Ini kembaran Nana, namanya Nini ;)
🌼
Relax. Itu menjadi nyanyian saat aku dengan cepat memakai baju dan mengeluarkan lip gloss dari dompet lalu menerapkannya.
Sialan. Rambutku berantakan. Jeon sangat suka memainkan tangannya dikepalaku. Dan karena itulah rambutku selalu perlu disisir kembali setiap kali......kami berciuman.
Oh God. Itu sangat, sangat dekat. Aku masih belum siap untuk melakukannya, tapi aku menyukainya ketika kami berciuman. Jeon membuatku merasakan hal-hal aneh....dengan tangannya....mulutnya....mengambil alih pikiranku.
Jane, Fokus!
Semuanya akan baik-baik saja. Itu hanya Tzuyu. Teman masa kecil Jeon. Tidak berarti apapun.
Dengan diam berjalan ke ruang tamu. Aku berhenti ketika melihat Jeon melakukan push-up di lantai.
"Jeon?"
"Ya sayang?" mengangkat kepalanya untuk menatapku.
"Apa yang sedang kau lakukan?"
Jeon meletakkan satu tangan di belakangnya dan melakukan push-up satu lengan. Lalu mengedipkan mata. Itu mengingatkanku pada hari kedua aku berada di rumahnya, ketika Jeon memamerkan lengan dan pantatnya padaku.
Astaga, ingatanku sangat bagus untuk hal-hal mesum seperti itu. Mengerutkan bibir, menahan tawa agar tidak keluar.
"Kau membuatku begitu panas sampai aku harus menenangkan diri." ucap Jeon, masih melakukan push-up.
"Tzuyu akan sampai sebentar lagi. Apa kau melakukan sesuatu dengan bibirmu?"
Apakah Jeon memperhatikannya? Kenapa dia sangat peka?
"Ada apa dengan baju itu?" Tiba-tiba, Jeon melompat, lalu berdiri masih bertelanjang dada. "Red, kau menggodaku?" ucapnya, sebelum dengan cepat menciumku.
"Jeon, dia akan sampai disini sebentar lagi!"