Selamat Bermalam minggu bagi kalian ;)
Disarankan untuk membaca ini dikamar ya! Dalam keheningan, lampu remang², dan harap keluarkan imajinasi liar kalian hanya untuk malam ini, oke? ㅋㅋㅋEnjoy! 😉
♥♥♥
JEON POV
Aku secara otomatis menarik Jennie, dan menempelkannya ke sisiku.
"Hai, Jaehyun." Jennie menyapa dengan manis. "Apa yang kau lakukan disini?"
Aku mengalihkan pandangan dari Jaehyun ke Jennie. Dia tersenyum sangat manis, membuatku mengertakkan gigi.
"Oh, hei Kitten face."
Kitten face?
Dia pikir dia siapa? Siapa yang memberinya izin untuk memanggil gadisku seperti itu?
"TV ku rusak. Aku hanya sedang menonton tayangan ulang. Aku merindukan hoki."
No one asked you!
Tapi aku dengan bijak menutup mulut. Aku tahu Jennie akan merasa kesal nanti.
Apa yang bisa aku lakukan sekarang? Bukankah sudah kubilang bahwa aku adalah pria yang sangat posesif? Dan aku tidak akan menyembunyikannya.
Saat mata Jaehyun menoleh padaku, dia mengangguk. Aku sangat tergoda untuk tidak membalas anggukan itu, tetapi aku dibesarkan untuk bersikap sopan. Dan aku ingat Jennie pernah memberitahuku bahwa Jaehyun adalah orang yang mengirim pesan padanya dan mengatakan bahwa aku berada di klub tempat dia bekerja malam itu. Jadi, untuk itu aku balas mengangguk padanya.
Aku menyipitkan mata dan mengamatinya. Kurasa beberapa gadis akan mengira dia tampan. Dengan wajah yang jinak itu. Tapi Jennie tidaklah termasuk dari gadis-gadis itu. Dia bahkan tidak akan menganggap Jaehyun tampan...... benarkan?
Dan ada apa dengan gitar yang pria itu bawa kemana-mana? Dia mungkin menggunakannya sebagai magnet untuk menarik wanita disekitarnya. Seperti orang tua kotor yang menggendong anjing lucu, sehingga gadis-gadis akan mengerumuninya.
Lantas, bagaimana jika dia bermain gitar?
Jadi, bagaimana jika aku sama sekali tidak memiliki bakat musik? Jika aku memutuskan untuk memainkan sesuatu, itu akan menjadi video game. Bukan gitar dan sejenisnya.
Tunggu. Apakah Jennie menyukainya?
Mungkin aku harus mulai belajar.....
Menyadari bahwa aku begitu asyik memelototi Jaehyun sehingga melewatkan beberapa bagian dari percakapan mereka.
"-Itu kedengarannya bagus. Beritahu aku jika ada pekerjaan lain yang bisa kau dapatkan untukku. Aku bebas musim panas ini."
Apa? Jennie menerima pekerjaan dari Jaehyun tetapi tidak dariku?
Bagaimana itu bisa masuk akal? Baiklah, selain cemburu, aku mulai merasa frustasi.
"Aku ada pertunjukan malam ini dan besok. Sedangkan hari Minggu aku akan menjadi pelayan di sebuah pesta mewah. Dan berdiri disana dengan penampilan yang bagus." tambahnya sambil mengedipkan mata pada Jennie. "Aku mungkin bisa memasukkanmu jika kau mau."
"Oh, bukan akhir pekan ini. Aku ada shift kerja di café besok dan ada hari istimewa pada hari Minggu. Ngomong-ngomong, dimana Chaeng?"
"Di dapur." dia menjawab. "Mau popcorn?"
Cukup!
"Tidak, dia tidak suka popcorn." aku memelototinya. "Aku perlu bicara denganmu, Red. Oh hai, Chaeng." aku menambahkan ketika kami melewati Chaeng yang terkejut dan memberiku dua jempol sebagai balasan.