6

2.3K 298 8
                                    

Wanita itu mendapati keheningan saat ia memasuki apartemen Jungkook

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wanita itu mendapati keheningan saat ia memasuki apartemen Jungkook. Biasanya jika Jungkook pulang lebih awal, dia bisa mencium bau roti bakar yang tersisa di udara. Tapi tidak ada tanda-tanda itu ketika ia menuju dapur. Jennie ingin memberitahu Jungkook bahwa dia akan pindah besok pagi sebelum ia mulai mengepak barang-barangnya.

Sebuah gerakan di balkon membuat tangan Jennie secara otomatis masuk ke dalam saku dan memegang sebuah pisau lipat yang selalu ia bawa kemanapun. Ada sedikit bayangan orang dari sinar bulan dan dia berusaha keras melihat siapa orang itu.

Membuka pintu kearah balkon, Jennie melangkah keluar.

Seorang pria sedang duduk dalam kegelapan, dengan siku tertekuk diatas pahanya, kepala menunduk seperti sedang berduka.

Jennie tahu sesuatu pasti telah terjadi. Sesuatu yang buruk. Dia belum pernah melihatnya begitu pendiam, sendirian.

"Jeon?"

Satu-satunya respon yang diberikan Jungkook padanya adalah sedikit gerakan kepalanya.

Perlahan Jennie mendekatinya. Ini adalah pertama kalinya ia rela mencari lelaki itu setelah berminggu-minggu menghindarinya. Matanya menyesuaikan diri dalam kegelapan dan dia bisa melihat dengan jelas sekarang. Jennie tidak melihat wajahnya dari dekat dalam waktu yang lama sehingga pemandangan itu mengenai nya seperti pukulan. Bahkan dalam kesedihan, dia tidak bisa tidak mengagumi ketampanan Jungkook.

"Jeon, apa kau ingin sendiri?" tanya Jennie dengan lembut.

Hening beberapa saat sebelum Jungkook merespons. "Tidak."

Beralih mendekat dan duduk di samping pria itu dengan tenang. Mengunci mulut rapat-rapat, menunggu agar Jungkook membuka bibirnya sendiri. Tidak ingin mengganggu ketenangan pria itu.

"Orangtuaku bercerai." ucap Jungkook setelah beberapa saat. Suaranya sangat putus asa.

Tidak ada yang bisa Jennie katakan untuk membuat pria itu merasa lebih baik. Perlahan, Jennie meraih tangan Jungkook, menggenggamnya. Jika Jennie bisa memberikan bantuan padanya, itu adalah kehadirannya saat ini. Tangan pria itu terasa dingin. Jennie menggosokkan kedua tangannya untuk mencari kehangatan dan kembali menggengam tangan Jungkook. Sedikit melirik wajah pria itu. Jennie bisa melihat kesedihan di sudut matanya.

"Sudah lama sebenarnya." suaranya bahkan hampir tidak terdengar, sangat rendah sehingga Jennie harus berusaha keras agar ia bisa mendengarnya.

"Ayahku punya wanita lain. Dia sering berbuat curang pada Ibuku, tapi Ibuku terjebak olehnya. Ibuku tidak percaya pada perceraian. Dia menangis ketika aku melihatnya hari ini. Aku nyaris tidak bisa mengeluarkannya dari kamar agar dia bisa makan sesuatu."

Tangan Jungkook mengepal dalam genggaman Jennie saat amarahnya muncul.

"Aku benar-benar membencinya. Aku ingin membunuhnya."

Red  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang