Seluruh lantai dansa dipenuhi oleh sinar laser merah dan hijau yang keluar dari lampu yang berputar di langit-langit. Hari ini Jumat malam dan club itu dipenuhi oleh manusia yang sedang menari random mengikuti alunan DJ yang menyakiti gendang telinga.
"Apa yang salah denganmu?" Teriak Jimin di telinga Jungkook, memukul pelan lengan pria itu. "Dia wanita keempat yang kau tolak malam ini."
Jungkook mengangkat bahu. Mengatakan bahwa dia bosan dengan seks yang tidak berarti dan godaan yang monoton tampak sangat menyedihkan. Seks biasanya mereka lakukan dengan senang hati, tapi Jungkook mencari sesuatu yang berbeda belakangan ini. Sebuah tantangan, mungkin. Sensasi pengejaran.
Jungkook meneguk birnya. "Jika kau makan omong kosong yang sama setiap hari kau akan bosan." jawab Jungkook.
Taehyung mengeluarkan tawa, menunjuk ke lantai dansa. "Lihat itu, bung. Damn!" Taehyung berseru, mengeluarkan siulan bernada tinggi.
Di tengah lantai dansa ada seorang wanita yang menari -tidak, berputar-putar lebih tepatnya.
Wanita itu bergerak seperti ..... Gerakan sensual muncul di benaknya, merayu sejumlah mata agar tertuju padanya. Dress pendek dan ketat membalut tubuhnya. Dan itu membuat gairah Jungkook meningkat.
Damn!
Jungkook mungkin meneteskan sedikit air liur saat wanita itu membungkuk melakukan tarian yang sangat random dengan pinggulnya sehingga rambutnya yang hitam panjang sekarang bergoyang di pinggang mungilnya. Kakinya tampak sangat ramping dengan heels merah yang dipakainya.
"Sial. Aku akan membawa gadis itu pulang bersamaku." Teriak Taehyung penuh semangat.
Kalimat yang keluar dari mulut pria Kim itu cukup menjengkelkan bagi Jungkook. Jungkook benci seseorang yang berselingkuh, dan Taehyung bahkan memiliki seorang kekasih.
Jimin menggelengkan kepalanya ke arah Taehyung. Pria Park itu mendongak ketika seorang wanita berambut merah memintanya untuk menari bersama. Jimin tertawa, menggelengkan kepalanya dan membisikkan sesuatu di telinga si wanita. Wanita rambut merah itu terkikik malu. Jimin mengangguk pada Jungkook dan berlalu pergi.
"Halo, kapten tim."
Jungkook menolehkan kepala pada sumber suara, dan tepat berhadapan dengan wajah seorang wanita. Jungkook menghargai make-up ajaib yang selalu menempel pada wajah para wanita, tapi tidak ketika itu tampak seperti dia dipukul dan sekarang wanita di hadapannya memakai bola mata palsu berwarna Black Raccoon. Atau yang para wanita sering sebut dengan Softlens.
"Sowon, bagaimana kabarmu?" Jungkook memberinya senyum kecil, tapi itu hanya mendorong wanita berpakaian sexy itu untuk memegang lengan Jungkook.
Ugh, No. Kenapa Jungkook harus tidur dengannya saat itu?
"Oh, kau tahu, tidak begitu baik." Sowon mengibaskan bulu matanya, mendorong payudaranya agar menempel pada lengan Jungkook. Jungkook hanya melirik belahan dadanya. Payudara wanita itu seakan menentang Jungkook.
Tali gaunnya meluncur ke bawah bahunya. Sowon menatap Jungkook dengan sayu, dan bertanya-tanya apakah itu langkah yang akan wanita itu lakukan. Meskipun demikian, Jungkook berpikir itu tidak seksi dan menggairahkan. Kalau saja yang dihadapannya ini adalah wajah yang berbeda mungkin akan tertarik. Mungkin.
"Kau berutang minuman padaku, Jungkook. Aku menjatuhkan milikku ketika kau lewat." Lidah Sowon berayun keluar untuk menyentuh bagian atas bibirnya.
Jungkook mencoba untuk menyembunyikan tawa remehnya. Sowon berusaha terlalu keras dan Jungkook tidak ingin terjebak bersama wanita itu sepanjang malam.
Otak pria Jeon itu sedang berpikir keras tentang bagaimana cara menjauhkan wanita ini darinya tanpa menyinggung perasaannya, mata Jungkook berkeliaran mencari Jimin atau Taehyung, tapi tidak ada satu pun dari mereka yang terlihat.