum kepada diriku sendiri.
Heh, aku tak bisa marah kepada Hessa, sifatnya membuatku tak bisa kasar padanya.
Sungguh tak adil....
Tapi, little did I know, Hessa juga tersenyum kepada dirinya sendiri, sama sepertiku.
HALLO KETEMU LAGI KITA. GIMANA GIMANA PASTI PADA PENASARAN YA SAMA KELANJUTAN CERITA NYA.....
OH IYA... AKU MINTA TOLONG BANGET SAMA KALIAN BUAT SHARE WATTPAD MIRACLE INI...
DAN JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT YA...
SEE YOU NEXT CHAPTER GAIS....
XOXO
KAMU SEDANG MEMBACA
MIRACLE
Non-FictionKisah seorang remaja wanita yang mencari keberadaan cinta pertamanya dan kisah hidup nya bersama para sahabat sahabat yang ia sayangi. Dia bukan hanya mencari cinta pertamanya tapi ia juga mencari keberadaan 1 sahabat nya yang sudah lama pergi menin...