31

18 4 0
                                    

*Namira POV☆*

"Laa ilaaha ilallah"

Aku dan Cahya berusaha menahan tawa kita. I just can't... wajah Hessa, ya ampun... priceless...

Dia sedang memakai wajah 'gua pundung' nya. Dan aku selalu tertawa lepas setiap dia memakai wajah itu. Kenapa?

Karena wajah cemberutnya sangat mirip dengan muka anjing bulldog. (😂👏)

Hessa, tentu saja, tidak senang kita menertawakannya. Yang membuatnya semakin cemberut.

"Hahahahahah! Makin mirip!" - Nam

At this point aku dan Cahya sudah sakit perut dari tertawa.

Hessa melipat kedua tangannya dan membuang mukanya.

"Hes, hes, becanda doang kok" - Nam

Ucapku, yang berusaha menjinakkan (?) Hessa yang sedang pundung, tapi gagal karena tak bisa menahan tawaku setelah melihat wajahnya.

Kemudian tawaku semakin lepas... Cahya membuka Google dan mencari gambar anjing bulldog. Tawa kami makin menjadi-jadi.

"Mirip banget ya ampun HAHAHA" - Cahya

"Ketawa aja lu bedua sampe guling-guling!" - Hessa

Hessa, yang masih melipat kedua tangannya, juga dengan wajah yang masih cemberut, berdiri dan berjalan ke arah halaman belakang. Tidak berkata satu katapun padaku dan Cahya.

Aku dan Cahya masih tertawa, tak menghiraukan kepergian Hessa.

"Hadeh... sakit perut gua" - Nam

"Sama, ya ampun ngakak banget, ga pernah gua liat muka mas Hessa kayak gitu" - Cahya

"Iya gua ngakak terus tiap dia kayak gitu" - Nam

Aku menghela nafas, sudah kelelahan dari tertawa.

"Susul gih Cah, ke musola belakang itu dia, gua kebetulan lagi gak solat" - Nam

Cahya menganggukkan kepalanya.

"Iya bentar, perut gua masih sakit..." - Cahya

"Hahaha iya iya, gua biar mesen makanan buat bbq" - Nam

Cahya menganggukkan kepalanya.

Selagi memesan makanan, Cahya dan Hessa muncul di pikiranku.

Cahya sekarang memanggil Hessa dengan panggilan 'mas', haduh lucunya... memang mereka ini cocok untuk satu sama lain, semoga hubungan mereka awet sampai hanya maut yang bisa memisahkan, aamiin.

"Kenapa senyum-senyum sendiri Nam?" - Cahya

Oh! Aku tak sadar...

"Eh, nggak apa-apa kok Cah, hehe" - Nam

"Hmm, if you say so.. eh gua ke musola ya Nam" - Cahya

Aku menganggukkan kepalaku.

"Siapp, jan lupa bujuk si Hessa, pundungnya jangan lama-lama gitu" - Nam

"Hahahaha okeee" - Cahya

Ucap Cahya sambil mengacungkan jempolnya.

Mataku mengikuti Cahya sampai dia hilang dari pandanganku.

Dan semoga hubungan Hessa dan Cahya tak ada yang mengganggu...

Aku keluar dari aplikasi untuk memesan makanan untuk sejenak, dan membuka snapgram Gandis.

Aku menatap foto mereka yang tersenyum dengan bahagia.

"Hah..." - Nam

Aku menghela nafasku dan menutup kedua mataku.

MIRACLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang